Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gakeslab Mengaku Kaget Tes PCR Jadi Syarat Perjalanan

Gakeslab Mengaku Kaget Tes PCR Jadi Syarat Perjalanan Tes PCR di Laboratoriun GSI Cilandak. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab) menegaskan tidak pernah mendorong pemerintah menjadikan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai syarat perjalanan. Justru, Gakeslab merasa kaget saat pemerintah mengeluarkan kebijakan wajib tes PCR bagi pelaku perjalanan.

"Justru kami kaget, kami merasa ini suatu hal yang tidak tepat," kata Sekjen Gakeslab, Randy H Teguh dalam diskusi Ribut-Ribut PCR, Sabtu (30/10).

Randy mengungkapkan Kementerian Kesehatan tidak melibatkan Gakeslab dalam penentuan batas tarif tertinggi tes PCR. Padahal idealnya, penentuan tarif tes PCR melibatkan berbagai pihak, termasuk pengusaha alat kesehatan.

Orang lain juga bertanya?

"Pada kenyataannya kami memang tidak dilibatkan dalam penentuan harga kemarin ini. Bahkan juga teman-teman dari rumah sakit lab tidak diajak bicara," ucapnya.

Dia menambahkan, sejak awal pandemi Covid-19, pemerintah tidak hadir untuk mengawasi peredaran alat-alat kesehatan dan laboratorium di Indonesia. Akibatnya, banyak alat kesehatan dan laboratorium yang tidak sesuai standar. Bahkan, saat ini Gakeslab melihat banyak pemain baru di sektor kesehatan.

"Sebenarnya kami dari pelaku kesehatan 'aslinya', DNA-nya ada di sana, melihat banyak pemain-pemain baru. Kasian juga sih masyarakat merasa kenapa seperti itu. Makanya harusnya pemerintah adil untuk mengontrol, melakukan pengawasan lab-lab uji 'abal-abal', yang tidak melakukan sesuai standar yang seharusnya harus segera diperketat," tegasnya.

Sebelumnya, Randy mengaku sependapat dengan epidemiologi Griffith, Dicky Budiman bahwa tes PCR untuk pengguna moda transportasi udara tidak terlalu efektif karena tingkat risiko penularan Covid-19 di dalam pesawat paling kecil dibandingkan dengan moda transportasi lain.

"Kalau saya sih sebenarnya sepakat dengan analisa dari epidemiologi Griffith, Dicky Budiman. Kalau kita lihat sih sebenarnya prioritas pemeriksaan di pesawat jadi nggk ada karena kan itu secara data saintifik penularannya sangat sedikit. Sudah gitu sekarang kasus sedang menurun," ujarnya.

Menurut Randy, menerapkan kebijakan wajib tes PCR bagi pelaku perjalanan sama seperti membunuh lalat dengan nuklir. Padahal, ada opsi alat lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2, seperti rapid test antigen.

"Jangan-jangan kalau kita lihat juga selama masa kasus tinggi kemarin dengan antigen menurunkan kasus tuh. Kenapa tidak diteruskan dengan antigen. Jangan-jangan antigen sudah cukup dibandingkan dengan PCR," ujarnya.

Randy menuturkan, PCR merupakan sarana untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi Covid-19. PCR juga bisa digunakan untuk melakukan tracing (penelusuran) kasus kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

"Menurut hemat kami, PCR itu adalah sarana untuk mendiagnosa, memastikan apakah ada infeksi virus SARS-CoV-2 ini. Jadi diagnosa pasti," jelasnya.

"Misal gini, saya positif, ada keluarga saya kontak erat, maka PCR untuk tracing. Atau di rumah sakit ingin memastikan ini pasien mau operasi apakah pasien ini positif atau tidak untuk memastikan tindakan operasi," imbuhnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Sebut Ada Biaya Angkut Lebihi Standar saat Pendistribusian Korupsi APD Kemenkes
KPK Sebut Ada Biaya Angkut Lebihi Standar saat Pendistribusian Korupsi APD Kemenkes

Keterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ramai Diprotes soal Aturan Tembakau, Ini Penyebabnya
Kemenkes Ramai Diprotes soal Aturan Tembakau, Ini Penyebabnya

Aturan kemasan rokok polos tanpa merek yang tertera pada RPMK terus menuai kritik.

Baca Selengkapnya
Susun Aturan soal Pedagang dan Industri, Dua Kementerian Ini Harusnya Dilibatkan
Susun Aturan soal Pedagang dan Industri, Dua Kementerian Ini Harusnya Dilibatkan

Aturan ini dinilai dapat menurunkan omzet para pedagang kecil hingga peritel dan koperasi secara signifikan serta dapat memutus mata pencaharian para pedagang.

Baca Selengkapnya
Kemendag Sindir Kemenkes soal PP Kesehatan & RPMK: Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Ganggu Hak Pedagang
Kemendag Sindir Kemenkes soal PP Kesehatan & RPMK: Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Ganggu Hak Pedagang

Kemendag juga menekankan pentingnya penelitian yang solid dalam mengimplementasikan aturan tersebut di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sederet Reaksi Pemerintah atas Rencana Kemasan Polos Rokok
Sederet Reaksi Pemerintah atas Rencana Kemasan Polos Rokok

Rencana kebijakan kemasan rokok polos tanpa merek masih menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya
DPR: Wacana Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Diskriminatif & Tak Sejalan dengan Konstitusi
DPR: Wacana Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Diskriminatif & Tak Sejalan dengan Konstitusi

Dampak ini terasa signifikan bagi tenaga kerja dan petani tembakau, yang selama ini menggantungkan hidup pada industri ini.

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Jet Pribadi ke AS Rp90 Juta/Orang, Jubir Kaesang: Hanya Nilai Taksiran
Harga Tiket Jet Pribadi ke AS Rp90 Juta/Orang, Jubir Kaesang: Hanya Nilai Taksiran

Kuasa hukum mengakui pihaknya tmemang mengisi angka tersebut namun hanya taksiran mengacu harga tiket kelas bisnis dari Jakarta ke AS dengan pesawat komersil.

Baca Selengkapnya
Suara Pengusaha Tanggapi Aturan Baru Industri Makanan dan Tembakau
Suara Pengusaha Tanggapi Aturan Baru Industri Makanan dan Tembakau

Protes yang dilayangkan banyak mencermati kurangnya partisipasi publik dalam penyusunan peraturan-peraturan terkait kesehatan.

Baca Selengkapnya
Tagih Janji Kemenkes, DPR Kecewa PP 28 Nomor 2024 tentang Kesehatan Minim Pelibatan Publik
Tagih Janji Kemenkes, DPR Kecewa PP 28 Nomor 2024 tentang Kesehatan Minim Pelibatan Publik

Kemenkes dianggap tidak menepati janjinya dalam memastikan terciptanya keterlibatan publik dan legislatif secara menyeluruh dalam penyusunan aturan ini.

Baca Selengkapnya
Pekerja Tembakau: Harga Rokok Makin Mahal, Tak Aneh Muncul Rokok Ilegal
Pekerja Tembakau: Harga Rokok Makin Mahal, Tak Aneh Muncul Rokok Ilegal

Dari aspek ketenagakerjaan, industri rokok tidak sedikit menyerap tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
IDI Ragukan Independensi Dokter yang Periksa Kesehatan Capres
IDI Ragukan Independensi Dokter yang Periksa Kesehatan Capres

KPU menunjuk RSPAD Gatot Subroto untuk melakukan tes kesehatan capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
IDI Tak Lagi Dilibatkan Cek Kesehatan Capres, Ini Penjelasan KPU
IDI Tak Lagi Dilibatkan Cek Kesehatan Capres, Ini Penjelasan KPU

KPU menunjuk RSPAD Gatot Subroto untuk menggelar tes kesehatan capres-cawapres tanpa melibatkan IDI.

Baca Selengkapnya