Gakeslab Sebut Penumpang Pesawat Sebetulnya Cukup Tes Antigen
Merdeka.com - Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab) mengaku sependapat dengan epidemiologi Griffith, Dicky Budiman bahwa tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk pengguna moda transportasi udara tidak terlalu efektif karena tingkat risiko penularan Covid-19 di dalam pesawat paling kecil dibandingkan dengan moda transportasi lain.
"Kalau saya sih sebenarnya sepakat dengan analisa dari epidemiologi Griffith, Dicky Budiman. Kalau kita lihat sih sebenarnya prioritas pemeriksaan di pesawat jadi nggk ada karena kan itu secara data saintifik penularannya sangat sedikit. Sudah begitu sekarang kasus sedang menurun," kata Sekjen Gakeslab, Randy H. Teguh dalam diskusi Ribut-Ribut PCR, Sabtu (30/10).
Menurut Randy, menerapkan kebijakan wajib tes PCR bagi pelaku perjalanan sama seperti membunuh lalat dengan nuklir. Padahal, ada opsi alat lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2, seperti rapid test antigen.
-
Bagaimana lalat menularkan penyakit? Lalat dikenal sebagai vektor penyakit karena kemampuannya untuk mengangkut dan menyebarkan patogen dari satu tempat ke tempat lain, berpotensi menyebabkan wabah penyakit pada manusia.
-
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Bagaimana cara mendeteksi kanker paru? Deteksi dini terbagi menjadi dua: skrining dan diagnosis dini. Skrining adalah tindakan melakukan tes pada populasi sehat yang belum ada gejala. Disarankan mereka yang berusia 45 tahun, perokok aktif atau bekas perokok aktif 10 tahun lalu, punya riwayat pekerjaan terkait bahan kimia, silika dan pertambangan untuk melakukan skrining. Sementara itu, deteksi dini adalah ketika orang mempunyai gejala dan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Salah satunya dengan pemeriksaan CT Scan dosis radiasi rendah.
-
Bagaimana alat deteksi kanker paru-paru ini bekerja? Ketika isoprene dalam napas mengenai permukaan nanoflakes ini, terjadi pelepasan elektron yang dapat diukur secara presisi.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Racun apa yang digunakan? Seorang perempuan dari Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan menambahkan racun ke dalam minumannya, dengan tujuan agar rekan kerjanya tidak mengambil cuti hamil dan menghindari beban kerja yang lebih berat.
"Jangan-jangan kalau kita lihat juga selama masa kasus tinggi kemarin dengan antigen menurunkan kasus tuh. Kenapa tidak diteruskan dengan antigen. Jangan-jangan antigen sudah cukup dibandingkan dengan PCR," ujarnya.
Randy menuturkan, PCR merupakan sarana untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi Covid-19. PCR juga bisa digunakan untuk melakukan tracing (penelusuran) kasus kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
"Menurut hemat kami, PCR itu adalah sarana untuk mendiagnosa, memastikan apakah ada infeksi virus SARS-CoV-2 ini. Jadi diagnosa pasti," jelasnya.
"Misal gini, saya positif, ada keluarga saya kontak erat, maka PCR untuk tracing. Atau di rumah sakit ingin memastikan ini pasien mau operasi apakah pasien ini positif atau tidak untuk memastikan tindakan operasi," imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah mewajibkan tes PCR bagi pelaku perjalanan menggunakan transportasi udara untuk wilayah Jawa-Bali dan daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4. Namun belakangan, pemerintah mengubah aturan menjadi wajib tes PCR hanya untuk pelaku perjalanan menggunakan transportasi udara untuk wilayah Jawa-Bali.
Sementara pelaku perjalanan menggunakan transportasi udara di luar Jawa-Bali cukup melampirkan hasil rapid tes antigen. Pemerintah juga memperpanjang masa berlaku hasil tes PCR menjadi 3 x 24 jam, dari sebelumnya hanya 2 x 24 jam.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaSterilisasi yang dilakukannya dengan cara penyemprotan cairan disinfeksi khusus di area pesawat sesuai dengan standar operasional dan prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSelain suara dan gigitannya yang mengganggu, nyamuk juga dapat menularkan virus penyakit yang mematikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaSetiap Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang melakukan penerbangan menuju Indonesia wajib isi formulir satu sehat health pass
Baca SelengkapnyaPeningkatan kewaspadaan tersebut, di antaranya mewajibkan kembali pengisian deklarasi kesehatan secara elektronik atau e-HAC.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaKeberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaBeberapa maskapai memiliki kebijakan ketat mengenai bulu di wajah.
Baca Selengkapnya