Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Galaknya Antasari Azhar sampai minta SBY tak buat gaduh negeri

Galaknya Antasari Azhar sampai minta SBY tak buat gaduh negeri Antasari Azhar bebas bersyarat. ©2016 merdeka.com/didi syafirdi

Merdeka.com - Kicauan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal juru fitnah dan penyebar hoax tengah berkuasa di akun twitternya @SBYudhoyono, terus menuai komentar dari sejumlah pihak. Ada yang mengomentarinya dengan biasa, ada pula yang bernada galak.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar adalah salah satu yang galak mengomentari kicauan SBY itu. Antasari bahkan meminta SBY tidak membuat gaduh dengan membuat pernyataan di media sosial seolah Presiden Jokowi adalah penguasa hoax.

"Berbicara kebebasan ada undang-undang. Itu sah, masalahnya adalah konten bicara kita. Jangan membuat statemen gaduh, jangan membuat ricuh. Seperti membuat cuitan, yang seakan terkesan penguasa saat ini hoax, saya bukan bela Jokowi, tapi kan negarawan kan tidak begitu. Harusnya beliau menyampaikan, siapapun bebas memberikan komentar, tetapi harus sesuai etika," kata mantan jaksa ini, Selasa (24/01).

Antasari berharap kegaduhan ini tidak terus dilakukan oleh SBY. Dia meminta SBY jika berkicau di media sosial menyejukkan.

"Saya mengharapkan beliau mantan presiden, kalau tidak mau disebut mantan presiden, oke lah presiden ke-enam lah, kalau komentar atau cuit di twitter harus menyejukan, buat yang saat ini tenang bekerja. Kan bahaya sekali kalau masyarakat yang awan mengira penguasa sekarang hoax," terangnya.

Dia lantas menceritakan bagaimana dirinya di dalam penjara selama delapan tahun. "Saya pernah di dalam (penjara) delapan tahun, apa saya pernah teriak-teriak?" ujarnya.

Tak cuma kala itu saja Antasari mengomentari kicauan SBY. Sehari sebelumnya, saat menghadiri acara ulang tahun Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Antasari juga sudah angkat bicara soal kicauan SBY tersebut.

"Ada hal yang begitu penting daripada ngeluh-ngeluh begitu," kata Antasari usai menghadiri pagelaran Teater Kebangsaan 'TRIPIKALA' tertawa bersama Megawati Soekarnoputri di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (23/1).

Antasari menyarankan agar SBY mengungkap kasus pembunuhan bos PT Rajawali, Nasrudin Zulkarnaen, yang menyeretnya ketimbang menghabiskan waktu untuk menyampaikan kegundahan di media sosial.

"Saya justru minta bantu SBY, kalau beliau ingin ciut-cuitan, bantu ungkap kasus saya. SBY bongkar kasus saya. Siapa pelaku sesungguhnya," ujar dia.

"Daripada beliau cuit-cuit enggak karuan mending bantu saya. Bikin cuit-cuit di twitter, kapan negara ini kacau. Orang enggak kacau," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo soal Kemungkinan SBY Jadi Ketua Tim Pemenangan: Beliau Senior
Prabowo soal Kemungkinan SBY Jadi Ketua Tim Pemenangan: Beliau Senior

Prabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Ganjar Buka Suara Tanggapi 'Karyawan Dipecat tapi Masih Dapat Bintang 4'
Ganjar Buka Suara Tanggapi 'Karyawan Dipecat tapi Masih Dapat Bintang 4'

Calon presiden Ganjar Pranowo merespons informasi viral di media sosial 'karyawan dipecat tapi masih dapat bintang 4'.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, ASN Kedapatan Like dan Komen di Akun Medsos Capres-Cawapres Bisa Dipidana
Hati-Hati, ASN Kedapatan Like dan Komen di Akun Medsos Capres-Cawapres Bisa Dipidana

Menpan RB Azwar Anas telah menyiapkan sanksi bagi ASN tak netral selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Momen ASN Izin ke Pj Gubernur DKI Jakarta untuk Hapus Foto Bareng Anies di Medsos
Momen ASN Izin ke Pj Gubernur DKI Jakarta untuk Hapus Foto Bareng Anies di Medsos

Pj Gubernur DKI Jakarta mengingatkan ASN agar tak terlibat kampanye

Baca Selengkapnya
Polisi Tunggu Laporan Resmi Usut Ancaman Penembakan Anies saat Live TikTok
Polisi Tunggu Laporan Resmi Usut Ancaman Penembakan Anies saat Live TikTok

Polisi menunggu laporan resmi dari Anies karena dugaan ancaman penembakan itu masuk delik aduan.

Baca Selengkapnya
Dulu SBY Kritik Jokowi Cawe-Cawe, Sekarang AHY Masuk Kabinet
Dulu SBY Kritik Jokowi Cawe-Cawe, Sekarang AHY Masuk Kabinet

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu

Baca Selengkapnya
Reaksi Gibran ASN Dilarang Like dan Komen di Akun Medsos Capres-Cawapres
Reaksi Gibran ASN Dilarang Like dan Komen di Akun Medsos Capres-Cawapres

ASN dilarang like dan komen di akun media sosial capres-cawapres.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Kekecewaan SBY Merasa Demokrat Dikhianati usai Anies Baswedan Pilih Cak Imin Dibanding AHY
FOTO: Ekspresi Kekecewaan SBY Merasa Demokrat Dikhianati usai Anies Baswedan Pilih Cak Imin Dibanding AHY

SBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Harapan Besar SBY untuk Presiden Terpilih Prabowo, Sampai Suara Bergetar & Saling Hormat
VIDEO: Harapan Besar SBY untuk Presiden Terpilih Prabowo, Sampai Suara Bergetar & Saling Hormat

SBY berharap agar Prabowo bisa menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, memajukan kesejahteraan masyarakat

Baca Selengkapnya
Menpan RB: ASN Dilarang Like dan Komen di Akun Media Sosial Capres-Cawapres
Menpan RB: ASN Dilarang Like dan Komen di Akun Media Sosial Capres-Cawapres

Menpan RB Azwar Anas menegaskan, ASN dilarang like dan komen di akun media sosial capres-cawapres.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'
VIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'

Ganjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.

Baca Selengkapnya