Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Galaknya Kapolri instruksikan anak buah tak kompromi pada komunisme

Galaknya Kapolri instruksikan anak buah tak kompromi pada komunisme Badrodin Haiti pimpin sertijab kapolda. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pemerintah dan aparat penegak hukum semakin gerah dengan maraknya peredaran baju, kaos, topi, pin, dan barang-barang lain berlogo palu arit yang diidentikan dengan paham komunisme. Sejak lahirnya Tap MPRS Nomor XXV/1966 tentang ketetapan pembubaran Partai Komunis Indonesia, setiap kegiatan yang berbau komunisme disikat habis.

Dalam Tap MPRS itu disebutkan bahwa dalam sejarah bangsa ini, orang-orang dan golongan-golongan yang menganut paham komunisme beberapa kali berusaha merobohkan kekuasaan Pemerintah Republik Indonesia yang sah dengan jalan kekerasan. Sehingga pemerintah perlu mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan-kegiatan yang menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunisme Marxisme-Leninisme.

Meski eranya sudah berganti dari orde lama, orde baru, hingga reformasi, larangan kegiatan berbau komunisme tetap dipertahankan. Termasuk di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Sekarang sudah banyak kaos bergambar palu arit, ada juga kegiatan yang diduga masyarakat akan memunculkan komunisme. Tadi Presiden katakan gunakan pendekatan hukum," ujar Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dalam Konferensi Pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (10/5).

Belakangan ini polisi dan TNI semakin gencar melakukan razia barang-barang yang diidentikan dengan paham komunisme, penghentian diskusi yang membahas hal-hal berkaitan dengan PKI dan tragedi 65, termasuk larangan menonton film korban tragedi 65. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti semakin galak dan tanpa ampun mengikis habis apapun yang diduga berhubungan dengan paham komunisme. Merdeka.com mencatatnya. Berikut paparannya.

Tangkap yang pakai baju palu arit

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, penyebaran paham komunisme saat ini sudah sangat berbahaya. Paham komunis yang tersebar saat ini akan menimbulkan dampak perubahan di sosial masyarakat yang bisa mengancam kehidupan banyak orang.

"Sekarang sudah banyak perkumpulan atau diskusi yang bertemakan komunisme. Hal ini bisa menimbulkan reaksi di masyarakat," kata Badrodin di Gedung Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/3).

Badrodin menuturkan, apabila tidak disikapi secara serius, maka akan berpotensi merusak generasi bangsa. Oleh karena itu, menurut Badrodin, pihak kepolisian akan melakukan tindakan agar tidak meluas terlalu dalam.

Dia melanjutkan, tindakan konkret dilakukan pihaknya yakni bagi siapapun memakai baju gambar 'Palu dan Arit', maka sesuai dengan UU akan dikenakan pasal pidana. "Bisa ditangkap dan dijerat dengan pasal yang berlaku," ujar Badrodin.

Ancaman hukuman 10 tahun

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya saat ini telah menangkap sejumlah pelaku terduga penyebaran paham komunis baik melalui penjualan atribut maupun baju yang bernafaskan paham komunisme. Menurut dia, penindakan terhadap mereka bervariasi mulai dari pemeriksaan hingga masuk ranah dipidana.

"Kalau memenuhi unsur ya bisa dipenjara sepuluh tahun. Termasuk penyebaran buku-buku, nanti Kejaksaan yang akan menangani," kata Badrodin.

Tak hanya itu, Badrodin juga mengatakan, penyebaran paham komunisme saat ini sudah meluas ke sejumlah wilayah di Indonesia. "Masyarakat harus melapor dan waspada jika menemukan ada indikasi penyebaran itu," tandas Badrodin.

Pantau buku berbau komunisme

Tak hanya kaos yang dijual pedagang di salah satu toko di kawasan Blok M saja, pihak kepolisian juga akan memantau buku-buku yang dianggap menyebarkan paham komunisme. Setelah dilakukan penyitaan, buku-buku itu akan diserahkan kepada pihak kejaksaan untuk dilakukan penindakan.

"Buku buku itu yang menyeleksi dari kejaksaan. Ya diserahkan ke kejaksaan untuk diteliti," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Menurut Badrodin, hampir semua wilayah Indonesia telah terkena paham komunisme. Untuk itu, pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan dengan melibatkan tim ahli untuk mendeteksi paham komunisme.

"Yang periksa juga ahli untuk mendeteksi apakah itu termasuk paham atau penyebar komunisme," kata Badrodin.

Larang kegiatan berbau komunisme

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Jaksa Agung, Panglima TNI dan Polri untuk mencegah berkembangnya paham komunisme di tanah air. Baik dalam betuk atribut, kaos yang berbau komunis maupun film yang mengajarkan komunisme.

"Kami sudah diberikan arahan untuk melakukan pelarangan kegiatan dalam bentuk apa pun yang mengembangkan paham komunisme," tegas Badrodin.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jokowi Keras Sentil Jaksa, Polisi & KPK, Minta Tak Lagi Permainkan Hukum!
VIDEO: Jokowi Keras Sentil Jaksa, Polisi & KPK, Minta Tak Lagi Permainkan Hukum!

Presiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.

Baca Selengkapnya
Sikat KKB Papua & Teroris, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Keluarkan Perintah Tegas ke Brimob & Densus 88
Sikat KKB Papua & Teroris, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Keluarkan Perintah Tegas ke Brimob & Densus 88

Kapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Ada Aparat Penegak Hukum Terlibat Peredaran Narkoba
Jokowi Ungkap Ada Aparat Penegak Hukum Terlibat Peredaran Narkoba

Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Demonstran Tolak Revisi UU Pilkada Dibebaskan, YLBHI Beri Sejumlah Catatan
Jokowi Minta Demonstran Tolak Revisi UU Pilkada Dibebaskan, YLBHI Beri Sejumlah Catatan

Perintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.

Baca Selengkapnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah apa yang disampaikan Hasto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Polri Jadi Cooling System dan Perekat Kebinekaan
Jokowi Minta Polri Jadi Cooling System dan Perekat Kebinekaan

Presiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.

Baca Selengkapnya
Hasto Putar Rekaman Suara Diduga Jokowi Perintahkan Penegak Hukum untuk Intimidasi, Begini Isinya
Hasto Putar Rekaman Suara Diduga Jokowi Perintahkan Penegak Hukum untuk Intimidasi, Begini Isinya

Pada rekaman yang diputar Hasto lewat telepon genggam miliknya, memang terdengar suara mirip Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Jokowi: Jangan Ada Lagi Aparat Kejaksaan Permainkan Hukum
Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Jokowi: Jangan Ada Lagi Aparat Kejaksaan Permainkan Hukum

Jokowi juga meminta aparat Kejaksaan tidak bermain proyek.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kewenangan Kejaksaan Sangat Besar, Manfaatkan Secara Profesional!
Jokowi: Kewenangan Kejaksaan Sangat Besar, Manfaatkan Secara Profesional!

Jokowi mendorong Kejaksaan Agung memanfaatkan kewenangan tersebut secara profesional dan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Kapolri Pelototi Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Bongkar Motif & Usut Tuntas!
VIDEO: Tegas Kapolri Pelototi Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Bongkar Motif & Usut Tuntas!

Kapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.

Baca Selengkapnya
Poin Penting Arahan Jokowi ke TNI-Polri di IKN, Ada Singgung Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Poin Penting Arahan Jokowi ke TNI-Polri di IKN, Ada Singgung Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Jokowi meminta kepada TNI-Polri agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Seruan Tegas Jokowi Depan Pasukan Kokam Jelang Pemilu,
VIDEO: Seruan Tegas Jokowi Depan Pasukan Kokam Jelang Pemilu, "Are You Ready?"

Jokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.

Baca Selengkapnya