Gali pondasi rumah, Sarjono temukan mortir aktif
Merdeka.com - Warga Desa Ngrundul, Kebonarum, Klaten digegerkan dengan penemuan sebuah mortir aktif, saat akan membangun rumah. Pemilik lahan yang akan dibangun tersebut adalah Hadi Sarjono (88) warga setempat. Saat menggali pondasi ia menemukan peluru peninggalan perang zaman penjajahan Belanda tersebut.
"Minggu kemarin saya bersama anak dan saudara saya sedang menggali pondasi untuk membangun rumah. Namun cangkul saya tiba-tiba terkena benda keras seperti besi. Setelah saya lihat ternyata bentuknya seperti peluru," ujar Sarjono kepada wartawan, Senin (22/9).
Setelah menemukan mortir tersebut Sarjono segera menyuruh anaknya untuk melaporkan ke Polsek Kebonarum. Petugas kepolisian yang datang segera memasang garis polisi, agar masyarakat tak mendekat. Kemudian bersama Tim Gegana Brimob Sukoharjo, Polsek setempat segera mengamankan ke Korps Brimob Sukoharjo.
-
Bagaimana batu peluru itu dibentuk? “Batu-batu tersebut dihaluskan, dengan bentuk aerodinamis bikonik spesifik, memungkinkan proyeksi yang tepat dan efektif,“ jelas para arkeolog.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Kenapa gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Bagaimana objek tersebut terlihat? Dalam siaran Fox 5 News pada hari Senin, sebuah objek terang terlihat membesar dalam pemandangan cakrawala kota yang ikonik.
-
Bagaimana benda asing bisa menyebabkan lambung bocor? Benda asing yang dimaksud berbentuk benda padat dan zat kimia. Kedua bahan ini yang bisa melukai lambung dan membuatnya menjadi bocor.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
Mortir berukuran panjang 30 cm dan lebar 15 cm tersebut, diperkirakan merupakan peninggalan zaman perang kemerdekaan. Menurut Sarjono dulu rumahnya pernah digunakan sebagai markas Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Rumah saya ini dulu tahun 1948, memang digunakan sebagai markas tentara. Waktu itu ada 15 orang yang membawa serta persenjataan dan amunisi. Ini mungkin salah satu yang tertinggal," ucapnya.
Kapolsek Kebonarum AKP Waleri mengatakan setelah diamankan oleh tim Gegana, Sarjono dipersilakan kembali membangun rumahnya. Namun pihak kepolisian mewanti-wanti agar tetap berhati-hati.
"Kami persilakan pak Sarjono membangun rumahnya lagi. Namun harus tetap hati-hati, kalau menemukan hal yang seperti itu segera laporkan kepada kami," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dilakukan pengecekan rupanya terdapat sebuah lubang di bagian plafon rumah.
Baca SelengkapnyaMortir tersebut tersimpan dalam besi yang coba dipotong oleh pemilik bengkel rongsok.
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaSaksi menemukan tiga buah tabung tersebut saat melakukan aktifitasnya sebagai operator excavator yang bekerja di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca SelengkapnyaPeluru nyasar menembus asbes ruangan dapur saat korban tengah memasak.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut diamankan serta dibawa oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca SelengkapnyaDiduga api tersebut dari aliran listrik yang ada di atas jalur MRT
Baca SelengkapnyaPengendara sepeda motor diduga terkena peluru nyasar saat melintas di Jalan Kampung Baru 1, Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas
Baca Selengkapnyafosil gading gajah itu memiliki panjang 3,25 meter, diperkirakan berusia 800 ribu tahun.
Baca SelengkapnyaPotret struktur bata diduga gapura Istana Majapahit.
Baca Selengkapnya