Gali sumur, 3 orang tertimbun pasir 4 meter
Merdeka.com - Tiga orang penggali sumur tertimbun pasir sedalam empat meter saat sedang membuat sumur di Dusun Depok, Kecamatan Kretek, Bantul, DIY, Jumat (24/2). Ketiga korban adalah Sigit Dwiyanto (40), Setiyo Warsono (32) serta Febrianto (22).
Ketiganya berhasil diselamatkan setelah puluhan petugas Polair Polda DIY dan warga sekitar turun tangan untuk mengevakuasi. Brigadir Bayu Seti Manunggal saksi yang sekaligus ikut melakukan evakuasi tiga korban terkubur pasir mengatakan kejadian berawal ketika salah satu korban sekitar pukul 11.45 WIB meminta tolong ada teman yang sedang menggali sumur di lahan milik Sukoco tertimbun pasir.
"Lokasi korban yang terkubur pasir berada di depan Markas Polair Polda DIY. Bersama beberapa orang rekan di Polair, saya datang ke lokasi," ujar Bayu.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Bayu menceritakan bahwa korban pertama yang tertimbun pasir adalah Febrianto. Febrianto terkubur tetapi masih terlihat kepalanya. Dua teman korban kemudian ikut turun ke bawah dan menyingkirkan pasir di sekitar tubuh Febrianto.
"Saya minta dua teman yang menolong Febrianto saling berhadapan dan mulut Febrianto diberi bantuan selang antisipasi pasir kembali longsor," jelas Bayu.
Perkiraan Bayu ternyata benar. Beberapa saat setelah diberi selang pertolongan terjadi longsoran ke dua yang menimbun ketiga koban. Dua orang teman Febrianto yang mencoba menolong tertimbun pasir sedalam lenih dari 30 sentimeter.
"Dengan bantuan banyak warga akhirnya korban Sigit berhasil dievakuasi dalam kondisi lemas karena menahan napas cukup lama akibat tertimbun pasir," ujarnya.
Warga bersama dengan petugas Polair dibantu anggota sar yang sudah berdatangan berusaha memberikan pertolongan kepada Febrianto yang tertimbun di bawah dan hanya bernapas dengan selang serta Setiyo Warsono yang berada di atas Febrianto.
"Evakuasi kedua korban ini yang paling lama. Namun lega saat Febrianto sudah kelihatan kepalanya dan masih hidup meski sudah lemas tertimbun hampir dua jam. Dua orang korban terakhir dievakuasi bersama karena satu korban tidak mau dievakuasi jika tidak bersama satu korban lainnya yang masih tertimbun," katanya.
Kapolsek Kretek Kompol Salim mengatakan kejadian tertimbunnya tiga korban saat menggali sumur karena tidak kenal medan berpasir sehingga cara menggali sumur berbeda.
"Tekhniknya beda namun diperlakukan sama sehingga tanah pasir yang digali itu runtuh dan menimbun ketiganya," katanya.
Ketiga korban yang dievakuasi selamat langsung dilarikan ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan secepatnya. Saat ini para korban masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaEmpat orang meninggal dunia di dalam sumur yang berada dalam Perumahan Valencia, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaKejadian ini dimulai ketika dua pria memasuki sumur yang tidak terpakai untuk mengambil potongan bambu yang tersimpan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaNF awalnya berenang di Waduk Tanah Merah bersama empat temannya yang lain.
Baca SelengkapnyaDiduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau tersebut.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca Selengkapnya