Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gambar seram bungkus rokok cuma bikin takut perokok pemula

Gambar seram bungkus rokok cuma bikin takut perokok pemula Ilustrasi Bahaya Rokok. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Gambar seram pada bungkus rokok kurang efektif mengurangi jumlah perokok di Indonesia. Namun hal itu ampuh untuk perokok pemula berusia 15 sampai 19 tahun yang mengalami peningkatan yang tinggi.

Seperti diberitakan Antara, Minggu (28/9), untuk gambar seram pada bungkus rokok itu kurang mempengaruhi perokok berat atau aktif. Alasannya karena mereka telah mengalami ketergantungan nikotin, tar dan lainnya yang terkandung dalam rokok tersebut.

Komnas Pengendali Tembakau, Dr Hakim menjelaskan gambar seram pada bungkus rokok itu hanya mampu untuk perokok pemula. Kemasan seram pada rokok tidak akan efektif, seharusnya pemerintah menekankan pada sisi permintaan dan bukan malah mempersulit sisi suplai dalam hal ini perusahaan rokok.

Orang lain juga bertanya?

"Peningkatan perokok pemula ini cukup mengagetkan bangsa ini dan ini membuktikan masih lemahnya penegakan dan penindakan pemerintah terhadap pengusaha rokok nakal," Kata Hakim.

Hakim menuding perusahaan rokok tidak sepenuhnya mematuhi aturan peringatan bahaya rokok bergambar pada bungkus rokok itu. Sebab masih di Indonesia hanya 10 persen yang mematuhi peraturan peringatan bahaya rokok bergambar tersebut.

Pengusaha rokok ini, kata dia, enggan memasang peringatan bahaya rokok itu dengan alasan mengalami kerugian besar. "Ini kan akal-akalan pengusaha rokok saja untuk melancarkan usahanya, pada hal keuntungan yang mereka peroleh tinggi seiring meningkatnya jumlah perokok aktif," ujarnya.

Padahal, kata dia, Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau mulai diberlakukan pada Juni 2014.

Selain itu, siasat pengusaha agar tetap meningkatkan penjualan rokok, yaitu dengan mengeluarkan produk kemasan khusus penyimpanan rokok tanpa memiliki label peringatan bahaya rokok.

"Ini kan permainan pengusaha rokok dengan oknum pemerintah untuk menunda-nunda pemberlakuan peraturan ini. Apalagi pengusaha rokok tidak menarik rokok tanpa label peringatan bahaya rokok tersebut, dengan alasan menghabiskan stok rokok tanpa label tersebut," tegasnya.

Berdasarkan data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sebanyak 86,56 persen merek rokok yang beredar di pasaran masih mencantumkan kemasan lama tanpa peringatan bergambar. Baru 13,44 persen merek rokok yang secara tepat waktu yakni mulai 24 Juni 2014 mengedarkan rokok bertanda gambar.

Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam waktu 10 tahun terakhir perokok pemula balita atau berusia satu hingga lima tahun mengalami peningkatan hingga 400 persen, dari 0,8 persen menjadi 1,8 persen. Demikian juga, perokok pemula berusia 15 hingga 19 tahun di Indonesia naik 17 persen per tahun.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat

Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mengapa Satu Bungkus Rokok Putih Isi 20 Batang
Ini Alasan Mengapa Satu Bungkus Rokok Putih Isi 20 Batang

Pedagang dilarang menjual rokok di online dan secara eceran per batang.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya

Dia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.

Baca Selengkapnya
Dampak Buruk Wacana Aturan Kemasan Rokok Tanpa Merek
Dampak Buruk Wacana Aturan Kemasan Rokok Tanpa Merek

Serikat pekerja berpendapat bahwa kebijakan ini berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tersebut.

Baca Selengkapnya
Aturan Rokok Kemasan Polos Dinilai Bukan Solusi Tepat Tekan Prevalensi Perokok di Indonesia
Aturan Rokok Kemasan Polos Dinilai Bukan Solusi Tepat Tekan Prevalensi Perokok di Indonesia

Dia juga menilai bahwa dampak atau beban dari kebijakan aturan kemasan rokok polos tanpa merek ini akan menjadi tugas berat bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total

Peredaran rokok perlu dikendalikan di tingkat masyarakat selaku konsumen.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok 2025 Batal Naik, Kemenkes: Jumlah Perokok di Indonesia Masih Tinggi
Cukai Rokok 2025 Batal Naik, Kemenkes: Jumlah Perokok di Indonesia Masih Tinggi

Target dari Kemenkes di tahun 2030 penurunan jumlah perokok mencapai 5,4 persen di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jerit Petani Tembakau Soal Wacana Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek
Jerit Petani Tembakau Soal Wacana Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek

Kebijakan tersebut dinilai berdampak signifikan terhadap keberlangsungan industri tembakau nasional dan nasib petani.

Baca Selengkapnya
Ternyata Penggunaan Kemasan Rokok Polos Berpotensi Hilangkan Dampak Ekonomi hingga Rp182,2 Triliun
Ternyata Penggunaan Kemasan Rokok Polos Berpotensi Hilangkan Dampak Ekonomi hingga Rp182,2 Triliun

Penggantian kemasan polos pada rokok bisa berdampak pada industri turunannya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa

WHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.

Baca Selengkapnya
Curhat Petani yang Khawatir Harga Tembakau Turun Gara-Gara Aturan Ini
Curhat Petani yang Khawatir Harga Tembakau Turun Gara-Gara Aturan Ini

Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kemenkes soal Rokok Kemasan Polos: Bukan Polos, tapi Kita Samakan Warnanya
Kemenkes soal Rokok Kemasan Polos: Bukan Polos, tapi Kita Samakan Warnanya

Dia menyebutkan, bahwa RPMK tersebut akan fokus pada standardisasi warna kemasan rokok konvensional dan rokok elektronik.

Baca Selengkapnya