Gandeng Tanoto Foundation, BKKBN Terus Upayakan Penurunan Angka Stunting
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Untuk itu, Jokowi menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting.
BKKBN pun langsung mengeluarkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) sebagai acuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting bagi Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, serta pemangku kepentingan lainnya. Kerangka yang digunakan dalam RAN PASTI berfokus pada tiga pendekatan yaitu pendekatan intervensi gizi, pendekatan multisektor dan multipihak, serta pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting.
Dalam rangka mendukung program tersebut, BKKBN menggandeng Tanonto Foundation yang telah berkomitmen penuh untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penurunan stunting.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk menekan kasus stunting? Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penanganan stunting? Hasto berbagi strategi penanganan stunting dan intervensi yang dilakukan tepat sasaran kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya penurunan stunting? Kepala Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal, dan Penurunan AKI AKB Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Laila Mahmuda mengungkapkan perlu ada upaya dan penguatan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
-
Bagaimana BPIP membantu anak-anak mengatasi stunting? Pemberian Bantuan Atasi Stunting “Perlu kita cermati bersama, bahwa dampak buruk yang disebabkan oleh stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara. Stunting bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikirnya,“ terangnya.
-
Bagaimana BPIP menekan kasus stunting? “BPIP bekerja sama dengan BKKBN dan beberapa kementerian/lembaga dan kita, BPIP bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjalankan arahan Bapak Presiden guna mencapai target penurunan angka stunting di angka 14% pada tahun 2024, yang sebelumnya menyentuh angka 37% di tahun 2014, dan 21,6% di tahun 2022“, ujarnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pelatihan pencegahan stunting? Serta melibatkan 20 bidan dari berbagai daerah di Manggarai Barat, yang menerima pengetahuan dan keterampilan baru untuk menangani ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, serta intervensi yang diperlukan untuk mencegah stunting pada anak.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan, perlu kerja sama yang luas serta data yang lebih akurat dalam penanganan stunting di Indonesia.
"Ke depan kami akan tingkatkan data stunting agar lebih presisi. Sehingga ketika ada alokasi anggaran stunting, itu benar-benar tepat sasaran ke keluarga yang stunting," kata Hasto.
Dia menambahkan, pihaknya telah melaporkan mengenai perkembangan penerapan program penurunan stunting setelah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, yaitu kegiatan tambahan pada 2022, di antaranya adalah penyediaan data keluarga berisiko stunting. Kegiatan lainnya adalah praktik Tim pendamping keluarga, khususnya bagi keluarga berisiko stunting, serta penyediaan pendampingan terhadap semua calon pengantin sebelum memasuki usia subur.
Hasto juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan, penurunan prevalensi stunting belum pernah melebihi 2% per tahun. Kendati demikian, diupayakan pada 2022 ini, prevalensi stunting menurun hingga 3%.
"Di tahun 2022 ini, diharapkan optimalisasi penurunan bisa mencapai 3%. Sehingga, 2024 bisa mencapai 14%," harapnya.
Sementara itu, Global CEO Tanoto Foundation J. Satrijo Tanudjojo mengatakan bahwa Tanoto Foundation berkomitmen penuh untuk terus mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting.
Gandeng Tanoto Foundation, BKKBN Terus Upayakan Penurunan Angka Stunting©2022 Merdeka.comSejak 2021, BKKBN dan Tanoto Foundation telah bekerja sama untuk mengembangkan program percepatan penurunan stunting berbasis keluarga. Dengan dibentuknya Tim Pendamping Keluarga yang diprakarsai oleh BKKBN, pendampingan terhadap keluarga berisiko mempunyai anak stunting akan menjadi lebih terarah dan tepat.
"Kami yakin TPK sebagai garda terdepan mempunyai peran penting dalam pengambilan langkah preventif dan promotif, serta pemberian rujukan untuk mendapatkan akses ke layanan yang dibutuhkan," ujar Satrijo.
Tanoto Foundation merupakan organisasi filantropi independen di bidang Pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981 dengan keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh.
Tanoto Foundation juga turut memprakarsai kerja sama antara USAID dan mitra donor nasional untuk turut berperan serta mendukung BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
"Dengan semangat kolaborasi, kami mengajak pihak-pihak swasta dan organisasi filantropi lainnya untuk ikut bergabung dan mengambil aksi nyata melawan stunting, mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita untuk tumbuh berkembang bebas stunting," tutup Satrijo.
Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan tidak mendapatkan stimulasi psikososial yang cukup terutama yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kehidupan).
Dampaknya, perkembangan fisik dan perkembangan otak anak dapat terganggu sehingga terjadi penurunan kapasitas intelektual yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaSalah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah mengunjungi kepada berisiko stunting.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM RI Mahfud MD melaunchingnya langsung.
Baca SelengkapnyaKerjasama semua pihak termasuk swasta salah satunya untuk menekan angka stunting
Baca SelengkapnyaProgram penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting.
Baca SelengkapnyaBadan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKolaborasi antara 1000 Days Fund, Yayasan Life After Mine, dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat meluncurkan pelatihan untuk memperkuat pencegahan stunting.
Baca SelengkapnyaDemi melahirkan generasi yang lebih baik dan mencapai Indonesia Emas 2045, masalah stunting ini perlu mendapatkan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaDari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandung bersama daerah Cekungan Bandung berkomitmen menekan angka stunting.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaKenaikan angka stunting di Kabupaten TTS cukup signifikan
Baca Selengkapnya