Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gang Dolly ditutup 2014, warga prediksi kemiskinan meningkat

Gang Dolly ditutup 2014, warga prediksi kemiskinan meningkat Gang Dolly. ©2013 Merdeka.com/Moch Andriansyah

Merdeka.com - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini sudah mulai merapatkan barisan untuk menggempur lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, Gang Dolly, paling lambat sebelum bulan Ramadhan 2014. Bahkan, Pemkot Surabaya mengaku sudah menyusun skema akan diapakan seluruh lokalisasi di Kota Pahlawan ini, pasca-penutupan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji, kemarin memaparkan, dalam desain rencana pembangunan 12 kawasan eks lokalisasi, termasuk Gang Dolly, akan dijadikan Unit Pengembangan (UP) oleh Pemkot Surabaya.

"12 Kawasan eks lokalisasi itu akan menjadi prioritas pembangunan. Di kawasan yang disebut dengan Unit Pengembangan tersebut akan dibangun fasilitas umum seperti taman, fasilitas olahraga dan fasilitas pelengkap lainnya. Sedangkan Gang Dolly dan sekitarnya, akan diproyeksikan sebagai sentra bisnis dan perdagangan," kata Agus di balai kota kemarin,

Namun, ngototnya Risma dan Pemkot Surabaya kurang mendapat respon dari masyarakat sekitar lokalisasi, meski pemerintah didukung banyak pihak di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Organisasi Muhammadiyah, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pemprov Jawa Timur.

Bahkan, masyarakat sekitar menilai penutupan lokalisasi Gang Dolly itu akan berdampak pada persoalan sosial, termasuk berpotensi munculnya konflik horizontal.

Ketua Forum Masyarakat Komunikasi Lokalisasi (FMKL) Surabaya, Safik Mundahir mengatakan, penutupan Gang Dolly terlalu terburu-buru. "Seharusnya lima atau sepuluh tahun lagi. Harus dipikirkan pula, langkah-langkah apa, termasuk soal perekonomian warga sekitar agar tidak terbengkalai," tegas Safik, Kamis (12/12).

Safik menjelaskan, sejumlah lokalisasi seperti Bangun Sari, Klakah Rejo, Sememi dan beberapa lokasi lainnya yang telah ditutup itu, ternyata masih menyisakan masalah. "Buktinya, perekonomian warga di sana (eks lokalisasi) yang sebelumnya menggantungkan hidup mencari nafkah banyak yang hancur dan angka kemiskinan meningkat," terangnya.

Sementara itu, janji Pemkot Surabaya yang katanya memikirkan dampak pasca-penutupan lokalisasi tidak terealisasi. "Miris ketika persoalan ini dibiarkan. Saya dapat informasi pelacuran tidak di lokalisasi tapi di lapangan, di kolong-kolong jembatan. Kalau sudah gini siapa disalahkan. Ya tentunya tanggung jawab pemerintah. Dengan begitu pelacuran semakin tidak terkontrol," ujarnya.

Safik kembali beralasan, diakui atau tidak, keberadaan lokalisasi mampu menyangga perekonomian wilayah. Sehingga dia kurang sepakat adanya rencana penutupan lokalisasi tanpa kesiapan penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. "Pemkot Surabaya tidak bisa memenuhi kepentingan masyarakat terkait lapangan kerja," terangnya. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal

Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar

SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar

Diketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah

Petugas membongkar puluhan kafe dan bilik kamar yang biasa digunakan untuk bercinta.

Baca Selengkapnya
Penampakan Boker Tempat Prostitusi yang di Apit Dua Masjid di Siang Hari Begitu Sepi
Penampakan Boker Tempat Prostitusi yang di Apit Dua Masjid di Siang Hari Begitu Sepi

Sebuah tempat praktek prostitusi di Ciracas, Jakarta Timur menyimpan cerita yang tak diketahui banyak orang. Meski sudah ditutup pasca adanya GOR Ciracas.

Baca Selengkapnya
Bekas Area Prostitusi dan Kriminal, Begini Sejarah Rusun Marunda Jakarta Utara
Bekas Area Prostitusi dan Kriminal, Begini Sejarah Rusun Marunda Jakarta Utara

Rusunawa Marunda dibangun melalui Kementerian PUPR pada tahun 2004-2006

Baca Selengkapnya
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat

Terdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.

Baca Selengkapnya
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman

Polisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.

Baca Selengkapnya
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi

Penertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin

Baca Selengkapnya
Jalan Masuknya Tersembunyi,  Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia
Jalan Masuknya Tersembunyi, Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia

Setelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot

Baca Selengkapnya
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'

Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.

Baca Selengkapnya
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar

Satpol PP DKI Jakarta akan bersinergi dengan PT KAI untuk mengembalikan lahan tersebut sesuai dengan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Baca Selengkapnya