Ganjar Desak Pemerintah Segera Daftarkan Kebaya ke UNESCO
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendesak pemerintah untuk ikut mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO. Mengingat negara-negara Asia khususnya di Asia Tenggara memiliki akar kebudayaan yang sama yakni Melayu.
Terlebih, di Indonesia sendiri hampir seluruh daerah, terutama pulau Jawa, Bali dan Sumatera memiliki pakaian kebaya. Pendaftaran ke UNESCO itu juga, lanjut Ganjar, sebagai upaya agar budaya Indonesia tidak diklaim negara lain.
Untuk diketahui, National Heritage Board (NHB) atau Dewan Warisan Nasional Singapura, mendaftarkan kebaya menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO pada Maret 2023 mendatang. Selain itu, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam juga ikut dalam upaya pengajuan itu.
-
Kenapa kebaya jadi pakaian nasional? Kebaya memang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan dinobatkan menjadi pakaian nasional Indonesia.
-
Apa itu kebaya? Kebaya sendiri diperkirakan mulai muncul pada abad ke-16 akibat persinggungan budaya yang dibawa warga peranakan Tionghoa ke Nusantara.
-
Kapan kebaya muncul? Kebaya sendiri diperkirakan mulai muncul pada abad ke-16 akibat persinggungan budaya yang dibawa warga peranakan Tionghoa ke Nusantara.
-
Kapan Perempuan Berkebaya Indonesia dideklarasikan? Sebelumnya komunitas ini dideklarasikan pada 13 Agustus 2022 lalu, dan bertepatan dengan momen HUT Kemerdekaan RI di Kota Tangerang.
-
Bagaimana Perempuan Berkebaya Indonesia mengajak orang pakai kebaya? Mereka juga turut mengajak para perempuan secara luas agar mengenakan kebaya sebagai salah satu cara melestarikan busana tradisional.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Kebaya Nasional? Pada hari ini, masyarakat di seluruh Indonesia diajak untuk merayakan dan mengapresiasi kebaya sebagai bagian integral dari tradisi dan budaya Nusantara.
"Kita langsung gabung ikut mendaftar saja dan seluruh kekayaan tak benda kita karena kondisi dunia seperti ini, daftarkan semuanya. Banyak-banyakan, kalau tidak nanti akan diambil orang," katanya di Balai Kota Solo, Sabtu (26/11).
Ganjar menambahkan, proses pendaftaran warisan budaya ke UNESCO harus melalui proses yang cukup panjang. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia juga didesak untuk segera mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda.
Selain kebaya, dia juga berharap pemerintah Indonesia bisa segera mengajukan warisan budaya tak benda lainnya yang belum terdaftar di UNESCO, agar tidak ada warisan budaya Indonesia yang diklaim lagi oleh negara lain seperti halnya batik, yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
"Semua bisa mengklaim layaknya batik ya. Rasa-rasanya orang berkebaya tidak hanya satu orang Indonesia. Maka pakailah kebaya, jangan pakai baju adat orang lain," tutup Ganjar.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Model kebaya dapat variasi dari satu daerah ke daerah lainnya di Indonesia, dan setiap daerah memiliki kebaya khasnya sendiri.
Baca SelengkapnyaTanggal 25 Juli Kowani mengadakan seminar di Gedung MPR/DPR bersama 500 perempuan Indonesia
Baca SelengkapnyaDiresmikan pada 2023 lalu oleh Presiden RI Joko Widodo, Hari Kebaya Nasional jadi perayaan budaya yang patut dimeriahkan.
Baca SelengkapnyaAbetnego juga mengaku optimistis kesenian Reog Ponorogo akan lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Baca SelengkapnyaRubi mengungkap alasan perempuan dari Asean turut dihadirkan
Baca SelengkapnyaGajah Oling merupakan satu dari puluhan motif batik yang ada di Banyuwangi. Motif ini bisa dibilang paling populer dibanding motif lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat Kongres KOWANI X tahun 1950 yang dihadiri oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, semua peserta yang hadir menggunakan kain kebaya.
Baca SelengkapnyaProgram ini nantinya akan bertugas untuk melestarikan budaya Indonesia baik yang berwujud (tangible), maupun tidak (intangbile).
Baca SelengkapnyaKebaya telah didaftarkan ke Unesco sebagai warisan takbenda
Baca SelengkapnyaGanjar mengakui perumusan payung hukum perampasan aset memang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaMenteri Kebudayaan Fadli Zon optimis Indonesia akan menjadi pusat kebudayaan dunia.
Baca SelengkapnyaKebaya dan asesoris pendukungnya dibuat secara manual dengan menggunakan alat yang masih tradisional atau bukan pabrikan.
Baca Selengkapnya