Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ganjar: Masyarakat Harus Lebih Cerdas Memilih Informasi, Teliti dan Cermat

Ganjar: Masyarakat Harus Lebih Cerdas Memilih Informasi, Teliti dan Cermat Ganjar Pranowo di Pendapi Gede Balai Kota Solo. ©2021 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat lebih cerdas bermedia. Terutama, dikatakan Ganjar, dalam memanfaatkan media sebagai saluran informasi, edukasi dan hiburan.

"Masyarakat harus lebih cerdas bermedia, sepositif apa. Cerdas memilih informasi, teliti, dan cermat," kata Ganjar pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa 'Cerdas Bermedia di Era Penyiaran Digital' di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Senin (29/3).

Dia mengatakan, jika masyarakat tidak bisa memilah dan memilih informasi, maka penonton bisa terjebak pada pelbagai tontonan yang ditawarkan oleh media penyiaran. Di sisi lain, masyarakat juga harus cerdas menyebarkan informasi. Sehingga nantinya bisa membentuk karakter anak bangsa.

Menurut politisi PDIP itu, saat ini dimensi penyiaran digital menjadi pekerjaan rumah seluruh pihak. Dimana perubahan infrastruktur menuju digital berjalan begitu cepat. Jika tidak bisa menyesuaikan, pasti akan dilibas semuanya dan ini diikuti oleh berkembangnya media sosial.

"Kalau dari perkembangan ini sekarang individu pun bisa membuat ataupun menyaingi. Dengan media online, media sosial masih jadi idola maka di sana persaingan terjadi. KPI mesti melotot dan mendengar kemana-mana karena ruang menjadi lebih banyak," tandasnya.

Ketua KPI Pusat Agung Suprio menambahkan, tugas KPI sangat berat mengingat keberadaannya yang dianggap memberikan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat.

"TV punya pengaruh yang sangat besar, tidak hanya informasi yang mengandung hoaks tetapi juga tontonan lain yang menyebabkan penontonnya terpengaruh tontonan TV yang kurang baik. KPI bertugas mengawasi tontonan itu," terangnya.

KPI, kata dia, juga bertugas membuat literasi yang dinamakan "Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa".

"Kenapa literasi, karena kami ingin membentuk penonton yang cerdas agar bisa memilah dan memilih tontonan. Jadi mana yang baik dan yang tidak agar literasi bisa mencapai tujuannya," ujar dia.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini memberikan dampak positif dan negatif.

“Dampak positifnya, masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan mudah, murah, cepat, kapanpun, dan di manapun. Dampak negatifnya, muncul peredaran informasi bohong atau hoaks maupun penyalahgunaan informasi," kata Gibran.

Untuk menghadapi itu, dikatakannya, kemampuan literasi masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan bekal ketrampilan kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat memilah dan memilih informasi yang benar sehingga tidak mudah terpengaruh jika ada informasi tidak sesuai dengan norma yang ada.

"Adanya gerakan literasi sejuta pemirsa ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan kemampuan sikap kritis masyarakat. Literasi media kepada publik harus terus digaungkan secara masif," pungkas Gibran.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu

Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Hadiri Teman Cerita Festival, Ganjar Ajak Millenial dan Gen Z Jaga Demokrasi Lewat Digital
FOTO: Hadiri Teman Cerita Festival, Ganjar Ajak Millenial dan Gen Z Jaga Demokrasi Lewat Digital

Menurut Ganjar, sebanyak 37 persen millenial dan generasi z berisiko tinggi terpapar kabar bohong atau hoaks di kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Bacapres Ganjar soal Politik Identitas: Mesti Kita Lawan, Tidak Bisa Dibiarkan
Bacapres Ganjar soal Politik Identitas: Mesti Kita Lawan, Tidak Bisa Dibiarkan

"Hari ini mesti kita lawan tidak bisa kita biarkan," kata Ganjar.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Menghindari Radikalisasi di Media Sosial dengan Berpikir Kritis
Menghindari Radikalisasi di Media Sosial dengan Berpikir Kritis

Berpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.

Baca Selengkapnya
Ganjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045
Ganjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045

Ganjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045

Baca Selengkapnya