Ganjar Minta Pemerintah Pusat Gunakan Data Real Time Vaksinasi
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) terkendala oleh pasokan vaksin dari pemerintah pusat. Gubernur Ganjar Pranowo menuturkan, persoalan ini muncul lantaran acuan data yang digunakan. Dia meminta pemerintah pusat untuk menggunakan data real time yang terdapat pada aplikasi Pcare.
"Karena itu lebih realtime. Nanti kami evaluasi dengan Dinkes dan akan kami usulkan," kata Ganjar di Grobogan, Selasa (3/8).
Dia menjelaskan, dalam vaksinasi Covid-19 terdapat dua aplikasi yang digunakan. Yaitu Smile dan Pcare. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Jadi ada dua sistem, Pcare, yakni aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data setelah orang divaksin. Ini yang paling riil. Setiap yang datang, divaksin langsung di-input. Sementara yang dipakai acuan data pusat dari aplikasi Smile. Ternyata butuh waktu lama untuk mengisi ke aplikasi Smile, mulai disuntik, direkap di aplikasi Pcare, baru dilaporkan. Kalau belum di-input di Smile, maka dibaca dan dianggap stok masih banyak," terang Ganjar.
Dia berharap ke depan tidak ada lagi ada ribut-ribut soal perbedaan data. Menurutnya, yang perlu diributkan saat ini adalah seberapa cepat warga divaksinasi.
"Biar energinya tidak dibuang untuk perdebatan yang tidak penting lagi, karena kita bisa memperbaiki itu," jelasnya.
Sebelumnya sejumlah kepala daerah di Jateng protes pada pemerintah pusat terkait ketersediaan vaksin. Sebab, data vaksinasi antara pemerintah pusat dan daerah tidak sama.
Seperti yang dilakukan Bupati Grobogan yang selalu meminta tambahan vaksin. Namun di data Smile dari pemerintah pusat, stok vaksin di Grobogan masih banyak sehingga tidak dikirim.
Artikel terkait Ganjar Pranowo juga bisa dibaca di Liputan6.com
Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo menjelaskan bahwa input data ke aplikasi Smile membutuhkan waktu lama. Data baru di-input setelah direkap dari aplikasi Pcare.
"Itu butuh waktu lama pak, kami tiap hari kalau vaksinasi sudah langsung input ke aplikasi Pcare," kata Slamet Widodo.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menjelaskan, penerapan kartu Sakti mampu memberikan layanan-layanan dasar masyarakat termasuk pupuk.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut dua, bertemu ratusan petani Kabupaten Sukoharjo, Selasa (26/12). Dia berjanji akan memprioritaskan penambahan pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengaku gemas dengan program satu data Indonesia. Sudah lama dicanangkan, hingga kini belum terwujud.
Baca SelengkapnyaTerutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.
Baca SelengkapnyaKelangkaan pupuk terjadi kerena ada salah sasaran pemberian subsidi pupuk.
Baca SelengkapnyaSaling kritik Ganjar dan Prabowo terkait kondisi petani kesulitan mendapatkan pupuk sempat mewarnai debat perdana Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
Baca SelengkapnyaAda salah satu pendukungnya yang mengatakan bahwa Ganjar mampu menyelesaikan masalah keruwetan data di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar Bicara Peningkatan Sektor Kesehatan: Butuh Peralatan Canggih, Dokter Harus Update Ilmu
Baca SelengkapnyaPenyaluran pupuk subsidi tepat sasaran juga harus menjadi perhatian dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaDi hadapan petani, Ganjar mengungkit momen debat perdana capres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menceritakan memiliki pengalaman selama 10 tahun dalam pelayanan publik.
Baca Selengkapnya