Ganjar minta polisi sikat habis prostitusi online anak untuk gay
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta polisi memutus jaringan prostitusi AR, yang menjual anak-anak di bawah umur untuk kaum gay. Dia juga meminta, pelanggan harus dijerat hukum.
"Saya kira kementerian atau otoritas yang mengendalikan jalur-jalur online termasuk berbasis website jangan ragu untuk mengendalikan fenomena yang terjadi itu untuk dipotong. Juga terutama dari kepolisian khususnya Divisi Cyber Crime itu agar melacak. Kalau enggak bahaya. Kalau bisa dan perlu disikat saja itu habis-habisan. Kalau nggak dilacak sampai tuntas sampai ke akarnya," tegas Ganjar Pranowo usai acara pemberangkatan 2 ribu ton beras ke Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (3/9).
Menurut Ganjar, langkah itu penting untuk membuktikan negara tidak diam dalam upaya memberantas prostitusi dan penyimpangan seks di dunia maya.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan? Presiden Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya membawa kebaikan. Maka dari itu perlu kewaspadaan dari masyarakat.
-
Siapa yang perlu waspadai penyakit menular seksual? Berbagai jenis penyakit infeksi menular seksual (IMS) dapat mengintai para remaja, seperti gonore, klamidia, dan sifilis, termasuk infeksi virus HIV.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap pinjol ilegal? Gara-gara hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengingatkan berulang kali kepada masyarakat agar selalu waspada dan tidak mudah terjebak aplikasi pinjol ilegal.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
"Karena ini mumpung informasi ini muncul di awal-awal kan. Kalau enggak nanti seolah-olah negara tidak mengawasi, negara tidak tidak terlibat dan itu bisa menggelinding ke mana pun. Tidak hanya cerita gay, nanti prostitusi anak, paedofil dan sebagainya. Ini menurut saya sangat serius ini. Kita minta semuanya untuk waspada. Sarana online inilah, kita seringkali tidak mudah untuk mengendalikan. Gunakan seluruh teknologi, seluruh alat kita siapkan untuk itu," bebernya.
Ganjar juga berpesan pada orangtua yang mempunyai anak di bawah umur supaya selalu memperhatikan buah hati mereka jika menggunakan gadget sehari-hari. Sebab, dampak teknologi canggih lebih banyak bersifat negatif.
"Yang pertama memang orang tua, lagi-lagi peran dan fungsi orang tua harus diarahkan kalau anak-anak minta alat-alat teknologi untuk bisa mengakses seperti itu kita mesti mengajarkan. Guru-guru juga mengajarkan bagaimana kita bijaksana dan bener mengajarkan gadget sehingga apa yang dibuka itu mesti diawasi. Sekali-kali intiplah anak anda ketika dia sedang menggunakan gadgetnya. Jangan sampai masuk pornografi, narkoba, prostitusi yang seperti itu," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan judi online banyak dilakukan anak muda.
Baca SelengkapnyaBudi memastikan akan terus melakukan pemantauan 24 jam terhadap puluhan ribu situs judi online yang makin menggila.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mendorong Pemerintah untuk segera mengatasi masalah judi online dengan serius, khususnya pada anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan akun Facebok dengan nama 'Pemersatu Bangsa'. Pelanggan kemudian akan diarahkan ke akun Instagram lalu mengunduh konten di aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR juga mengingatkan agar PPATK memiliki komitmen yang konkret dalam memberantas kasus judi online.
Baca SelengkapnyaMuncikari memperkejakan jasa puluhan anak di bawah umur, ibu hamil hingga LGBT jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan mengungkap ada 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam aktivitas judi online.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap bisnis video gay anak atau video gay kids (VGK) di media sosial. Dua tersangka ditangkap, termasuk seorang remaja.
Baca SelengkapnyaBos Pegadaian memastikan tidak ada pegawai yang terlibat judi online.
Baca Selengkapnya