Ganjar nilai pidato Jokowi di KAA dahsyat
Merdeka.com - Politisi PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dahsyat. Namun, menurut Ganjar, lebih menarik lagi jika pidato Jokowi yang telah membangkitkan solidaritas negara-negara Asia Afrika ada tindak lanjutnya.
Dua di antara contoh konkret tindak lanjut tersebut adalah bagaimana negara-negara KAA bisa berjuang secara bersama-sama untuk memerdekakan Palestina.
"KAA dulu diadakan kurang lebih 30 negara lebih merdeka paska itu. Sekarang punya agenda, memerdekakan atau membantu Palestina untuk merdeka. Itu dahsyat itu dan itu membangkitkan semangat," ungkap Ganjar Pranowo di sela-sela acara 'Ngopi Bareng Ganjar' yang digelar secara santai bersama di Kantin Fakultas Fisip Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Jawa Tengah Kamis (23/4).
-
Siapa yang menjadi juru bicara Indonesia di PBB? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Kenapa Indonesia mengutuk Israel? 'Keputusan ini jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi 1946 tentang kekebalan lembaga PBB,' jelas Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resminya, Selasa (29/10).
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
Ganjar sampai saat ini menunggu apa langkah selanjutnya negara-negara KAA terkait pidato Jokowi tersebut. Paling tidak, kata dia, ada efek dari pidato Jokowi berupa 'Jokowi Inisiatif' untuk dijadikan pijakan dalam KAA.
"Saya tinggal menunggu saja, solidaritas antar bangsa-bangsa ini muncul di KAA maka kita akan masuk bagaimana kerjasama ekonomi menjadi penting. Karena gonjang-ganjing ekonomi ini mesti ada karena harus didorong. Saya kira bisa dilakukan semacam Jokowi Inisiatif," jelas mantan anggota DPR dua periode ini.
Selain itu, terkait sentilan Jokowi terhadap Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), negara-negara di KAA juga harus berani memperjuangkan negara Palestina untuk merdeka. Selain itu, PBB juga harus didesak untuk memperlakukan Palestina secara adil dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) warga Palestina yang sampai sekarang ini masih dijajah oleh Israel dan antek-anteknya.
"Jokowi Inisiatif untuk kemudian membawa tidak perlu sebuah blok baru kenegaraan. Tetapi bagaimana Jokowi bisa menjadi solidarity makers untuk bangsa-bangsa dan pidatonya luar biasa. Jokowi mengatakan PBB mesti adil. Ndak boleh dong Israel ngegempur setiap saat sesuka-suka begitu dan harus ada pengakuan. Mesti ada human right di sini dan mesti harus didorong," ungkapnya.
Selain itu, Ganjar juga berharap para teknokrat dari berbagai negara di KAA juga mesti mendorong kerjasama di bidang lain seperti ekonomi dan kerjasama antar bangsa yang tidak merugikan negara lainnya.
"Luar biasa, saya juga menyampaikan tinggal sekarang oleh teknokrat, teknokratis pada teknisnya mesti didorong sektor-sektor yang lain. Umpama jika hari ini bicara soal 'make the world of better', sekarang kita dorong bagaimana kerjasama soal ekonominya? Bagaimana relasi antarbangsa? Dan semuanya harus berdiri sama tegak. Memang orang luar biasa banyak orang yang mengacungi jempol pidatonya Jokowi," paparnya.
Termasuk soal pidato Presiden Jokowi terkait lembaga IMF dan World Bank yang dinilainya sudah usang. Ganjar menilai, keberadaan IMF dan Bank Dunia dari dulu hingga sekarang hanya sebagai lembaga yang memberikan jebakan pinjaman ke negara lain.
"Saya kira banyak orang yang masuk yang disebut sebagai jebakan pinjaman. Nah, jebakan pinjaman inilah yang menyengsarakan sehingga kita kok bangsa seperti ngutang ke rentenir gitu lho. Jadi seperti bunga berbunga, makanya kalau International Monetary Fund, bank dari World Bank itu ketika memberikan pinjaman juga dalam rangka menyelesaikan persoalan bangsa. Bukan menjadi beban," ungkapnya.
Ganjar mencontohkan, Indonesia pernah punya sejarah saat bergabung dengan IGGI. Pengalaman dan sejarah itu menurut Ganjar adalah pengalaman buruk yang tidak harus terjadi kembali. Bahkan saat itu, Bulog tidak bisa menyediakan komoditas dan kebutuhan rakyat selain stok beras.
"Kita khan pernah mendapatkan pengalaman waktu IGGI, kemudian setelah datang tandatangan, setelah itu porak poranda. Bahkan Bulog hanya tinggal satu, tugas jualan beras. Sementara jualan sembilan bahan pokok lainnya tidak bisa, akhirnya apa? Kedelai asing masuk, gula asing masuk, minyak goreng masuk, semuanya masuk. Termasuk terigu dan akhirnya kita dalam posisi terhimpit dan kemudian nasib petani kita bagaimana ini? Bagaimana petani tebu baru nanem gulanya masuk. Bagaimana hari ini baru mau panen kita di itik-itik untuk ngimpor beras," tuturnya.
"Maka betul kalau kemudian solidaritas antar bangsa ini muncul, maka kita harapkan KAA ini bisa duduk kembali untuk bicara soal ekonomi. Nah itu baru jos!" pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
a. Jokowi mengapreasiasi Menlu yang berani lantang dan keras mengkritik aksi Israel.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku prihatin ratusan kepala negara dan miliaran manusia di bumi tidak mampu menghentikan kekejaman Israel,
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengecam serangan udara Israel ke Rafah, Gaza Selatan
Baca Selengkapnya"Harus menggunakan semua cara dan pengaruhnya berdiplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel ke Rumah Sakit Al Ahli di Gaza.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi, Sabtu, (11/11).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kemajuan di Majelis Umum PBB terkait status Palestina
Baca SelengkapnyaJokowi menyatakan, tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun.
Baca Selengkapnya"Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan, melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang terus terjadi," ucap Jokowi.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pidato terakhir Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan terdepan demi memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaKTT tersebut membahas soal upaya gencatan senjata dalam konflik Israel-Palestina.
Baca Selengkapnya