Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ganjar Pranowo blak-blakan bicara kasus korupsi e-KTP

Ganjar Pranowo blak-blakan bicara kasus korupsi e-KTP gubernur Jateng Ganjar Pranowo di yogyakarta. ©2017 Merdeka.com/purnomo edi

Merdeka.com - Kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk (KTP) berbasis elektronik atau e-KTP kini menyedot perhatian publik di Indonesia. Selain merugikan negara hingga Rp 2 triliun, kasus ini menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, melibatkan nama-nama besar yang merupakan tokoh-tokoh nasional.

Nama-nama besar tersebut diperkirakan akan muncul dalam dakwaan yang dibacakan pada sidang perkara yang akan digelar di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Kamis (9/3) esok. Sudah ada dua tersangka dalam kasus tersebut, keduanya yakni mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Sugiharto, dan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Irman.

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sempat disebut dan pernah dipanggil KPK untuk menjadi saksi kasus ini. Proyek e-KTP itu muncul ketika Ganjar menjabat sebagai Wakil Komisi II DPR RI yang juga ikut disebut menerima uang sebesar 500 ribu US dolar. Namun dengan tegas, Ganjar mengatakan tidak menerima uang tersebut dan tidak terlibat di dalamnya. Bahkan ia mengaku akan memberikan keterangan sesuai yang ia tahu untuk membongkar kasus ini.

Terkait hal itu, wartawan merdeka.com Dian Ade Permana mewawancarai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di rumah dinas gubernur Puri Gedeh, Semarang, Rabu (8/3).

Nama anda disebut-sebut sebagai salah satu dari tokoh besar yang terlibat. Bagaimana anda melihat posisi kasus ini?

Saya justru senang ini dibuka dan disidangkan. Nama saya masuk kan cerita lama ya, pertama oleh Nazaruddin (mantan bendahara DPP Partai Demokrat). Ya tinggal ditunggu saja, bagaimana prosesnya, publik akan melihat.

Anda pernah diperiksa menjadi saksi waktu penyidikan, apakah akan dipanggil lagi jadi saksi di persidangan?

Enggak kalau saksi (persidangan) belum (ada undangan), besok kan baru sidang pembacaan dakwaan. Tapi kalau tidak salah dakwaan sudah beredar dan saya sudah membaca sebagian. Ya biar saja besok dibacakan dakwaannya biar semuanya bisa melihat, mendengar, dan memainkan logikanya masing-masing.

Kalau nanti pengadilan akan meminta anda jadi saksi bagaimana?

Oh siap, sangat siap. Saya akan datang pasti. Kenapa harus lari? Dari dulu sejak diperiksa KPK jadi saksi, ketemu wartawan, ya saya santai saja, saya jawab.

Anda pernah mengatakan bahwa kasus ini hawa politiknya tinggi. Apakah itu terkait dengan pilgub DKI atau Pilgub Jateng?

Ya enggak. Maksudnya kan yang tersebut ini disampaikan ada tokoh-tokoh politik termasuk saya kan ada namanya di situ. Ditulis saya terima 500 ribu US dolar dan saya pastikan ini tidak benar.

Saya tidak tahu ini sumbernya dari mana, maka akan lebih baik kalau ini dibuka, diceritakan biar tidak ada fitnah bagi siapa pun. Itu yang menjadi komitmen saya. Karena waktu itu saya menjadi saksi penyidikan, saya dikonfrontir dengan salah satu saksi juga bu Yani itu (Miryam S Yani, Pokitikus Partai Hanura) dan pada saat itu dia ditanya apakah benar memberi uang pada Pak Ganjar? dijawab tidak.

Ya kalau kasih uang siapa dia? terus diam saja. Mbok diingat lagi Pak Ganjar ini apakah menerima, jika anda mungkin lupa, dijawabnya tidak kok. Pak Ganjar tidak dikasih dan tidak terima soal ini. Jadi cerita ini mungkin bisa diulang di pengadilan, saksi dipanggil lagi dan ditanya lagi. Biar publik tahu cerita sebenarnya.

Tapi mengapa nama anda masih tertera di surat dakwaan sebagai salah satu penerima uang?

Ya saya tidak tahu, entah itu dakwaan asli atau apa saya juga tidak tahu. Kalau itu benar ya bisa jadi itu bagian dari cerita kronologi saja. Dugaan saya, dugaan lho ini, bisa jadi nama saya termasuk salah satu yang diplot menerima. Sudah ada bagiannya untuk saya, tapi tidak ada yang benar-benar berani ngasih saya. Bu Yani yang katanya membagikan kan ternyata juga mengatakan tidak ngasih saya. Saya memang tidak pernah menerima. Saya tidak tahu uang itu kemudian ke mana.

Waktu proses penganggaran di Komisi II DPR RI, anda salah satu yang mempertanyakan dengan keras proses e-KTP, kenapa?

Sebenarnya tidak hanya proses ya, karena sebelum saya di komisi II ujicoba e KTP kan sudah dicoba. Kalau tidak salah anggaran uji coba Rp 600 miliar, waktu itu saja sudah bermasalah.

Setelah lelang saya dapat dokumen pada saat itu. Tapi sayang tidak tahu siapa pemberinya karena hanya dikirim saja pake box gitu dikasihkan ke ruang saya, jadi pengirimnya anonim. Isinya cerita bahwa proses ini bermasalah.

Biasalah, kalau ada yang menang dan kalah biasanya ada ramainya. Sehingga saya ceritanya menjadi lebih tahu. Maka waktu itu saya keras sekali bicara soal pelaksanaan e KTP ini. Meskipun dalam sistem informasi kependudukan yang akan dibangun itu memang akan mendorong single identity number.

Ketika pemerintah menyampaikan beberapa anggaran, mata anggaran naik turun besarannya, sebenarnya yang terjadi dalam prosesnya hanya proses politik biasa saja. Seperti kita mengatakan setuju atau tidak setuju dari usulan yang ada dari pemerintah. Kalau prosesnya sih di kita (Komisi II) tidak ada yang istimewa. Makanya saya mengikuti seluruh berita seluruh perjalanan saya ikuti cerita-cerita yang berkembang itu ya ada dua yang berbeda. Satu proses penganggaran dan yang kedua proses lelang. Jadi yang ini di pemerintah yang ini di pemerintah dan DPR.

Apakah pada saat pelaksanaan anda masih mengikuti?

Kalau waktu itu sih enggak saya, saya nggak mengikuti. Karena pada saat eksekusi ya sudah pada pelaksana kegiatan di lapangan. Siapa pemenang lelang saya sudah nggak ada urusan, saya nggak mau ikut urusan yang begituan.

Apakah mungkin proses lelang e-KTP diintervensi?

Ya mungkin saja. Masak nggak mungkin? Ya mungkin saja. Siapa pun bisa mengintervensi. Tinggal pemerintahannya saat itu seperti apa dari pihak Kemendagri. Itu yang saya tidak mengerti proses eksekusi yang ada di lapangan. Buat saya proses selesai ya selesai aja.

Apakah geger e-KTP ini mengganggu anda?

Tidak, biasa saja. Nggak ada masalah saya, justru saya senang diungkap semua. Saya kemarin di Solo, Jogja, Semarang ditanya terus. Semua wartawan tanya ya saya jawab, malah senang menjelaskan biar pada ngerti duduk perkaranya.

Terakhir, harapan anda untuk KPK dalam proses hukum e-KTP ini?

KPK maju terus, ungkap semua! (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Jokowi Soal Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Usai Bilang Intevensi Kasus e-KTP
Reaksi Jokowi Soal Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Usai Bilang Intevensi Kasus e-KTP

Menurut Faisal, apa yang disampaikan oleh Agus Rahardjo tidak disertai dengan bukti-bukti otentik dan berdasarkan fakta-fakta hukum.

Baca Selengkapnya
Bela Ganjar yang Dilaporkan ke KPK, Gerindra: Jangan Sampai untuk Mengkriminalisasi
Bela Ganjar yang Dilaporkan ke KPK, Gerindra: Jangan Sampai untuk Mengkriminalisasi

Habiburokhman mewanti-wanti jangan sampai laporan tersebut bermuatan politik apalagi sampai mengkriminalisasi Ganjar.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Kupang, Ganjar Janji Tinjau Ulang Regulasi yang Berpotensi Munculkan KKN
Kampanye di Kupang, Ganjar Janji Tinjau Ulang Regulasi yang Berpotensi Munculkan KKN

Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) adalah musuh bangsa ini.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Luncurkan KTP Sakti, TKN Prabowo-Gibran: Ingat, Ada Paslon Diperiksa di Kasus E-KTP
Ganjar-Mahfud Luncurkan KTP Sakti, TKN Prabowo-Gibran: Ingat, Ada Paslon Diperiksa di Kasus E-KTP

TKN Prabowo-Gibran menyindir program KTP Sakti dengan kasus mega korupsi proyek e-KTP.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Dipolisikan usai Ungkap Intervensi Jokowi, PDIP: Buktikan Dengan Tes Kebohongan
Agus Rahardjo Dipolisikan usai Ungkap Intervensi Jokowi, PDIP: Buktikan Dengan Tes Kebohongan

PDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.

Baca Selengkapnya
Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto
Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto

Airlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.

Baca Selengkapnya
Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK Ungkit Penahanan Mantan Direktur PT Bukaka Sofiah Balfas
Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK Ungkit Penahanan Mantan Direktur PT Bukaka Sofiah Balfas

JK menyebut laporan tersebut bisa terkait kepentingan politik.

Baca Selengkapnya
Anak Pamer Harta Bikin Bapak Mendekam di Rutan KPK
Anak Pamer Harta Bikin Bapak Mendekam di Rutan KPK

KPK menjebloskan sejumlah pejabat buntut aksi pamer atau flexing harta di media sosial.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP

Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.

Baca Selengkapnya
Ada Pelanggaran Etik di MK dan KPU Terkait Pencalonan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam Sejarah Pemilu
Ada Pelanggaran Etik di MK dan KPU Terkait Pencalonan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam Sejarah Pemilu

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara soal pelanggaran etik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari terkait pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.

Baca Selengkapnya
Tegas! Tak Pandang Bulu Usut Dugaan Ganjar Terima Suap, KPK: Merah, Kuning, Hijau Kami Enggak Peduli
Tegas! Tak Pandang Bulu Usut Dugaan Ganjar Terima Suap, KPK: Merah, Kuning, Hijau Kami Enggak Peduli

KPK memastikan tetap mengusut laporan IPW atas dugaan Ganjar terima gratifikasi

Baca Selengkapnya
KPK Diminta Usut Laporan IPW soal Dugaan Gratifikasi Ganjar
KPK Diminta Usut Laporan IPW soal Dugaan Gratifikasi Ganjar

Selama memiliki bukti, kasus dugaan gratifikasi tersebut harusnya tetap diselidiki.

Baca Selengkapnya