Ganjar Pranowo Cerita Ditelepon Pejabat Jakarta, Tawarkan Proyek Disinfektan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap upaya praktik korupsi di tengah situasi pandemi Covid-19. Dia bahkan cerita pernah ditelepon seorang pejabat di Jakarta menawarkan proyek disinfektan.
Ganjar mengatakan, ada sejumlah proposal yang masuk kepada dirinya. Hal ini wajar, karena anggaran penanganan Covid-19 cukup besar.
"Yang gede-gede ini karena uangnya besar semuanya sekarang melotot, bagaimana agar barang kita masuk, dipaksakan, di awal itu saya dapat proposal alat yang dipakai nyemprot orang," tutur Ganjar dalam diskusi online, Sabtu (9/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo ajak berdialektika? 'Tidak, maksud saya biar ada dialektika. Kan kita ini masih belajar nih, kita ini belum mapan-mapan banget. Kalau Anda boleh, kenapa saya tidak boleh?' ujarnya dengan nada tanya.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan “Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta,“ tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa Ganjar heran? 'Kalau MK-nya juga kena, terus kemudian KPU-nya kena etika, apa yang kemudian kita bisa banggakan pada rakyat di proses Pemilu ini?,' heran Ganjar menandasi.
-
Kenapa Ganjar Pranowo mendorong komedian untuk mengkritik? 'Para stand up komedian jadi ketakutan semua, 'Mas kalau saya kritik ini gimana?' 'Loh, saya kritik saja, tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya',' kata Ganjar saat menghadiri acara Dialog Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis.
-
Bagaimana Ganjar mengomentari rencana Prabowo? Ganjar tidak mempermasalahkan kapasitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan malah mengulas perihal proyek tanggul laut raksasa tersebut dalam seminar nasional.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo menanggapi kritik? 'Kalau dihajar, saya sudah terlalu sering, dipuji juga pernah. Yang perlu disikapi dari kita jangan baperan karena kita berada pada posisi itu tuh, Anda itu wajib, wajib dikritik,' pungkas Ganjar.
Ganjar bercerita, dia langsung berkonsultasi setelah ada proposal fasilitas penyemprotan disinfektan tersebut. Ternyata hal tersebut berbahaya dan cairan disinfektan yang masuk ke paru-paru manusia dapat memicu kanker dalam kurun waktu dua tahun.
"Maka saya bilang, enggak ada, maaf saya nggak pakai. Terus ada pejabat penting di Jakarta bilang sama saya 'Pak Ganjar Jateng lakukan penyemprotan gini'. Virusnya itu nggak hidup di jalan. Virusnya itu hanya hidup di inang yang hidup. Kalau ada yang nyemprot jalan itu konyol saya bilang, maaf ya, saya bilang gitu," jelas dia.
"Kecuali kalau situasinya udah mengerikan dan virusnya udah bisa terbang. Saya tanya, virusnya gambarnya kayak apa sih? Memang ada sayapnya ya? Nggak ada sayapnya dia. Dia itu diterbangin dengan tekanan-tekanan yang namanya droplet itu. Sampai sekarang saya belajar ilmu virologi itu," lanjutnya.
Menurut Ganjar, hal-hal semacam ini pada dasarnya bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab demi memerah realokasi dana bantuan sosial Covid-19 dengan dalih pemeliharaan kesehatan. Sebab itu, perlu kerjasama cermat di awal bersama inspektorat terkait.
"Jadi cerita besar ini kontrol-kontrol itu kita lakukan, kemudian ini saya buat catatan. Ada pendampingan dan asistensi inspektorat oleh semua Organisasi Perangkat Daerah, kemudian Forkopimda kita ajak, Kejaksaan kita ajak, untuk kita bisa mengkoreksi satu-satu," Ganjar menandaskan.
Dilaknan Dunia Akhirat
Ganjar menegaskan realokasi dana bantuan sosial pemerintah untuk percepatan penanganan penyebaran virus Corona atau Covid-19 perlu mendapatkan pengawalan ekstra, termasuk transparansi ke publik. Hal itu demi mencegah munculnya praktik korupsi.
"Kalau ada dari kalian yang berpikir untuk korupsi di saat seperti ini, saya yakinkan anda akan dilaknat dunia akhirat," tutur Ganjar.
Ganjar menyebut, tenggang rasa sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi ini. Namun yang terjadi di lapangan banyak berbeda. Pasalnya, hari ini banyak sekali penumpang gelap mulai dari pebisnis kecil hingga besar, semua memainkan peran.
"Ada satu kabupaten di Jawa Tengah ingin membuat masker jumlahnya 1 juta. Begitu diproduksi, Dinsosnya mau beli, setelah dihitung kaget, lho kok ternyata duitnya banyak, lho kok ternyata datanya belum lengkap. Akhirnya dibatalkan. Diprotes lah sama suppliernya, marah-marah," jelas dia.
"Sekarang aparat penegak hukum langsung masuk, judulnya penggelembungan. Udah itu semua nangis di sana," sambung Ganjar.
Ganjar pun mengaku turun tangan menangani kasus tersebut. Dia meminta aparat penegak hukum dapat memperhatikan aspek penanganan secara menyeluruh hingga ke kemaslahatan masyarakat.
"Saya bilang jangan dulu pak. Kalau kemudian sudah terjadi penyelewengan ya silakan, tapi kalau bapak ambil ini orang semua, sistem pemerintahan kita rontok, tidak ada lagi kepercayaan. Bukan saya melindungi lho ya, tapi tolong terjunkan inspektorat dulu. Yuk kita duduk bersama. Jangan nanti dalam situasi seperti ini orang jadi tidak berani ambil keputusan," bebernya.
Ganjar pun memahami tekanan keras yang diberikan pandemi Covid-19, baik itu kepada pemerintah mau pun rakyat. Sebab itu, pejabat negara perlu mengawal realokasi dana bantuan sosial dengan maksimal dengan menggandeng inspektorat terkait dan memberikan transparansi ke masyarakat.
"Kalau saya bismilah saja lah, kalau niat kita baik, integritas kita jaga, kita jalan saja lah jangan takut. Tapi semua harus ada di atas meja, semua orang bisa lihat, dan betul publik harus dilibatkan untuk kontrol," Ganjar menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaDi hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.
Baca SelengkapnyaGanjar tiba-tiba menyinggung soal fotonya bersama Prabowo dan Jokowi viral di sosial media.
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bertemu Sri Mulyani di Pasar Klithikan Notoharjo, Surakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar juga berbicara komitmen bersama calon wakil presidennya yakni Mahfud MD untuk menyikat korupsi lantaran merugikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di daerah Magelang, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku rutin tidur di rumah warga.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di Jawa Tengah. Hari ini, Jumat (29/12), dia blusukan ke Pasar Kota Wonogiri.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, saat ini ia hanya bisa membantu dengan program
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Tengah mengatakan sangat fluktuatif dan bergantung terhadap cuaca.
Baca SelengkapnyaAnggota Bawaslu tersebut, menilai bahwa permintaan itu tidak akan mengandung money politic jika tidak merugikan pihak lain.
Baca Selengkapnya