Ganjar Pranowo didesak usut kasus bentrok TNI dan warga di Urut Sewu

Merdeka.com - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Urut Sewu (ASU) menggelar aksi di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (23/8). Aksi tersebut digelar sebagai solidaritas terhadap petani Urut Sewu yang menjadi korban bentrokan di Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit Kebumen Jawa Tengah, Sabtu (22/8).

Aksi yang digelar di depan Graha Widyatama Unsoed Purwokerto Jawa Tengah itu, dilakukan bersamaan dengan kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengisi pembekalan kepada mahasiswa Unsoed. Dalam aksinya, para pendemo menuntut kepada Gubernur Ganjar untuk menghentikan tanah petani Urut Sewu serta menarik anggota TNI Kebumen dari wilayah Urut Sewu.

"Kami juga meminta gubernur mengusut tuntas segala bentuk kekerasan yang dilakukan TNI kepada warga dan melaksanakan Land Reform di Jawa Tengah, " ujar koordinator aksi, Ahmad Taqiyudin.

Dalam aksi tersebut, mereka membawa beberapa poster bertuliskan 'Militer Kejam = Rakyat Melarat. 'Hentikan Perampas Tanah", "Stop Perampasan Tanah, Tarik TNI Dari Urutsewu'.

Sementara itu, Ganjar yang datang dengan pengawalan sempat dicegat sebelum memasuki Gedung Graha Widyatama. Namun, Ganjar berjanji akan menemui para demonstran usai mengisi acara pembekalan untuk mahasiswa Unsoed.

Sebelumnya, Demonstrasi ratusan warga menolak pemagaran lahan di kawasan pesisir Urut Sewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah berakhir ricuh, Sabtu (22/8). Ratusan personel TNI membubarkan paksa para demonstran. Akibat kejadian ini sejumlah warga mengalami luka-luka.

Salah satu korban adalah Kades Wiromartan Widodo Sunu Nugroho, yang mengalami tangan retak. Tiga warga lain, Rajab, Prayogo dan Ratiman menderita luka berat. Sementara itu belasan lainnya mengalami luka ringan dan dirawat di Puskesmas Mirit.