Ganjar Pranowo Usai Disuntik Vaksin: Kayak Digigit Semut
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 di Jawa Tengah. Menurut Ganjar, proses penyuntikan vaksin terasa cepat dan tidak ada dampak apapun yang dirasakan.
"Ketika ditanya dokter setelah 30 menit disuntik vaksin rasanya saya jawab lapar, ternyata belum sarapan. Jadi tidak ada rasa apa-apa biasa saja, rasanya kayak digigit semut, masyarakat tidak usah takut," kata Ganjar usai disuntik vaksin di RSUD Tugurejo, Semarang, Kamis (14/1).
Ganjar mengaku tidak ada persiapan khusus saat disuntik vaksin. Sebab menurutnya, penyuntikan vaksin sudah sering dilakukannya selama ini.
-
Kenapa Ganjar tidak heran dengan pernyataan Prabowo? Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye.
-
Siapa yang tanggapi pernyataan Ganjar? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa program Ganjar? Ganjar melaunching program satu keluarga miskin satu sarjana.
-
Bagaimana Ganjar menanggapi isu pupuk subsidi? 'Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar,' ujar salah seorang petani. Menurut petani, isu tersebut dibuat oleh lawan politik Ganjar Pranowo. Namun, dia tetap membutuhkan penjelasan dari mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Ganjar pun menjelaskan, dirinya sudah biasa menjadi sasaran kampanye hitam dan pemberitaan bohong alias hoaks. 'Nggak apa-apa, dulu waktu pemilihan gubernur gitu, makanya di Brebes saya kalah, tapi akhirnya saya yang menang,' kata Ganjar.
-
Kenapa TPN Ganjar khawatir? 'Melihat apa yang terjadi di debat empat, dengan melihat sentimen bahwa hanya Pak Mahfud dan Mas Ganjar yang terus menerus berada di sentimen positif, sementara Pak Prabowo dan Mas Gibran terus menerus ada di sentimen negatif,' kata Andi, di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, dikutip Jumat (26/1).
-
Kapan Ganjar menanggapi pernyataan Prabowo? Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye. 'Saatnya kampanye, memang saatnya mengklaim,' kata Ganjar, di pabrik rokok kawasan Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12).
"Kita waktu kecil pernah dapat imunisasi, mau berangkat umrah atau haji, juga disuntik vaksin meningitis. Sebenarnya ini sesuatu yang biasa saja. Semoga dengan vaksinasi ini akan membantu kekebalan kita," ujarnya.
©IstimewaUntuk itu, Ganjar menegaskan pada masyarakat untuk tidak perlu takut dan ragu. Sebab, dirinya bersama Forkompimda sudah membuktikan bahwa vaksin aman.
"Semua segar-segar saja, jadi masyarakat nggak perlu takut atau ragu. Karena kehalalan sudah dipastikan, keamanan sudah diuji. Ini ikhtiar kita untuk melawan Covid," jelasnya.
Meski sudah ada vaksin, dia meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Vaksin tidak boleh membuat pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat menurun.
"Jangan sampai protokol kesehatannya menurun karena sudah ada vaksin. Awas ini, prokes harus tetep dijaga dan dilaksanakan dengan ketat. Begitu sudah 70 persen masyarakat Indonesia disuntik vaksin, maka kita nanti lihat hasilnya seperti apa," kata dia.
Dinkes Bentuk Komite KIPI Usai Vaksinasi Sinovac
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menyatakan membentuk komite penanganan efek samping pada proses penyuntikan vaksin Sinovac yang timbul satu gejala yang disebut sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Menurut dia, efek samping yang dirasakan seseorang layaknya bayi yang menerima imunisasi badan terasa panas yang disertai dengan nyeri pada tubuh.
"Efek samping yang dirasakan oleh seseorang yang telah disuntik vaksin tentunya sangat jamak terjadi setelah imunisasi. Mungkin sama seperti yang dialami oleh para bayi dan balita. Misalkan setelah disuntik badannya panas, gatal-gatal, terasa nyeri tapi nanti akan hilang sendiri. Mestinya tidak terjadi apa-apa, segi keamanannya sudah terjamin melalui uji klinis," kata Yulianto Prabowo, Kamis (14/1).
Para dokter yang dilibatkan dalam Koordinator Daerah (Kopda) yang mengurus tentang temuan KIPI di Jawa Tengah. Ia mengklaim dokter ahli yang bertugas tersebut sudah bertahun-tahun menangani proses imunisasi di sejumlah daerah.
"Mereka para dokter penyakit dalam. Tugasnya nantinya membantu kita dalam memberi pelayanan konsultasi, dan penyuluhan bagi warga yang punya keluhan pasca disuntik vaksin Sinovac," ujarnya.
Sedangkan warga yang sudah disuntik vaksin Sinovac, nantinya diminta untuk tidak pulang ke rumah dulu. Pihaknya akan tetap memonitor temuan KIPI selama vaksinasi berlangsung.
"Selama 30 menit tidak pulang dulu. Tetap di puskesmas atau rumah sakit yang melayani vaksinasi dulu. Sehingga ketika ada hal-hal yang perlu dibantu, maka bisa langsung diambil tindakan secara langsung diobati," jelasnya.
Sejauh ini sudah ada 283 rumah sakit yang telah masuk dalam daftar resmi vaksinasi Covid-19. Rumah sakit sebanyak itu kini tercatat bisa melayani proses vaksinasi Covid-19.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelangkaan pupuk terjadi kerena ada salah sasaran pemberian subsidi pupuk.
Baca SelengkapnyaGanjar Nyoblos di TPS 11 Lempongsari Semarang, Ditemani Istri dan Anak hingga Ketua TPN
Baca Selengkapnya“Biasalah, bismillah Insya Allah semua lancar,” kata Ganjar, Rabu (14/2) pagi.
Baca Selengkapnya“Tapi kami tidak pernah menggertak. Kami menyampaikan cara yang biasa saja. Ada banyak cara sebenarnya," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaSore ini, Ganjar mengaku tengah menikmati Bakmi Milenial di kawasan Jakarta Pusat. Tak sendirian, Ganjar ditemani keluarganya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku sempat was-was saat menjalani pemeriksaan kesehatan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tak mempermasalahkan jika benar Presiden Jokowi 'membuntuti'nya saat berkampanye.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, pemerintah harus banyak mendengarkan dan memudahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaGanjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
Baca Selengkapnya