Ganjar Sebut Keterisian Tempat Tidur di RS Sudah Membahayakan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) ruang isolasi di rumah sakit kini sudah cukup membahayakan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19.
"Jadi, saat ini sudah ada di atas 80 persen sehingga (rumah sakit) perlu cepat menambah tempat tidur," katanya saat berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari, Kabupaten Batang, dilansir Antara, Selasa (29/6).
Pada kesempatan itu, Ganjar meminta pada Pemkab Batang menyiapkan skenario rumah sakit darurat atau tenda untuk membantu rawat pasien Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Ganjar meminta pendukungnya menjaga Jawa Tengah? Ganjar menyatakan, Jawa Tengah menjadi lumbung suara yang selalu dilirik banyak pihak. Sebab itu, akan ada yang nantinya datang dan mengganggu, sehingga perlu pengawasan.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Kenapa Gunungkidul siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
"Seperti yang disampaikan Bupati Batang (saat ini) sudah ada 24 pasien sehingga perlu disiapkan skenario rumah sakit darurat atau pemasangan tenda," katanya.
Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Kabupaten Batang Samuri mengatakan bahwa saat ini RSUD sudah menyediakan 93 tempat tidur dan mungkin akan ditambah lagi sebanyak 24 tempat tidur. Adapun, kata dia, ruang tempat tidur yang sudah terisi pasien sudah mencapai 70 orang.
"Adapun pasien yang entry (tetapi belum mendapat ruang tidur) memang masih menunggu proses tes skrining karena mereka (pasien) datangnya dalam waktu yang hampir bersamaan. Satu pasien belum diskrening sudah datang lagi padahal kami butuh waktu juga untuk memprosesnya," katanya.
Ia menambahkan RSUD bersama pihak terkait akan selalu siaga 24 jam untuk melayani pasien atau masyarakat.*
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Dirut BPJS Kesehatan Seiring Implementasi Kriteria Kelas Rawa Inap Standar: Rumah Sakit Jangan Kurangi Jumlah Tempat Tidur
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaGanjar Bicara Peningkatan Sektor Kesehatan: Butuh Peralatan Canggih, Dokter Harus Update Ilmu
Baca SelengkapnyaPihak rumah sakit mengantisipasi adanya caleg depresi akibat kalah Pemilu
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaSejumlah peningkatan pelayanan setelah sistem kelas BPJS Kesehatan dihapus
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, diperlukan penataan kawasan rawan bencana dengan memastikan tata ruang yang kokoh.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaWarga mengeluh masih kesulitan mendapatkan listrik dan air bersih
Baca SelengkapnyaGanjar akan mengusung program Satu Desa Satu Puskesmas dan Satu Dokter.
Baca Selengkapnya