Ganjar Sebut Perut Gunung Merapi Sedang 'Membengkak'
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat di sekitar Gunung Merapi yang rawan bencana bekerja seperti biasa dan tenang. Namun mereka tetap harus mewaspadai perkembangan kondisi gunung berapi di perbatasan Jateng dan DI Yogyakarta.
"Masyarakat boleh berada di radius lebih dari tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi, dan masih bisa bekerja atau beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap waspada," kata Ganjar di sela kunjungan memantau langsung puncak Gunung Merapi dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali.
Ganjar mengatakan, pihaknya secara keseluruhan sudah mendapatkan penjelasan dari Badan Geologi, secara teknis. Badan Geologi sudah menjelaskan kondisi Gunung Merapi dari seluruh Pos Pengamatan Gunung Merapi, yang intinya gunung ini, perutnya lagi 'membengkak'.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Hal ini, dia menambahkan, artinya ada gerakan magma di dalamnya, sehingga bisa mengeluarkan sesuatu. Misalnya, bisa gas atau material sewaktu-waktu. Untuk itu, status Gunung Merapi di tingkat 2 atau waspada.
Bahkan, menurut Ganjar, dari hasil kunjungan masyarakat di lereng Merapi, kondisi itu sudah diketahui oleh Kepala Desa, relawan bencana, PMI, SAR desa, BPBD, BNPB. Masyarakat tidak perlu panik kita memantau terus menerus, dan informasi terkini akan disampaikan secepat mungkin.
"Kami meminta masyarakat ada latihan atau simulasi evakuasi atau mengungsi ke daerah aman. Karena, masyarakat sudah ada sistem Desa Bersaudara. Pada latihan evakuasi harus ditambah protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Politikus PDIP ini mengungkapkan, masyarakat yang mengungsi dapat menjaga jarak dengan dibatasi kardus misalnya. Mudah-mudahan masyarakat bisa memahami baik yang ada di Kabupaten Klaten, Boyolali, maupun Magelang, semua bisa waspada dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Ganjar mengatakan, masyarakat di lereng Merapi merasa sudah biasa dan mereka berpengalaman dari kejadian sebelumnya. Masyarakat sudah siap jika ada perintah dari kades langsung mereka mengungsi di tempat yang sudah ditentukan.
Masyarakat lereng Merapi pada bencana erupsi 2010 sudah pernah mengungsi hingga 40 hari. Pengalaman ini menjadi penting untuk bisa dibagikan dengan warga lainnya atau tetangganya. Hal ini, disebut desa tangguh bencana karena,l setiap kades bersama masyarakatnya kompak menghadapi kemungkinan bencana erupsi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan tubuh Gunung Merapi memang terjadi penggembungan, tetapi kecepatan penggembungan ini masih lambat.
"Penggembungan per hari hanya setengah centimeter. Hal ini, nilai masih kecil, tetapi tetap harus waspada," kata Hanik.
Menurut Hanik, kondisi Gunung Merapi bisa sewaktu-waktu mengalami erupsi eksplosif seperti sebelumnya, atau bisa jadi malah tumbuh kubah lava. Pihaknya terus memantau perkembangan gunung teraktif di dunia itu.
Menurut Hanik, Gunung Merapi memang sejak 2018, sering menimbulkan gempa vulkanik. Sejak itu aktivitas vulkanik dari dalam Merapi tidak pernah berhenti. Hal ini yang mendasari status Merapi hingga sekarang status tetap waspada.
Oleh karena itu, lanjut dia, dengan status tingkat 2 atau waspada aktivitas di atas normal. Namun, Merapi belum membahayakan penduduk di lereng gunung pada radius tiga kilometer dari puncak.
Ganjar dalam kunjungannya di lereng Gunung Merapi, melihat langsung persiapan masyarakat menghadapi kemungkinan bencana erupsi, selain mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Merapi Desa Jrakah, juga di Tlogolele dan Klakah Kecamatan Selo Boyolali.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaBeberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaLetusan eksplosif memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik
Baca Selengkapnya