Ganjar soal IPDN: Sekolahnya tak salah, tapi birokratnya diperbaiki
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak mentah-mentah pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang meminta Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) agar dibubarkan. Pasalnya, sesuai dengan pengalaman Ganjar selama memimpin Jateng, Ganjar malah lebih merasakan kecakapan para lulusan IPDN membantu kinerjanya di lingkungan Pemprov Jateng.
"Enggak lah. Hampir semua sekolah kedinasan pada masa lalu, itu sudah punya cerita untuk menyiapkan kader-kadernya. IPDN yang ada di Jawa Tengah bagus-bagus. Saya mendapatkan suplai dari Pemprov Jateng untuk mendampingi orang di sekitar saya di antaranya orang IPDN dan anaknya baik-baik dan relatif mereka lebih tahu," tegas Ganjar Pranowo disela-sela kunjungan kerjanya di Kebumen, Jawa Tengah Rabu (9/9).
Ganjar mengakui lulusan IPDN di Jateng, langsung bisa menyesuaikan baik di saat mereka diposisikan sebagai follower (pengikut) maupun diposisikan sebagai pemimpin (leader). Bahkan, mereka banyak yang bersifat bisa dikendalikan oleh dirinya atau bersifat controllable (bisa dikendalikan).
-
Apa tugas Ganjar di PDIP? 'Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,' tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS.'Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,' tambahnya.
-
Apa pekerjaan Ganjar Pranowo saat ini? Saat ini, Ganjar sedang menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) selama dua periode, yaitu 2014–2019 dan 2019–2024. Bahkan ia mmenjbat Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id).
-
Apa yang dilakukan relawan Ganjar Pranowo? Sahabat Ganjar, relawan pendukung Ganjar Pranowo mengambil inisiatif besar melawan demam berdarah dengan menggelar kampanye Jumantik di Kabupaten Cianjur, pada Minggu (10/9).
-
Siapa yang mendukung Ganjar Pranowo? Eca dan Alam terlihat fokus juga menyaksikan Debat Capres 2024. Keduanya memberi dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang dilakukan Ganjar ke Prabowo-Gibran? Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo tidak menyampaikan selamat pada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
Baca berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
"Di Jawa Tengah yah, mereka lebih tahu ketika menjadi follower (pengikut) mereka bisa menjadi follower. Ketika menempatkan diri menjadi leader (pemimpin) mereka bisa jadi leader. Dan ketika dari leader menjadi follower mereka bisa cepat langsung menyesuaikan. Jadi relatif dalam soal birokrasi mereka lebih controllable. Kalau saya pikir lebih controllable. Kalau menurut saya ada yang tidak baik tapi lebih banyak yang baik," ungkap politisi PDI Perjuangan ini.
Terkait soal penilaian Ahok yang menyatakan bahwa banyak lulusan IPDN yang korup dan tidak beres dalam bekerja, bagi Ganjar lulusan manapun soal perilaku atau mental tergantung personalnya dan tidak perlu sampai membubarkan lembaga IPDN.
"Sebenarnya kalau soal kelakuan, mau lulusan IPDN mau lulusan universitas manapun akan sama kalau soal perilaku. Maka menurut saya bukan dibubarkan sekolahnya tapi kemudian diperbaiki soal perilaku birokrasi yang ada," terangnya.
Ganjar menyatakan, baik buruknya seseorang dari lulusan IPDN maupun atau tidak bukan tergantung pada sekolahnya melainkan pada arahan sang pemimpinnya.
"Kalau pemimpinnya mereka mengajak untuk berbuat jahat, mau IPDN mau enggak IPDN ikut jahat. Tapi kalau pemimpinnya mengajak dia baik, mau IPDN atau bukan IPDN maka dia akan baik," ungkapnya.
Yang pasti, Ganjar mengungkapkan perlu upaya perbaikan perilaku buruk sebagai birokrat yang perlu dilakukan terhadap lulusan IPDN. Perilaku birokrasi buruk itu seperti perilaku korup, perilaku tidak mau melayani dan perilaku sebagai bos yang enak-enakan harus diperbaiki.
"Korupsi, kemudian tidak mengikuti sesuai dengan aturan dan ketentuan. Perilaku melayaninya yang tidak baik atau buruk. Mental ndoro, mental ngenak-ngenak gitu. Saya membuktikan sendiri kok, di Jawa Tengah ketika kita minta ayo, semua melayani mereka melayani kok," paparnya.
Di depan wartawan Ganjar mencontohkan dua orang pegawai Pemprov Jateng di antaranya, Pejabat Bupati Kebumen Arif Irwanto. Meski dalam waktu sehari setelah dilantik, Arif yang diserahi tugas Ganjar untuk menerapkan sosial media dalam kinerja birokrasi di jajaran Pemkab Kebumen langsung berhasil.
"Ini IPDN ini (sambil menuding Arif di sampingnya), saya minta untuk menjadi pejabat pengganti Bupati di Kebumen. Hanya dalam satu hari saya minta seluruh SKPD di Kebumen harus punya akun Twitter langsung punya semua. Punya semua dan sekarang tinggal mensosialisasikan bagaimana melayani karena saya mau seluruh birokrasi harus bisa melayani dan bisa. Endak ada penolakan sama sekali," ujarnya.
Selain itu, Ganjar juga mencontohkan Staf TU-nya bernama Hanung, yang mengurusi segala sesuatu mulai jadwal sampai riset atau penelitian terkait kinerjanya sebagai Gubernur Jateng juga dalam tempo waktu yang singkat dan cepat juga beres.
"Ini staf saya yang ada di TU, ini IPDN juga. Dia mengatur hampir seluruh jadwal saya dan sesuai dengan yang saya mau. Ketika harus ada konfirmasi dia sangat cepat konfirmasi. Bahkan saya minta untuk melakukan fast research, dia mampu melakukan riset itu," ucapnya.
Memang, ada beberapa alumni IPDN yang memiliki perilaku buruk. Tetapi masih banyak para alumni IPDN yang memiliki etos kerja bagus.
"Jadi, saya malah melihat ada yah, oknum yang alumninya memang tidak terlalu pas. Ada. Tapi kemudian kalau saya minta orang dari pengalaman saya mereka kita suruh bekerja, yang kurang itu mereka tidak disuruh mencari sendiri. Bahkan saya bilang saya mau, hari ini saya belum selesai jam 11 malam jam 1 malam mereka enggak ada yang tidur," terangnya.
Maka, baik buruknya alumni IPDN menurut Ganjar adalah tergantung pemimpinnya yang mengarahkan.
"Jadi postur birokrasinya sudah terbentuk dan sudah terbentuk. Tinggal sebagai leader sebagai pemimpin harus bisa mengarahkan mereka. Jadi mereka bisa menjadi mesin birokrasi yang kita arahkan, tinggal yang terpenting adalah bagaimana menjadi sopir yang baik yang mengendalikan," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Nilai integritas ASN yang saya pimpin naik tinggi sekali korupsi bisa kita tekan," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaPolemik itu bergulir usai Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen.
Baca SelengkapnyaMeritokrasi menjadi rujukan provinsi lain. Dibuktikan dengan anugerah Meritokrasi Tahun 2021 dari KASN.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sistem Pencegahan Korupsi yang Dibangun Selama 2 Periode di Jateng
Baca SelengkapnyaGanjar telah mendirikan SMK/SMA berasrama, dan semua siswa dari keluarga tak mampu digratiskan tanpa biaya sepeserpun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kehadiran SMKN Jateng ini mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMata Ganjar tampak berkaca-kaca saat mendengarkan kisah Dhimas Taufiq Widyanto, pemuda yang akrab disapa Dhimas ini merupakan alumni SMKN Jateng angkatan ke-2
Baca SelengkapnyaBakal Capres Ganjar Pranowo berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Demi menciptakan sumber daya manusia yang bersaing dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menegaskan pendidikan menjadi kunci dalam pemberantasan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan seorang pemimpin harus bisa membedakan kader partai politik dan pemimpin rakyat.
Baca SelengkapnyaTPN menilai Ganjar memiliki pengalaman sebagai pemimpin dan Mahfud berpengalaman terkait hukum.
Baca SelengkapnyaGanjar, merupakan organisasi masyarakat yang melakukan tradisi pendidikan sejak lama.
Baca Selengkapnya