Ganjar: Warga Tidak Bisa Mudik Kita Urus
Merdeka.com - Pemprov Jateng bersedia menanggung biaya hidup warga yang merantau di wilayah zona merah Covid-19, utamanya Jabodetabek. Pemberian biaya makan, kesehatan sampai jaminan sosial tersebut dilakukan jika daerah keberatan.
"Usulan kita kalau status isolasi sudah ditetapkan, otomatis warga yang tidak bisa mudik. Masing-masing Provinsi sudah sepakat ngopeni, kalau daerah itu kekurangan atau keberatan kita iuran," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (30/3).
Dia mengungkapkan, usulan isolasi wilayah tersebut demi kesehatan bersama. Maka dari itu, pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa yang dikatakan Dharma Pongrekun tentang COVID-19? Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 2, Dharma Pongrekun, berhasil menarik perhatian publik ketika dalam debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada malam Minggu, 6 Oktober 2024, ia menyatakan bahwa pandemi COVID-19 merupakan agenda dari pihak asing. Dharma mengungkapkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam mengenai pandemi yang disebabkan oleh virus corona, yang telah menjadi tantangan global selama beberapa tahun terakhir. 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Bagaimana Ganjar meminta pendukungnya menjaga suara? Kembali Ganjar meminta para pendukung untuk mempertahakan suara di Jawa Tengan layaknya menjaga rumah dengan kunci rapat. 'Kandang banteng pertahankan bantengnya. Yang PPP semuanya kunci, jangan sampai di kritikiti, dipitili. Ada tiba-tiba masuk pelan-pelan siji siji hati-hati. Termasuk Hanura dan Perindo,' Ganjar menandaskan.
"Kita harus menggunakan cara logis, sudah bicara dengan gugus tugas wilayah zona merah cepat untuk diisolasi. Kalau perlu kita bilang, Pak ini masyarakat Jawa Tengah banyak di sini, sudahlah demi kesehatan kita kunci," ungkapnya.
Politikus PDIP itu menegaskan harus ada jaring pengaman bersama tanpa membedakan suku maupun wilayah asal. Selain anggaran dari pemerintah, sektor lain yang bisa digerakkan secara optimal untuk mendukung isolasi wilayah itu adalah perusahaan dan filantropis.
"Ini bukan hanya urusan Jateng, Jabar atau Jakarta, ini urusan kita bersama. Mari kita sharing APBD, filantropis dan kita gerakkan," jelasnya.
Dalam mengatasi persebaran penularan Covid-19 ini, Ganjar telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun sebagai dana Pandemik Respon. Anggaran tersebut digunakan untuk mengamankan jaring sosial dan ekonomi.
"Jaring pengaman itu sifatnya berupa langsung dikonsumsi seperti bantuan sembako untuk masyarakat miskin, ada juga yang sifatnya pemberdayaan dengan diajak bekerja. Kita kalkulasi rincian anggaran Pandemik Respon kita butuh Rp 1,4 triliun minimal dan itu harus ada. Tidak boleh turun dari situ," terangnya.
Anggaran tersebut nantinya diback up anggaran dari APBD kabupaten kota. Menurutnya, potensi penggeseran anggaran tersebut untuk Pandemik Respon ini sangat besar, salah satunya yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Kalau perlu gunakan dana DAK kabupaten kota cukup besar. Kita beri petunjuk langsung, 'di tempatmu ada dana sekian, DAK sekian dan boleh digeser ke sana'. Segera lakukan," ujarnya.
Sedangkan untuk memperjelas langkah ketika suatu wilayah ditetapkan untuk isolasi. Pemerintah Pusat dalam waktu dekat akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah sebagai landasan.
"Kita mesti menggunakan kewenangan dengan bijak dan lapor ke pusat. Pemerintah Pusat dalam beberapa hari ini akan mengeluarkan PP. Sehingga nanti isolasi wilayah yang direncanakan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Ada beberapa yang tengah disiapkan, yakni pertama soal penyelamatan ekonomi, penyelamatan sosial dan masyarakat kemudian diperkecil penyelamatan per wilayah. Agar langkah penyelamatan pandemi Covid-19 bisa dilakukan secara optimal, nantinya seluruh elemen pemerintahan sampai paling bawah turut bergerak.
"Kita punya instrumen bagus bernama dasa wisma yang bisa di-manage kelurahan. Sistem pemerintahan mesti berjalan dan pasti bisa lakukan karantina. Kelurahan atau desa diminta mendata. Kalau ini zona merah, Anda jangan keluar, biar kami yang ngurus, Anda tidak akan kelaparan. Saya rasa itu akan selesai," tutup Ganjar.
Seperti diberitakan sebelumnya lebih dari 100 ribu warga telah pulang ke Jawa Tengah, terutama dari wilayah Jabodetabek. Padahal beberapa wilayah itu telah ditetapkan sebagai zona merah Covid-19. Kini mereka tersebar ke berbagai daerah di Jateng, dari Wonogiri, Jepara, Purbalingga hingga Rembang.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaPlt Kepala Badan Otorita IKN, Basuki Hadimuljono blak-blakan, soal konflik lahan IKN dengan warga lokal
Baca Selengkapnya