Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

GAPKI Riau Sayangkan Soal Ujian SD di Kampar Berisi Kampanye Negatif Sawit

GAPKI Riau Sayangkan Soal Ujian SD di Kampar Berisi Kampanye Negatif Sawit Ketua GAPKI Riau Jatmiko K Santosa. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau menyoroti polemik temuan materi ujian salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Soal ujian itu diduga disusupi kampanye negatif tentang kebun kelapa sawit.

"Jika memang benar ada pertanyaan dalam naskah ujian yang mengandung sentimen negatif terhadap kelapa sawit, maka GAPKI Riau sangat menyayangkan hal ini. Kami berharap pihak terkait bisa menindaklanjuti polemik tersebut sehingga jelas permasalahan sebenarnya dan kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Ketua GAPKI Riau Jatmiko K Santosa di Pekanbaru, Selasa (8/6).

Menurut Jatmiko, kelapa sawit dan produk turunannya telah menjadi penyelamat ekonomi Indonesia di tengah badai pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan, industri kelapa sawit tidak terpengaruh pandemi bahkan menunjukkan peningkatan ekspor ke luar negeri dan menjadi penyumbang terbesar devisa negara.

Sepanjang 2020, kata Jatmiko, produk sawit mampu berkontribusi nilai ekspor mencapai USD21 miliar atau menyumbang 13,5 persen terhadap total ekspor nonmigas atau 12,86 persen dari total ekspor Indonesia.

Selain menjadi penyumbang devisa negara, industri kelapa sawit juga terbukti berkontribusi menuntaskan kemiskinan dengan menciptakan 16 juta lapangan pekerjaan baru di Tanah Air.

Untuk itu, Jatmiko yang juga Chief Executive Officer PTPN V Pekanbaru tersebut menyayangkan jika kampanye negatif sawit juga terjadi dari dalam negeri dan menyentuh pendidikan dasar.

"Kita harus bersinergi dan menunjukkan hal positif dari sawit karena memang komoditas ini terbukti mampu mengangkat ekonomi masyarakat. Kami dari GAPKI Riau juga akan mengadakan edukasi bagi stakeholders termasuk dunia pendidikan, semoga kedepan kita dapat bersama-sama menjaga sumber penyumbang devisa negara ini dari berbagai kampanye hitam," jelasnya.

Sebelumnya dugaan kampanye negatif salah satu komoditas unggulan Indonesia, kelapa sawit, ditemukan menjadi materi ujian di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Kampar, Riau.

Materi ujian tersebut direspons keras petani yang menilai kampanye negatif sawit telah berlangsung secara sistematis dengan menyasar anak-anak sekolah. Sementara tanaman palma dan produk turunannya itu telah menjadi bagian dari penyumbang devisa terbesar negara di tengah krisis pandemi Covid-19.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Foto Capres Anies Terpampang Dalam Soal Ujian Siswa SMK di Lamongan
Foto Capres Anies Terpampang Dalam Soal Ujian Siswa SMK di Lamongan

Pada soal ujian tersebut, terpampang foto Anies, yang dilengkapi dengan tiga pertanyaan di bawah foto.

Baca Selengkapnya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya

Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap Kiriman Sumsel Selimuti Pekanbaru, Siswa Belajar dari Rumah
Kabut Asap Kiriman Sumsel Selimuti Pekanbaru, Siswa Belajar dari Rumah

Proses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu

Kejaksaan Agung (Kejagung) bahkan telah menggeledah tiga lokasi berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Baca Selengkapnya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya

Sebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan

Dibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan

Dugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial

Baca Selengkapnya
Prabowo Mau Paksa Pengemplang Pajak Sawit Setor Rp300 Triliun ke Negara
Prabowo Mau Paksa Pengemplang Pajak Sawit Setor Rp300 Triliun ke Negara

Dalam waktu dekat para pengusaha tersebut akan menyetor Rp189 triliun untuk tahap pertama.

Baca Selengkapnya
Kementan Perkokoh Tata Kelola Memajukan Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan
Kementan Perkokoh Tata Kelola Memajukan Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan

Mentan SYL menegaskan dalam membangun pengembangan kelapa sawit, tidak hanya dengan agenda replanting dan hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun

Penyelesaian masalah terhadap 537 perusahaan kelapa sawit yang tidak memiliki hak guna usaha (HGU) tuntas pada Desember.

Baca Selengkapnya
Petani Minta Pemerintah Kaji Ulang Aturan soal Tembakau, Ajak Industri Hulu Hingga Hilir
Petani Minta Pemerintah Kaji Ulang Aturan soal Tembakau, Ajak Industri Hulu Hingga Hilir

Sekjen DPN Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Kusnasi Mudi menyayangkan PP 28/2024 disahkan dan ditandatangani oleh berbagai Kementerian yang tidak terl

Baca Selengkapnya
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.

Baca Selengkapnya