Gara-gara abrasi, murid SD di Sumbar belajar dalam ketakutan
Merdeka.com - Bangunan SD Negeri 28 Pasar Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) terancam abrasi pantai bahkan pecahan ombak sudah sampai ke dinding sekolah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan, Sutera, Jufri di Painan, Rabu mengatakan situasi ini sudah beberapa kali dibicarakan ke pemerintah kabupaten untuk ditindaklanjuti.
"Sudah beberapa kali kami bicarakan tidak hanya ke pemerintah kabupaten namun juga ke pemerintah provinsi," ujar Jufri kepada Antara, Rabu (25/5).
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
Bahkan, Komisi II DPRD kabupaten setempat juga telah meninjau lokasi namun hingga saat ini belum ada realisasi pengerjaan.
Di tempat terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri 28 Pasar Surantih, Bustam mengatakan abrasi sudah terjadi sejak delapan tahun terakhir dan puncaknya terjadi saat ini.
"Kalau bisa kami memprediksi mungkin beberapa bulan kedepan bangunan sekolah ini akan hancur," jelasnya, dikutip dari Antara.
Untuk itu, pihaknya mendesak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait segera meninjau lokasi, minimal bisa membangun batu jeti untuk menahan ombak.
Bustam menambahkan, beberapa siswa telah beberapa kali mengeluhkan kejadian ini, dengan alasan berisik dengan dentuman ombak hingga ketakutan.
Sekretaris Nagari Surantih (desa adat), Edal Kas Putra mengaku sudah beberapa kali mengajukan pembangunan batu jeti dalam musyawarah rencana pembangunan.
"Hampir tiap tahun kami ajukan namun hingga saat ini pembangunan batu jeti belum juga terlaksana," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaPuluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca Selengkapnya