Gara-gara bakar sampah, 3 bangunan suci di Pura Dalem malah hangus

Merdeka.com - Gara-gara membakar sampah di areal dekat pura, justru akhirnya tiga buah bangunan suci di sebuah pura hangus terbakar. Peristiwa ini terjadi di Pura Dalem, Desa Adat Batuyang, Batubulan Kangin, Sukawati, Gianyar, Bali.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, akibat musibah ini menimbulkan kerugian lebih dari Rp 150 juta.

Pantauan di lokasi, ada dua unit mobil pemadam kebakaran dari Posko Ubud dikerahkan memadamkan api. Sementara warga berhamburan membawa ember berisi air ikut membantu petugas. Tiga bangunan suci dilalap si jago merah di areal pura di antaranya Bale Gedong, Palinggih Bhatara Yama, dan bangunan Bale Pelik.

Dari keterangan di lokasi, kejadian itu diketahui pertama kali oleh salah seorang warga, Ni Made Budawati (31), sekitar pukul 11.00 WITA. Saat itu, Made sedang melintas dan melihat kepulan asap dan percikan api sudah ada di bagian atap salah satu palinggih Pura Dalem beratapkan ijuk itu.

"Saya kebetulan pas melintas melihat ke atas, asapnya sudah tebal. Saya bergegas memberitahukan warga lainnya," kata Made.

Api baru bisa dijinakkan sekitar 30 menit begitu petugas tiba di lokasi.‎ Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya mengatakan, cepatnya api merambat ke bagian lainnya lantaran bangunan itu sebagian besar beratapkan ijuk dan mudah terbakar.

"Syukur api sudah dapat kami halau dalam hitungan 30 menit. Warga juga banyak membantu," terang Agung Digjaya.

Kapolsek Sukawati, AKP I Wayan Wisnawa, saat dikonfirmasi mengungkapkan, diduga api muncul akibat percikan api dari pembakaran sampah tidak jauh dari areal pura.

Dugaan ini diperkuat dari keterangan dari beberapa saksi di sekitar lokasi. Sebab sekitar pukul 09.00 WITA di sebelah timur Pura Dalem ada kegiatan pembersihan semak-semak dengan cara dibakar.

"Dugaan sementara api berasal dari percikan pembakaran sampah. Kasusnya masih kita lidik, kerugian material yang ditimbulkan dalam musibah ini diperkirakan Rp 150 juta," kata Wisnawa. (mdk/ary)