Gara-gara bisnis minyak tanah, TNI keroyok Polantas
Merdeka.com - Setelah insiden bentrokan anggota Batalyon 134 Tuah Sakti dengan Brimob di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Batam, yang terjadi 21 September 2014 lalu kini kasus serupa kembali terjadi. Kali ini, dua personel polisi Satuan Lalu Lintas Polres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menjadi korban penganiayaan anggota TNI.
Brigadir Deni dan Brigadir Bari dikeroyok sejumlah anggota TNI, usai menggelar operasi Cipta Kondisi di jalan poros Samarinda-Bontang, Selasa malam (14/10) sekitar pukul 22.55 WITA. Akibatnya, dua Polantas itu menderita luka parah di wajah dan kepalanya.
"Dua anggota Lantas itu mengalami luka memar di wajah dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Batara Agung Samboja. Kondisi kedua personel itu saat ini sudah mulai membaik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan, kemarin.
-
Apa yang terjadi di Batam dan Tanjungpinang? Sebelumnya, sejumlah media di Kepulauan Riau memberitakan adanya informasi akan terjadi tsunami akibat aktivitas seismik pada Selasa (17/9) di Kota Batam dan Tanjungpinang, sehingga meresahkan masyarakat.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
Berdasarkan informasi yang diterima tim investigasi Polda Kaltim menyebutkan, pelaku pengeroyokan adalah anggota TNI dari Detasemen Kavaleri-1/Macan Tutul Cakti Kodam VI/Mulawarman. Lalu bagaimana kasus tersebut bermula.
Berikut ceritanya seperti dirangkum merdeka.com, Rabu (16/10):
Anggota TNI berbisnis minyak tanah
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan mengatakan, pengeroyokan terhadap dua personel Satuan Lalu Lintas Polres Kutai Kartanegara, bermula saat digelar Operasi Cipta Kondisi di Kilometer 38 jalan poros Samarinda-Balikpapan, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Saat itu, Brigadir Deni dan Brigadir Bari dibantu empat personel Polsek Samboja memeriksa sebuah mobil tangki berwarna biru putih."Operasi Cipta Kondisi dilaksanakan untuk menciptakan suasana kondusif dengan sasaran senjata tajam, bahan peledak dan berbagai kemungkinan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Operasi Cipta Kondisi ini sudah diinstruksikan ke seluruh Polda, Polres/Polresta dan seluruh polsek," katanya.Fajar mengatakan saat digelar operasi Cipta Kondisi itulah, personel memeriksa sebuah mobil tangki warna biru putih kemudian penumpang dan sopir dimintai keterangan. Keduanya tidak proaktif sehingga sempat terjadi perdebatan, namun tidak dihiraukan oleh anggota."Mereka kemudian dilepaskan dan operasi berakhir sekitar pukul 22.30 WITA," ungkap Fajar.
Dua Polantas dikeroyok anggota TNI
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan mengatakan, berselang 20 menit kemudian, beberapa orang dengan menggunakan sepeda motor datang dan langsung mengeroyok kedua personel polisi lalu lintas tersebut."Polda Kaltim saat ini sudah membentuk tim investigasi untuk mencari kebenaran terkait pengeroyokan yang dialami kedua personel itu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan.Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, pengeroyokan terhadap dua personel polisi itu diduga dilakukan oleh anggota TNI dari Detasemen Kavaleri-1/Macan Tutul Cakti Kodam VI/Mulawarman.Sebelum pengeroyokan, polisi memeriksa sebuah mobil tangki kosong yang berpenumpang dua orang dan mengaku sebagai anggota TNI.Diduga, karena tidak terima, kedua TNI tersebut memanggil sejumlah rekan-rekannya kemudian melakukan pengeroyokan terhadap Brigadir Bari dan Brigadir Deni.
Kodam VI Mulawarman mengakui anggotanya pelaku pengeroyokan
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Kolonel Chb Totok Surahmat, dihubungi dari Samarinda Rabu sore, membenarkan pengeroyokan terhadap personel kepolisian yang dilakukan oleh TNI tersebut."Memang betul dan saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa personel yang diduga mengetahui kejadian itu," kata Totok Surahmat.Surahmat mengatakan, jajarannya sedang menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut. Beberapa anggota dan saksi yang berasal dari warga sudah dimintai keterangan perihal kasus ini.
Satu tersangka kabur
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Chb Totok Surahmat mengatakan, sejumlah personel dari Detasemen Kavaleri-1/Macan Tutul Cakti Balikpapan tengah diperiksa terkait pengeroyokan tersebut."Saat ini kami masih terus mendalami dugaan pengeroyokan dua personel kepolisian yang diduga dilakukan beberapa oknum dari Denkav 1. Beberapa personel yang diduga terlibat pengeroyokan itu, termasuk saksi-saksi dari masyarakat saat ini masih diperiksa intensif," ungkap Totok Surahmat, Rabu (15/10).Namun, salah seorang TNI yang diduga melakukan pemukulan terhadap kedua personel Satuan Lalu Lintas Polres Kutai Kartanegara itu yakni Kopral KA masih dalam pencarian."Seorang oknum yang diduga melakukan pemukulan yakni Kopral KA masih kami cari karena setelah kejadian itu dia menghilang," kata Totok Surahmat.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dikabarkan terjadi sekira pukul 10.00 WIT, Sabtu (20/1).
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara Brimob dengan polisi di Tual, Maluku, Minggu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaKolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaDalam video itu, dinarasikan truk TNI menyerempet mobil dan dimintai pertanggungjawaban hingga berujung cekcok.
Baca Selengkapnya