Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-gara hoax, mayoritas orang tua di Bekasi ogah anaknya divaksin MR

Gara-gara hoax, mayoritas orang tua di Bekasi ogah anaknya divaksin MR ilustrasi vaksin. ©2015 Merdeka.com/ www.fromquarkstoquasars.com

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan RI mencatat partisipan imunisasi measles (campak)-rubella di Kota Bekasi paling rendah kedua di Jawa Barat. Target 95 persen di wilayah timur DKI tersebut tak tercapai, sehingga pemerintah daerah diminta menggenjot di masa perpanjangan imunisasi mulai 11 sampai 14 Oktober mendatang.

Sejumlah isu miring dituding menjadi biang penyebab banyak masyarakat di Kota Bekasi enggan mengikuti program imunisasi measles (campak)-rubella di wilayah setempat. Sampai masa akhir kampanye imunisasi, baru 84 persen target yang tercapai di data nasional.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr Dezi Syukrawati mengatakan ada beberapa faktor rendahnya partisipan. Kurangnya sosial mobilisasi kegiatan MR karena beberapa iklan layanan masyarakat baru intensif pada bulan September, informasi negatif tentang kejadian efek samping (kippi) yang membuat masyarakat menjadi ragu untuk ikut MR.

"Kurangnya petugas pelaksana/vacinator di Puskesmas dengan sasaran tinggi," ujarnya, Kamis (12/10).

Selain itu, adanya kegiatan program yang dikerjakan secara bersamaan seperti filariasis dan akreditasi, informasi melalui media sosial sangat cepat dan kadang menyesatkan, kurangnya komunikasi antara korim dan kapuskesmas sehingga strategi lapangan pencapaian hasil kurang optimal, bahkan vaksin palsu juga mempengaruhi.

Sementara itu, data dari Kemenkes pada 9 Oktober 2017 menyebutkan bahwa balita maupun anak mulai dari usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun yang belum berpartisipasi dalam vaksin MR mencapai 122.872 anak. Jumlah itu lebih sedikit dibanding Bogor sebanyak 237.346, sedangkan di atas Bekasi ialah Kota Depok sebanyak 102.064.

Dezi pun mengakui partisipasi imunisasi di wilayahnya belum mencapai target dari yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebanyak 95 persen dari sasaran.

"Ada perbedaan data antara pemerintah pusat dengan daerah," tuturnya.

Data dari pusat, kata dia, capaian Kota Bekasi baru 84 persen dari sasaran wajib vaksin 658.563 anak, sedangkan data daerah target sudah mencapai 90 persen dari sasaran wajib vaksin sebanyak 611.964 anak.

"Data sasaran dari pemerintah pusat merupakan data perkiraan sebelum dilaksanakan vaksinasi, sedangkan data sasaran dari daerah adalah angka riil di lapangan," kata dia.

Ia mengatakan, data perkiraan dipastikan lebih besar dari data nyata di lapangan. Soalnya, penyelenggara vaksinasi di lapangan khawatir kekurangan vaksin yang didatangkan dari luar negeri tersebut. Adapun, kini pemerintah setempat tengah menggenjot cakupan vaksinasi agar tercapai target.

"Kami menyasar 60.251 anak wajib vaksin yang belum mendapatkan vaksinasi MR dari pemerintah. Mudah-mudahan bisa tercapai sampai dengan target yang ditetapkan sebanyak 95 persen," tandasnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).

Baca Selengkapnya
Jumlah Kesembuhan Pasien Kanker Anak Hanya 35 Persen, Ketahui Apa Penyebabnya
Jumlah Kesembuhan Pasien Kanker Anak Hanya 35 Persen, Ketahui Apa Penyebabnya

Hingga saat ini tingkat kesembuhan pasien kanker anak di Indonesia hanya 45 persen. Jauh di bawah negara maju yang di kisaran 70-80 persen.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.

Baca Selengkapnya