Gara-gara knalpot, Rusdi tewas di tangan tetangga usai duel maut
Merdeka.com - Hanya gara-gara knalpot, dua warga bertetangga terlibat perkelahian maut. Satu orang bernama Rusdi (43), tewas dengan sejumlah luka bacokan dan tusukan, sementara lawannya, Supriyanto alias Samsi (50), nyaris kehilangan dua jari tangannya.
Duel maut itu terjadi di sekitar rumah keduanya di Jalan Mataram, RT 6, Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati, Palembang, Senin (15/6). Dari informasi, sesaat sebelum kejadian, korban Rusdi tengah memanaskan mesin sepeda motor untuk melamar kerja. Kemudian, pelaku yang tinggal di depan rumah korban, meminta korban mematikan motornya karena bising mendengar suara knalpot yang kencang. Keduanya adu mulut. Tak lama, pelaku memukul helm korban dengan parang.
Merasa dilecehkan, korban masuk rumah mengambil pedang. Tanpa banyak bicara, korban menebas badan tersangka. Tebasannya tak mengenai karena ditangkis tersangka. Keduanya pun terlibat duel maut dengan senjata tajam di jalanan depan rumah. Tersangka mempersenjatai pakai pedang, sedangkan tersangka menggunakan parang.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Dimana penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
Ironisnya, warga kampung tak berani melerai. Di depan anak dan istrinya, korban terkapar bersimbah darah dengan sejumlah luka bacokan di punggung, tangan dan tusukan di dada. Pelaku mengalami luka di dua jari kedua tangannya hingga nyaris putus.
Melihat korban tergeletak, warga ramai-ramai baru menolong. Korban dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak bisa diselamatkan dalam perjalanan. Beberapa jam kemudian, tersangka Samsi diamankan polisi saat berada di salah satu rumah sakit dalam perawatan.
Tersangka Samsi mengaku kesal dengan suara knalpot motor orang yang sangat bising. Dia sudah berulang kali memperingatkan korban untuk mengganti knalpotnya.
"Kesal pak, tiap hari bising karena knalpotnya," ungkap tersangka Samsi di Mapolresta Palembang, Selasa (16/6).
"Kami memang duel, ada sekitar 15 menitan. Saya tidak tahu kalau dia (korban) meninggal," sambungnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan sekaligus meringkus pelakunya saat menjalani perawatan di rumah sakit. Motif pembunuhan itu diduga karena salah paham.
"Tersangka kita jerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ancamannya di atas tujuh tahun penjara," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/10) sore.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaTerkejut, tetangga melihat pelaku memegang pisau berlumur darah.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara , peristiwa berdarah ini karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku berinisial SN dan RY itu merupakan pasangan suami istri yang diamankan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaInformasi terkait keluhan itu didapat petugas yang menelusuri gadget korban.
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaKeduanya lalu dianiaya oleh terduga pelaku menggunakan senjata tajam.
Baca Selengkapnya