Gara-Gara Ledekan Boy Band, Pemuda di Palembang Tewas Dikeroyok
Merdeka.com - Muhammad Indra Pratama (19) meregang nyawa usai dikeroyok lima orang saat tengah menonton tari india. Motifnya karena para pelaku tak terima dibilang boy band.
Peristiwa itu bermula saat korban berpapasan dengan para pelaku yang sedang nongkrong tak jauh dari rumahnya di Jalan PSI Kenayan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Palembang, Minggu (1/11) malam.
M Indra Pratama, pemuda warga Jalan PSI Kenayan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Palembang tewas ditusuk saat sedang menonton tari India, Selasa (3/11) malam.
-
Siapa yang dikeroyok di acara hiburan? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Korban menyebut kawanan itu dengan kata-kata boy band. Ledekan itu membuat para pelaku dendam. Mereka mencari waktu dan tempat yang tepat untuk mencelakai korban.
Tiba saatnya mereka bertemu dengan korban saat menonton tari india di sebuah hajatan tak jauh dari rumah korban, Selasa (3/11) malam. Korban dan para tersangka berkelahi sehingga terjadi penusukan yang mengenai dada korban.
Para pelaku langsung kabur. Korban dilarikan warga ke rumah sakit. Pagi tadi, korban menghembuskan napas terakhir karena dua tusukan di dadanya.
Dari penyelidikan, polisi meringkus salah satu pelaku, yakni Iyan (18) di rumahnya tanpa perlawanan. Dia berperan memukul korban saat pengeroyokan terjadi.
Kapolsek Gandus Palembang AKP Polin mengatakan, motif pengeroyokan dilatarbelakangi dendam karena para pelaku tak terima diledek boy band. Pihaknya masih memburu empat pelaku lagi yang sudah diketahui identitasnya termasuk otak pelaku.
"Satu dari lima pelaku sudah kami amankan, perannya memukul dan mengaku temannya yang menusuk korban pakai pisau dapur," ungkap Polin, Rabu (4/11).
Atas perbuatannya, tersangka Iyan dikenakan Pasal 170 ayat (3) tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Ancaman pidananya kurungan penjara 15 tahun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca Selengkapnya