Gara-gara mabuk, anggota TNI tewas dikeroyok teman
Merdeka.com - Seorang anggota TNI yang bertugas di Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana tewas karena dikeroyok teman-temannya. Pengeroyokan tersebut terjadi lantaran korban mabuk setelah pesta miras oplosan.
Informasi yang dihimpun Selasa (14/4) menyebutkan, ini terjadi pada minggu malam pukul 20.30 WITA terhadap korban Serka Rikiman, anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana yang diduga dilakukan oleh Sertu I Made Alit Prawira, anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana bersama teman-temannya.
Diantaranya Serka Adhitya Prima C.W, Sertu I Putu Mardita dan Serda Satria Wirayuda, kesemuanya anggota Yonif Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Kenapa mobil nabrak tembok? Seorang anak bermain di jok pengemudi mobil yang sedang pameran, tidak sengaja menginjak gas sehingga mobil tersebut menabrak tembok,' tulis akun tersebut.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Kenapa orang mabuk perjalanan? Mabuk perjalanan terjadi ketika otak menerima informasi yang bertentangan dari berbagai sistem sensorik dalam tubuh.
Kasus penganiayaan yang menyebabkan korban Serka Rikiman tewas berawal pesta miras yang dilakukan oleh Serka Anditya bersama Sertu I Putu Mardita di Cafe Ratu yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai, Kabupaten Jembrana, Bali.
Usai pesta miras, sekitar pukul 15.00 WITA, mereka berdua bermaksud kembali ke rumah susun (Rusun) Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana. Namun sebelum sampai tujuan, mereka sempat mampir ke swalayan Hardys untuk membeli Mansion House, Pupply Orange dan Bir Bintang untuk dibawa ke Rusun.
Sesampai di rusun Nomor 35 mereka bertemu Sertu I Made Alit Prawira. Mereka bertiga sepakat melakukan pesta miras oplosan di Rusun nomor 35 Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana.
Sekitar pukul 17.30 WITA, mereka bertiga menuju ke Gilimanuk, sudah dalam keadaan mabuk berat. Dengan menggunakan mobil sedan Honda City, meluncur ke Pelabuhan.
Di dalam mobil yang dikemudikan oleh Serda Satrya Wira Yudha dan korban duduk di depan di samping sopir. Dalam perjalanan menuju Gilimanuk tersebut mereka melanjutkan pesta miras oplosan di dalam mobil, hingga korban Serka Rikiman mabuk dan berteriak-teriak dengan kata-kata ngawur serta meronta minta keluar dari mobil.
Mengetahui korban mabuk, Serka Anditya kemudian memerintahkan sopir untuk mengarahkan mobil ke arah jalan menuju Singaraja guna mencari tempat sepi.
Mobil mereka hentikan di tempat sepi sekitar 100 meter dari pertigaan Cekik, Gilimanuk. Mereka mencari tempat sepi pinggir hutan dengan maksud menenangkan korban.
Namun, saat mobil berhenti, korban yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba keluar dari mobil sambil terus berteriak histeris dan meronta, hingga selanjutnya korban dipaksa masuk kembali ke dalam mobil untuk diajak kembali pulang menuju asrama Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana.
Dalam perjalanan pulang itulah, korban yang terus berteriak histeris dan meronta sambil mengeluarkan kata-kata kasar, dianiaya oleh teman-temannya hingga wajahnya nyonyor dan dadanya memar serta mengeluarkan darah.
Sesampai di Mako Yonif Mekanis 741/SBW, sekitar pukul 20.15 WITA, Serka Anditya turun begitu saja dan langsung ke Rusun, selanjutnya Sertu I Made Alit, Sertu I Putu Mardita dan Serda Satria mengeluarkan korban dari mobil dalam kondisi sudah berlumuran darah.
Serda Satrya selanjutnya meminta bantuan kepada anggota yang ada di Rusun untuk membantu mengangkat korban, dan sekembalinya dari Rusun Serda Satria melihat Sertu I Putu Mardita Mardita menahan dengan memeluk tubuh Sertu I Made Alit karena saat itu Sertu Alit masih berusaha menyerang korban lantaran kesal terhadap tingkah laku korban.
Korban sempat diberikan upaya pengobatan P3K oleh Dansikes Yonif Mekanis 741/SBW. Namun sekitar pukul 20.30 WITA, karena luka korban cukup parah di bagian wajah kemudian dievakuasi ke RSUD Negara.
Lantaran luka korban cukup parah, akhirnya korban di rujuk ke RSUP Sanglah sekitar pukul 23.17 WITA. Sayangnya setelah beberapa jam mendapat perawatan di RSUP Sanglah, namun Senin (13/4) sekitar pukul 20.00 WITA, korban meninggal dunia.
Saat ini kabarnya para pelaku berikut barang bukti berupa 1 unit mobil sedan Honda City, warna Merah Hitam, Nopol DK 413 BA, milik Serda Satrya serta beberapa botol bekas pesta miras, dilimpahkan ke Denpom IX-3/Denpasar, untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Hingga saat ini, pihak pimpinan kesatuan korban belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga dan rekan korban yang ikut ke rumah sakit pun sempat membuat keributan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDi bawah pengaruh minuman beralkohol, ia menghadang pengendara mobil. Aksinya pun membuatnya dibekuk polisi.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaPria berseragam TNI viral terlibat keributan dengan sopir mobil katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut telah dilaporkan Ke Polsek Pulogadung.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta membenarkan pria bersama istrinya mengintimidasi sopir ambulans adalah anggota TNI.
Baca SelengkapnyaSetelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaKorban AP dikeroyok di sebuah indekos di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diketahui terjadi di Desa Jaharun B, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/5) sore.
Baca Selengkapnya