Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-gara model rambut, Gilang diduga dipukul guru

Gara-gara model rambut, Gilang diduga dipukul guru siswa korban pemukulan guru. ©2016 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - SMPN 3 Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, sempat geger, Kamis (25/2). Gara-garanya, orangtua murid Made Gilang Ari Permana (13) mengamuk di sekolah itu, lantaran diduga anaknya dipukul seorang guru karena persoalan model rambut.

Ayah Gilang, Made Astika, yang tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu marah di sekolah anaknya. Menurut Gilang, pada Rabu (24/2) sekitar pukul 16.00 WITA, dia sedang berkumpul bersama teman-temannya, karena kelas sedang dibersihkan kawannya sedang piket.

Saat itu, seorang guru olahraga bernama Jayadi memanggilnya. Jayadi, kata Gilang, mempermasalahkan potongan rambutnya dianggap tidak sesuai aturan sekolah. Gilan memangkas rambutnya dengan model potongan tipis di kedua sisinya dan lebat pada bagian atasnya.

"Yang tidak piket kumpul di luar. Terus dilihat rambut saya, langsung dikapluk sama dijambak saya," kata Gilang di sekolahnya didampingi ayahnya.

‎Sepulang sekolah, Gilang menangis di depan ayahnya dan menceritakan kejadian itu. Astika tidak terima dengan perlakuan guru itu, dan memutuskan datang ke sekolah meminta penjelasan dan tanggung jawab pihak sekolah.

"Saya heran, kenapa guru sampai melakukan tindakan seperti itu. Kalau memang anak saya rambutnya panjang, kan bisa dikasih tahu suruh potong sedikit. Saya sendiri sebagai orangtuanya juga tidak suka punya anak rambut panjang. Tapi jangan sampai memukul kemudian menjambak lah," kata Astika, bekerja di Kantor Kementerian Perhubungan.

Astika mengaku menyesalkan tindakan kasar sang guru terhadap anaknya.

"Saya keberatan dengan tindakan ini, karena guru digaji bukan untuk menempeleng, tapi untuk mendidik. Kejadian seperti ini bukan yang kali ini saja, tapi baru ketahuan sekarang, karena sebelumnya anak-anak takut melapor," ujar Astika.

Saat dikonfirmasi, Jayadi membantah tuduhan memukul murid. Menurutnya, dia hanya memperingatkan Gilang karena rambutnya tidak sesuai peraturan sekolah.

"Kejadiannya sebenarnya simpel sekali. Saya melihat cara-cara berpakaian dan bercukur. Saya di sini menginginkan agar anak terbiasa dengan peraturan yang baik. Tapi saya lihat dia kok dibawa dicukur tipis, di atas ada jambulnya. Saya panggil, kepalanya saya pegang, kamu kok begini cukurannya, besok cukur lagi ya. Jawabnya dia, 'ya pak'. Setelah itu tidak ada masalah," kata Jayadi.

Kepala Sekolah SMPN 3 Banjar, Made Subawa, memastikan tidak ada kekerasan dari Jayadi kepada Gilang. Sebab tidak ada tanda-tanda memar pada kepalanya.

"Kalau dipukul, pasti ada setidaknya bekas seperti memar atau luka. Baru kali ini ada laporan seperti ini. Saya pastikan baik siswanya maupun guru yang bersangkutan untuk dibina, dan tidak akan terulang lagi kejadian serupa. Saya juga atas nama sekolah memohon maaf kepada orangtua siswa, mudah-mudahan bisa dimaklumi," kata Subawa.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP