Gara-Gara Petai, IRT di OKU Timur Kena Bogem Mentah Suami
Merdeka.com - Gara-gara petai, seorang ibu rumah tangga bernama Eka Noviati (47) menjadi bulan-bulanan suaminya sendiri. Pelaku, Heriyanto (47) ditangkap polisi setelah korban melapor.
Peristiwa itu terjadi di kediaman mereka di Dusun Kebun Jati Barat, Kelurahan Paku Sengkunyit, Kecamatan Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Rabu (28/7) sore.
Awalnya korban menanyakan uang hasil penjualan petai kepada pelaku. Merasa tersinggung dengan pertanyaan itu, pelaku naik pitam.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa orang dengan trauma menghindari tempat traumatis? Mereka mungkin menghindari pembicaraan, kegiatan, atau tempat yang dapat memicu kembali kenangan yang tidak menyenangkan.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
Dia lantas memukul wajah dan dada korban dengan tangan kosong hingga lebam. Korban kesakitan namun tak kuasa membalas. Korban akhirnya mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kekerasan itu dengan harapan pelaku ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Merasa takut dan trauma, korban memilih kabur dari rumah setelah laporan diterima petugas.
Kasi Humas Polres OKU Timur Iptu Edi Arianto mengungkapkan, tersangka ditangkap tanpa perlawanan di kediamannya, Senin (2/7) sore. Sebelumnya penyidik melakukan proses penyelidikan dan ditemukan bukti permulaan yang cukup.
"Tersangka mengaku kesal uang hasil menjual petai ditanyakan korban. Keduanya pasangan suami istri yang sah dan tinggal serumah," ungkap Edi, Selasa (3/8).
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 44 Ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman 15 tahun penjara. Barang bukti disita berupa pakaian saat kejahatan terjadi, buku nikah, dan kartu identitas tersangka.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaAksi kekerasan sang suami terekam CCTV saat menyeret sang istri
Baca SelengkapnyaPelaku mengancam keluarga korban dengan mengirim voice note saat diperiksa di kantor polisi
Baca SelengkapnyaWanita itu juga menyebut suaminya kasar dan kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan pembawa musibah.
Baca SelengkapnyaSuami memergoki istrinya sedang berselingkuh dengan pria lain, tapi si suami malah dianiaya.
Baca SelengkapnyaNasib malang menimpa wanita inisial DZ (31) di Kecamatan Langgam, Pelalawan, Riau. Dia diperkosa mertuanya UH (46) saat sedang terbaring sakit di kamarnya.
Baca SelengkapnyaPotongan video korban beredar luas di media sosial, salah satunya akun Instagram @ogankomeringilir.info.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaSakit Hati Suami Menikah Lagi, Ibu Rumah Tangga di Sumsel Siram Korban Pakai Air Keras Dicampur Cabai
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku juga sempat ingin memukul menggunakan kipas angin berukuran besar, namun berhasil dicegah korban.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku kabur menemui keluarganya di Muara Enim.
Baca Selengkapnya