Gara-Gara Pohon Kopi, Adik Aniaya Kakak Hingga Tewas
Merdeka.com - Tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/1) petang.
Korban penganiayaan adalah, Simon Malo Kiku alias Ama Yana (65), warga Kampung Bondo Buka, Desa Kadi Wano, Kecamatan Wewewa Timur.
Ia dianiaya oleh adik kandungya yaitu, Paulus Mali Sesi alias ama Mon (58). "Benar ada tindak pidana penganiayaan berat yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban dengan menggunakan batu gunung," ujar Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawan, Rabu (19/1).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Menurut Sigit Harimbawan, awalnya sekitar pukul 16.45 Wita, korban Simon Malo Kiku alias Ama Yana ke rumah adiknya yang juga pelaku, Paulus Mali Sesi alias Ama Mon.
Korban menanyakan tentang satu pohon kopi yang berada di belakang rumahnya, telah dipotong oleh orang. Korban mencurigai yang memotong adalah, Modianus Padeda (anak dari pelaku) yang telah memotong pohon kopi tersebut. Karena anak pelaku membuat mainan gasing menggunakan batang pohon kopi.
Hal ini menimbulkan keributan dan pertengkaran antara korban dan pelaku. Selang beberapa saat, datang Marthen Dunga (50), yang juga warga Kampung Bondo Buka.
Marthen Dunga menjelaskan, pada Senin (17/1), ia melihat anak pelaku, Modianus Padeda bersama anak kandung dari korban yang memotong cabang pohon kopi yang sudah kering tersebut.
Korban membenarkan cerita dan kesaksian Marthen Dunga. Pelaku tidak terima sehingga mempertanyakan tuduhan korban pada anak pelaku sebagai pihak yang memotong pohon kopi.
Korban yang emosi langsung memukul pelaku menggunakan tangan sebanyak satu kali, yang mengenai pelipis kanan.
Pelaku tidak terima sehingga mengambil batu dan melempar namun tidak mengenai korban. Pelaku memegang pelipis kanan dan melihat darahnya sudah mengalir.
Kemudian pelaku mengambil lagi satu buah batu gunung, lalu kembali melempar korban dan mengenai kepala korban. Hal ini menyebabkan korban terjatuh karena mengalami luka.
Istri pelaku, Lidia Malo (38) bersama keluarga korban membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat untuk mendapatkan perawatan medis.
Sekitar pukul 21.30 Wita, keluarga korban mendapat kabar dari dokter di RSUD Waikabubak, bahwa korban penganiayaan Simon Malo Kiku meninggal dunia.
Keluarga korban pun melaporkan kejadian tersebut di Polsek Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya. Mendapatkan laporan, polisi langsung mendatangi TKP mencari saksi untuk diperiksa di Polsek Wewewa Timur.
Pasca mendapat berita bahwa korban meninggal dunia, pelaku Paulus Mali Sesi datang menyerahkan diri ke Polsek Wewewa Timur dalam keadaan luka pada pelipis kanan dan luka gores pada betis kiri.
Ia pun dibawa ke Puskesmas Elopada untuk mendapatkan perawatan medis. Kasus ini dilatari masalah satu pohon kopi milik korban, yang berada di belakang rumahnya telah dipotong oleh anak pelaku.
"Rumah korban dan rumah pelaku juga berdekatan serta masih ada hubungan keluarga yang sangat erat. Korban dengan pelaku bersaudara kandung," jelas Sigit Harimbawan.
Ketika jenazah korban dibawa ke rumah duka sekitar pukul 01.00 Wita, aparat kepolisian mengimbau kepada keluarga untuk tetap tenang, menjaga situasi agar tetap aman sambil mengurus proses pemakaman terhadap jenasah korban.
Kasus tersebut telah dilaporkan dan ditangani penyidik Polsek Wewewa Timur, korban juga sudah divisum. Sementara pelaku sudah diamankan di kantor polisi.
"Kasusnya sudah kita tangani dan pelaku sudah kita amankan sambil menunggu proses hukum lebih lanjut," tutup Sigit Harimbawan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan satpam kompleks, ibunda pelaku juga mengalami pendarahan hebat karena luka di bagian pundak diduga ditusuk pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang anak berusia 14 tahun menikam anggota keluarganya di Cilandak, Jakarta Selatan kemarin.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaDi rumah cat putih itu memang hanya dihuni empat orang. Garis polisi sudah dipasang.
Baca SelengkapnyaKakak-beradik KS (17) dan PA (16) sebagai pelaku pembunuhan sebagai ayah kandungnya S (55) di Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku membunuh karena sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaAkibat penikaman tersebut, korban tewas di tempat kejadian.
Baca Selengkapnya