Gara-Gara Pohon Pinang, Anak di Nias Tega Bacok Ayah Kandung
Merdeka.com - Tali'ita Hura alias Ama Medi (80) kritis usai dibacok anak kandungnya, Mediasa Hura alias Ama Wilpan (52), Rabu (17/3). Keduanya merupakan warga Dusun II, Desa Hililawa'e, Kecamatan Idanogawo, Nias.
Juru bicara Polres Nias, Aiptu Yansen Hulu mengatakan, pertikaian antara anak dengan ayah kandung disebabkan karena sebuah pohon pinang yang ditebang oleh korban.
Awalnya, pelaku berangkat dari rumah menuju kebun miliknya dengan membawa sebuah parang. Sesampai di kebun pelaku kemudian menderes karet. Kemudian setelah itu, pelaku pindah ke kebun karet kedua miliknya melakukan hal serupa yakni menderes.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Selanjutnya, pelaku pindah ke kebun milik adiknya. Di lokasi ini pelaku melihat tanaman pinang yang ditanaminya telah dipotong dan ditebang oleh ayahnya.
"Ayah korban telah melarangnya untuk menanam di kebun itu lantaran milik adiknya. Melihat tanaman tersebut rusak, pelaku pun menjadi sangat emosi dan dengan membawa parang miliknya. Pelaku berjalan meninggalkan kebun menuju rumah korban," kata Yansen, Sabtu (20/3).
Setibanya di rumah korban, tanpa aba-aba pelaku kemudian melempari dinding dan jendela rumah ayahnya berulang kali menggunakan batu.
"Tidak lama kemudian, pelaku melihat korban sedang berdiri di balik jendela. Pelaku pun berteriak yang membuat korban keluar dari rumahnya," jelasnya .
Setelah korban keluar dari rumahnya, keduanya pun cekcok. Keluarga yang mendengar pertikaian itu mencoba melerai keduanya. Lantaran telah dipisah oleh keluarga, pelaku dan korban pun saling pergi meninggalkan.
"Namun, pada saat pelaku sedang berjalan untuk pulang tiba-tiba korban berlari keluar dari rumahnya mengejar anaknya itu dengan memegang besi dan sepotong kayu. Melihat kedatangan ayahnya, pelaku langsung dipukul oleh korban. Pelaku yang emosi juga langsung mengeluarkan parang miliknya dari sarung dan kemudian membacok kepala ayahnya," ujar Yansen.
Keluarga yang melihat pertengkaran itu kemudian langsung berlari keluar rumah untuk segera memisahkan keduanya dan merebut parang yang dipegang oleh pelaku.
"Lalu korban dilarikan ke Puskesmas Idanogawo untuk diberikan pertolongan medis. Kemudian korban di rujuk ke RSUD dr. M.Thomsen Nias dan masih menjalani perawatan medis hingga saat ini," ungkapnya.
Petugas Polsek Idanogawo yang mendapatkan Informasi tentang pertengkaran itu langsung ke lokasi dan meminta keterangan dari beberapa orang saksi.
"Setelah mendapatkan keterangan dari beberapa orang saksi, petugas kemudian mengamankan pelaku dari rumahnya dan menyita beberapa barang bukti," sebut Yansen.
Pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian dan dipersangkakan melanggar Pasal 351 Ayat (2) dari KUHPidana tentang Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 5 tahun.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan satpam kompleks, ibunda pelaku juga mengalami pendarahan hebat karena luka di bagian pundak diduga ditusuk pelaku.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaPembunuhan dilakukan pelaku berinisial A yang kini sudah ditahan polisi.
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap, baju yang dikenakan pelaku MAS tampak masih berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca Selengkapnya