Gara-gara puntung rokok, hutan di Gunung Muria terbakar
Merdeka.com - Lahan hutan seluas 28 hektar di kawasan lereng Gunung Muria di wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terbakar. Terpantau ada tiga titik api di hutan yang dikelola Perhutani itu. Titik pertama di petak 14 (6 hektar), petak 15 (4 hektar) di Desa Sumanding Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.
Titik kedua berada di petak 63 Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang seluas 10 hektar. Titik ketiga berada di petak 7 Desa Papasan, Kecamatan Bangsri dengan luas 8 hektar.
Perhutani melalui KRPH Sumanding GKPH Gajah Biru KPH Pati, Seniman mengatakan, kebakaran hutan terjadi sejak Selasa (20/10) kemarin. Api sempat padam sekitar pukul 23.00 WIB. Namun pagi tadi kembali menyala di lokasi yang sama.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana cara tradisi bakar gunung api? Menyusun Batok Kelapa Mengutip dari kanal Liputan6.com dan beberapa sumber lainnya, bakar gunung api ini merupakan sebuah ritual membakar batok kelapa yang sudah tersusun rapi.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
"Lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga. Api dapat dipadamkan menjelang siang ini dengan cara manual," kata Seniman kepada merdeka.com, Rabu (21/10).
Dugaan sementara, hutan terbakar akibat ulah manusia. Lahan hutan yang terbakar di Desa Papasan Kecamatan Bangsri disebabkan puntung rokok. Sedangkan yang ada di Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang diakibatkan tak sempurnanya pemadaman api oleh warga yang mencari lebah.
"Mengetahui ada kobaran api, kita bersama dengan warga dan instansi terkait langsung melakukan tindakan pemadaman dengan cara manual, yakni menggunakan kebyok dan air jerigen. Karena lokasi yang cukup sulit, pemadaman hanya dilakukan secara manual,” kata Seniman.
Aktivis lembaga peduli hutan (LPH), Amin Ayahudi menuturkan, pemadaman dilakukan oleh Perhutani dibantu warga dan relawan SAR. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal dari puntung rokok ditambah kondisi ranting dan rumput yang kering di musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKabid Humas mengatakan menurut keterangan saksi kebakaran tersebut terjadi pada Selasa (12/12) sekitar pukul 16.30 WIT.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Sabtu (26/8) terpantau 3 titik Api di atas Bukit Budug Asu, dan meluas ke Curah Sriti dan Bukit Lincing.
Baca Selengkapnya