Gara-gara ritual, pasukan kerajaan Gowa & Satpol PP kembali bentrok
Merdeka.com - Bentrokan kedua kubu kembali pecah saat prosesi 'Accera Kalompoang', atau pencucian benda pusaka kerajaan Gowa di Istana Balla Lompoa (rumah besar) di Jalan KH Wahid Hasyim, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (12/9).
Acara tersebut kembali pecah ketika pasukan kerajaan Goa dengan Satpol PP bentrok saling lempar batu. Bentrokan pecah saat adanya suara ledakan petasan dari luar istana tersebut. Di mana ratusan pendukung Raja Gowa Andi Maddusila Andi Idjo melakukan unjuk rasa dan menolak prosesi dipimpin Ketua Lembaga Adat Daerah (LAD) Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, yang saat itu berada di dalam istana.
Massa menggangap prosesi itu tidak sah karena tidak menghadirkan dan melibatkan pihak Kerajaan Gowa dalam prosesi itu.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
Sementara itu, di sisi sebelah utara istana juga terlibat duel menggunakan 'Badik' antara pendukung pro dengan kontra. Namun, tidak berlangsung lama, karena aparat keamanan yang sudah berjaga-jaga dengan memblokade setiap sudut istana mengamankan perkelahian tersebut termasuk menangkap beberapa orang pascakejadian.
Meski terjadi bentrokan, proses Accera Kalompoang dipimpin Ketua LAD Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo yang juga Bupati Gowa di dalam istana tetap berjalan, kendati gangguan besar di luar istana terjadi.
Perwakilan Kerajaan dari Dewan Adat Kerajaan Gowa, Andi Rivai menyesalkan adanya bentuk perampasan hak kerajaan yang dikemas dalam bentuk Peraturan Daerah LAD sehingga hak dan kewajiban kerajaan terkesan di kebiri pemerintah setempat. Bentrokan terjadi selama dua hari itu, kata dia, adalah bentuk kekecewaan.
"Sejak awal kami menolak pembentukan Perda itu, sehingga ini hasilnya. Seharusnya yang punya kewenangan atas prosesi itu kami bukan mereka, tetapi kami terus yang disalahkan, kami pun tidak pernah dilibatkan, padahal itu hak kerajaan bukan hak pemerintah daerah. Katanya melindungi adat tapi memunculkan konflik," tegas Riva, Senin (12/9). Sepeti dilansir Antara.
Sebelumnya, Adnan telah dilantik menjadi Ketua LAD Kabupaten Gowa dengan julukan 'Somba Ri Gowa' atau penguasa di Kabupaten Gowa, Kamis (8/9), oleh DPRD setempat. Sebagai ketua dalam Perda yang diatur, Adnan bertindak tidak hanya sebagai pemimpin pemerintah tetapi juga adat.
Konflik Andi Maddusila Andi Idjo dengan Bupati Gowa memang sudah berkepanjangan dan berlangsung lebih dari 10 tahun. Di awal 2005, Ichsan Yasin Limpo adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bertarung dengan Andi Maddusila dalam perebutan kekuasaan politik Pilkada.
Hingga akhirnya Andi Maddusila kalah dengan kekuatan politik praktis. Dan pada 2015 pilkada Gowa, Maddusila tetap maju dan bertarung kembali dengan anak Ichsan yakni Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo kemudian belakangan dikalahkan kembali.
Hal ini membuat hubungan keluarga Kerajaan Gowa dengan keluarga Ichsan Yasin Limpo semakin memanas, bahkan ketika Adnan berupaya menjauhkan hak keturunan keluarga Kerajaan Gowa dalam pelaksanaan prosesi adatnya dengan memberlakukan Perda nomor 5 tahun 2016 mengatur tentang Lembaga Adat Daerah (LAD). (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentas seni dan karnaval merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Garut , Rabu (16/8), diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi di dua lokasi.
Baca SelengkapnyaSeseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut terdapat kerugian enam unit sepeda motor yang dibakar massa, sedangkan korban jiwa dikabarkan nihil.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaGerak jalan Agustusan di Bangkalan diwarnai ricuh, tim peserta memukul penonton berujung dilaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaDikutip melalui akun instagram @jktinfo, terekam sejumlah masyarakat yang dari kedua sisi jalan saling menyerang dengan batu dan petasan
Baca SelengkapnyaSituasi semakin memanas saat beberapa kali tembakan terdengar dari pihak KKB di sekitar Kampung Eromaga.
Baca Selengkapnya