Gara-Gara Rusak Tanaman, Bocah 4 Tahun di Palembang Dianiaya IRT
Merdeka.com - Bocah laki-laki berusia empat tahun berinisial AS mengalami luka memar di tubuhnya karena dianiaya seorang ibu rumah tangga karena merusak tanaman bunga. Selain luka, korban kini mengalami trauma berat.
Tak terima, ibu korban, Anisa (32) melaporkan kasus ini ke polisi. Dia berharap, pelaku yang tak lain adalah tetangganya sendiri dihukum sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Peristiwa itu berawal saat korban bermain di pekarangan rumah pelaku di Kalidoni, Palembang, Selasa (15/12). Korban merusak tanaman bunga milik pelaku.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Apa yang terjadi di video viral tersebut? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah. Rupanya, ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita.'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
-
Apa yang terjadi pada video viral itu? Sebuah video memperlihatkan seorang penumpang ojol berbadan besar yang kekecilan memakai helm.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
Lantas, pelaku beberapa kali memukuli badan dan menampar wajah korban dengan keras. Korban pun lari namun dikejar pelaku sampai ke rumah dan kembali mengalami penganiayaan.
Tindak kejahatan pelaku terekam kamera milik tetangganya. Video itu akhirnya menyebar luas dan viral di media sosial.
"Namanya juga anak kecil, tidak tahu kalau itu (bunga) berharga. Lagi pula dia tidak sengaja merusak, cuma main terus kena bunganya," ungkap Anisa saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Rabu (16/12).
Anisa menyebut pelaku dikenal sombong dan jarang bergaul di lingkungannya. Namun, dia tak menyangka wanita itu bersikap kasar terhadap anak kecil.
"Anak saya luka memar di pipi dan kening, kepalanya pusing. Dia sekarang trauma, tidak mau keluar rumah karena takut dipukuli lagi," kata dia.
Kasubag Humas Polrestabes Palembang AKP Irene mengatakan, laporan telah dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim. Laporan dimasukkan dalam Pasal 76 C juncto Pasal 80 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
"Ancaman hukumannya bisa lima tahun penjara. Saksi-saksi dan terlapor akan dimintai keterangan," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja wanita jadi korban bullying oleh sejumlah teman sebayanya di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaKorban balita akhirnya diselamatkan oleh tetangga.
Baca SelengkapnyaVideo ibu kandung cabuli anaknya yang balita viral
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan terhadap bocah tersebut diduga dipicu kekesalan warga atas ulah sang bocah yang ketahuan mencuri uang milik warga.
Baca SelengkapnyaIpar dari ibu yang melecehkan anaknya R (22) di Tangerang Selatan tidak memperlihatkan gelagat mencurigakan.
Baca SelengkapnyaTerlihat ada 5 orang remaja putri termasuk korban dengan mengenakan pakaian berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaPelaku tiba-tiba menggigit kaki kirinya. Sontak bocah itu menangis histeris sambil memegangi kakinya.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaPolisi kini tengah memburu pelaku seraya menunggu laporan korban.
Baca Selengkapnya