Gara-gara salah tulis nama, PNS ketahuan catut Kasatpol PP buat minta THR
Merdeka.com - Seorang anggota BPBD Kota Bekasi, berinisial F nekat meminta THR ke perusahaan di wilayah Bekasi Timur. Akibatnya, pegawai di bidang Kesiapan Siagaan itu ditangkap oleh aparat Satpol PP pada Jumat (9/6) kemarin.
Kasat Pol PP Kota Bekasi, Cecep Suherlan mengatakan, kasus itu sedang ditangani oleh Bidang Keamanan dan Ketertiban Umum. Pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk melaporkan F ke kepolisian akibat ulahnya tersebut. "Masih diperiksa secara internal, untuk menggali motifnya," katanya, Sabtu (9/6).
F ditangkap aparat Satpol PP karena mencatut nama instansi tersebut untuk meminta THR kepada perusahaan di Bekasi Timur. Bahkan, F nekat mencatut nama Kasatpol PP, namun nama yang tertera di dalam proposal salah, bukan Cecep Suherlan sebagai pimpinan instansi itu.
-
Siapa yang bisa jadi PPPK di Sumut? PPPK adalah kategori pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah dengan kontrak kerja, bukan melalui jalur rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
-
Siapa yang membacok ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang dilaporkan melanggar aturan Pilpres? Kubu pasangan Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar heran laporan dugaan pelanggaran pemilu terhadap Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka tidak diproses.
"Kabarnya bukan tahun ini saja, tahun lalu juga," ujarnya.
Kepala BPBD Kota Bekasi Haryono menilai, perbuatan anak buahnya berinisial F telah mencoreng instansi pemerintah. Ia mengaku tak akan memberikan tolerasi kepada F karena sudah dilakukan sejak tahun 2016 saat menjelang Idul Fitri.
"Perbuatannya bikin malu saja padahal banyak tenaga kerja kontrak (TKK) yang berjuang ingin menjadi PNS," katanya.
Haryono menambahkan, sering memberi pembinaan kepada pegawai yang dianggap membandel, karena melakukan indisipliner terutama kepada F agar bekerja sesuai dengan amanah yang diemban. Namun, dari 20 PNS dan sembilan TKK, hanya F yang kerap berulah.
"Sudah kami berikan teguran secara lisan hingga tertulis tapi tidak ada perubahan. Kami akan koordinasi dengan bagian pegawai agar diberikan sanksi," kata dia. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengatakan, Satpol PP diangkat untuk melayani masyarakat dan membantu pemerintah.
Baca SelengkapnyaHasyim menduga ada yang memalsukan tanda tangan Sri tersebut
Baca SelengkapnyaPegawai berinisial NAR dipecat usai diperiksa pihak Inspektorat lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaKeempat anggota KPU Kabupaten Karawang itu adalah Ikshan Indra Putra, Ikmal Maulana, Mulyana, dan Kasum Sanjaya.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas ditetapkan menjadi tersangka. Tetapi, KPK malah minta maaf.
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS tersebut menunjukkan dua jari dan menyebutkan nama Calon Presiden RI Prabowo.
Baca SelengkapnyaMantan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengungkapkan kejanggalan pergantian struktur organisasi di partainya.
Baca SelengkapnyaPanitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim menemukan aksi perjokian dan mengamankan mahasiswa yang mencoba menggantikan salah satu peserta.
Baca SelengkapnyaPolres Bintan, Polda Kepri resmi menetapkan Penjabat Wali Kota Tanjungpinang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan surat tanah.
Baca SelengkapnyaAnggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).
Baca SelengkapnyaUntuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca Selengkapnya