Gara-Gara Saling Tatap di Arena Kuda Lumping, 4 Pesilat Keroyok 1 Orang
Merdeka.com - Empat pesilat di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, meringkuk dalam penjara Polsek Tenggarong. Mereka diduga mengeroyok Luki Purnomo (24), pemuda yang juga tinggal di Tenggarong, hingga babak belur. Gara-garanya sepele. Tersinggung karena sebelumnya cuma saling tatap dengan korban.
Keempat terduga pelaku pengeroyok Luki adalah Ivan Vendriyanto (25), Andi Sanjaya (18), Rizki Santoso (23) serta seorang pelajar SMK di Tenggarong, RK (17). Keempatnya menjalani pemeriksaan penyidik Reskrim.
"Satu persatu kami jemput terduga pengeroyok ini, Sabtu (2/2) siang kemarin. Kami bawa ke kantor," kata Kapolsek Tenggarong Iptu Triyadi dalam penjelasan dia kepada wartawan di Tenggarong, Minggu (3/2).
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Dimana pungli terjadi di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
Peristiwa pengeroyokan itu terjadi Sabtu (2/2) dini hari, di tengah pertujukkan kuda lumping, memperingati hari ulang tahun desa. Keempat pelaku, sedang nongkrong di sekitar areal pertunjukkan.
"Korban sempat saling tatap, kemudian korban mendatangi salah satu pelaku (pelajar RK), dan mengeluarkan kata-kata menyinggung pelaku itu," ujar Triyadi.
RK dan teman-temannya lantas mendatangi korban dan menggiring korban ke tempat jauh dari keramaian warga menonton kuda lumping. "Di situ, pelaku dan teman-temannya, mengeroyok korban," tambah Triyadi.
Akibat pengeroyokan membabi buta itu, korban cedera parah. "Jadi, korban luka di kepala, wajah dan pinggangnya. Oleh warga yang tahu kejadian itu, membawanya ke rumah sakit," sebut Triyadi.
Pagi harinya, korban melapor ke Polsek Tenggarong, dan polisi pun bergegas mencari para pelaku pengeroyokan, yang diketahui juga sebagai murid dari salah satu perguruan pencak silat.
"Keempat pelaku ini pesilat. Kita terapkan pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan," demikian Triyadi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban AP dikeroyok di sebuah indekos di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaKasus kekerasan diduga melibatkan dua perguruan silat kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaBentrokan yang terjadi juga menghanguskan sejumlah motor di Jalan Timor Raya.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaPelaku berjumlah dua orang tiba-tiba mendekat ke arah para korban dan menantang.
Baca SelengkapnyaMereka berkelahi karena saling tantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya