Gara-gara Sarapan, Anak di Tapanuli Utara Pukul Ibu Hingga Tewas
Merdeka.com - Seorang pria di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), gelap mata hanya karena persoalan nasi untuk sarapan. Dia tega memukul ibunya dengan sebatang kayu hingga perempuan tua itu meninggal dunia.
Berdasarkan dihimpun, pembunuhan itu dilakukan Syahrul Harahap (28) terhadap ibunya Dasima Siagian (52). “Tindak pidana ini terjadi di rumah mereka di Dusun Muara Tolang, Desa Dolok Saut, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (6/12),” kata Kasat Reskrim Polres Taput, AKP Jonser Banjarnahor, Rabu (9/12).
Berdasarkan pemeriksaan, peristiwa itu terjadi saat Syahrul baru bangun tidur sekitar pukul 10.00 WIB. Dia kemudian menanyakan nasi untuk sarapan.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
“Lalu ibunya menjawab, saya tidak memasak nasi di rumah, saya masak nasi di rumah tetangga, karena ada acara. Kalau mau makan, makan saja ke sana. Namun tersangka tidak terima perkataan ibu (korban) sehingga terjadi cekcok di rumah," jawabnya seperti ditirukan Jonser.
Syahrul naik pitam. Pemuda ini mengambil sebatang kayu bakar dan memukul kepala kanan ibunya sekuat tenaga. Dia kembali memukul kepala kiri hingga perempuan itu terjatuh.
Melihat ibunya jatuh dan berdarah, Syahrul meninggalkannya. Dia memberitahukan perbuatannya kepada tetangga. “Tetangga pun berdatangan dan membawa korban ke rumah sakit, namun di perjalanan korban meninggal dunia,” papar Jonser.
Kepala desa kemudian melaporkan ke Polsek Pahae Jae. Syahrul pun ditangkap. Dia dikenakan Pasal 338 sub Pasal 354 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Barimbing, menjelaskan, tersangka merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Dia tinggal bersama ibunya, sedangkan ayahnya sudah lama meninggal dunia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaPada saat ditinggal ibunya, korban sedang tertidur sembari tersangka bermain judol.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaKorban ditusuk saat tertidur di toko yang menjadi tempat tinggal sekaligus usaha.
Baca SelengkapnyaAnak di Tasikmalaya Ancam Bacok Leher Ibu Pakai Kapak, Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaAyah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta penyebab anak di Duren Sawit bunuh ayah kandung
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca Selengkapnya