Gara-gara sengketa tanah, bapak dan anak bunuh tetangga
Merdeka.com - Bapak dan anak, warga Desa Karya Baru, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo, Rasyid Usman (50) dan Neni Usman (30) tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri Arifin Luma (60). Pembunuhan itu diduga dipicu sengketa tanah.
Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Bagus Santoso menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/5) sekitar pukul 20.00 WITA. Saat itu korban tengah duduk di rumah usai menjalankan salat isya dari masjid. Namun tiba-tiba, Neni datang ke rumahnya dengan membawa parang.
"Dengan membawa parang sambil mengancam korban 'tidak usah ngana urus masalah tanah ini, kalau tidak kita mo potong ngana'," ujar Bagus kepada merdeka.com, Jumat (20/5).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai. Hal itu dilakukan setelah pelaku mengambil barang korban berupa HP maupun uang tunai 300 ribu rupiah,' kata Kombes Pol Wira.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Melihat Neni membawa parang, kata Bagus, korban pun bergegas ke dapur untuk mengambil parang juga. Akan tetapi langsung dikejar oleh pelaku dan langsung menebas Arifin di bagian dada hingga korban terjatuh.
"Melihat hal tersebut, Tasmin Luma (anak kandung korban) langsung melerai. Akan tetapi Rasyid (pelaku I) tetap menyerang dengan parang sehingga mengena tangan kanan Tasmin. Setelah itu Rasyid kembali menyerang korban I pada bagian leher dan kepala," ujarnya.
Bagus menambahkan, usai kejadian itu kedua pelaku ayah dan anak itu meninggalkan rumah korban. Kemudian mereka bertemu dengan anak menantu korban dan meminta tidak ikut campur.
"Jangan ikut campur nanti saya potong," kata Bagus menirukan ucapan pelaku.
Bagus menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap ayah dan anak tersebut. "Sat Reskrim Polres dan Polsek sudah melakukan olah TKP," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPartner in Crime, Ayah dan Anak di Bandung Duet Begal Motor usai Pesta Miras
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKorban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPembunuh Tetangga di Ogan Ilir Ngaku Didatangi dalam Mimpi: Korban yang Minta Maaf
Baca SelengkapnyaKeduanya membakar lahan kebun karet mereka yang sudah tidak produktif untuk ditanami kopi.
Baca Selengkapnya