Gara-gara sering keluar rumah, Zubaidah dibunuh suaminya
Merdeka.com - Diduga cemburu kerap keluar rumah, Reka Suanta (33) nekat menghabisi nyawa istrinya, Zubaidah (29), secara sadis. Petani itu menusuk korban beberapa kali dan menyayat tubuh korban hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi di rumah mereka di Kelurahan Pasar Muara Beliti, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Senin (4/12) pukul 20.00 WIB. Pelaku akhirnya diringkus polisi dalam pelarian tak jauh dari rumahnya beberapa saat untuk kejadian.
Pembunuhan sadis itu diduga bermotif cemburu. Pasalnya, korban kerap keluar rumah tanpa sepengetahuan pelaku, bahkan pernah tak pulang-pulang beberapa hari.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
Begitu korban kembali ingin pergi, pelaku melarangnya karena cemburu dan takut istrinya tak lagi pulang. Korban ngotot dengan kemauannya. Pelakunya pun mengunci pintu rumah hingga terjadilah cekcok.
Adu mulut itu pun akhirnya membuat pelaku tak bisa mengendalikan emosi. Dia berlari ke dapur untuk mengambil pisau sepanjang 15 sentimeter dan langsung menusukkan ke punggung istri.
Tanpa ampun, pelaku menghujamkan pisau ke dada dan punggung korban berkali-kali. Bahkan, pelaku menyayat leher dan tangan saat korban tak bisa lagi melawan. Korban tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan dan meninggalkan dua orang anak.
Mendapat kabar itu, polisi langsung bergerak cepat. Setelah mengantar jenazah korban ke puskesmas, petugas mencari keberadaan pelaku. Alhasil, pelaku ditangkap saat berusaha melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Wahyu Setyo Pranoto melalui Kapolsek Muara Beliti AKP Tri Sopa mengungkapkan, tersangka kesal karena istrinya selalu pergi dari rumah dan pernah sampai tak pulang. Saat dicegah, korban membantah sehingga keduanya cekcok mulut.
"Korban cuma ingin keluar rumah saja, bukan karena ada laki-laki lain. Mungkin tersangka cemburu atau takut kehilangan istrinya, akhirnya dia emosi dan membunuh," ungkap Tri Sopa saat dihubungi merdeka.com, Selasa (5/12).
Kini, tersangka masih dalam pemeriksaan intensif penyidik di Mapolsek Muara Beliti.
"Untuk pasal yang dikenakan masih dalam proses, penganiayaan menyebabkan korban meninggal atau pembunuhan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati kepada korban, hingga niat untuk membunuh.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaTersangka memukul kepala suaminya dengan mesin pompa air hingga tewas di tempat.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terhadap istrinya terancam hukuman 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat menetapkan D sebagai tersangka kasus pembunuhan istrinya sendiri, S (53) di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya