Gara-Gara Tidak Kerjakan PR, Siswa SMP di Alor Dipukul Guru Hingga Alami Luka
Merdeka.com - MM (16), siswa SMPN di Padang Panjang, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kalabahi. Gara-garanya, menjadi korban pemukulan dilakukan seorang guru.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (16/10), pukul 11.10 Wita. Kronologi dihimpun, peristiwa itu terjadi saat proses belajar mengajar. Saat itu, korban tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang telah diberikan gurunya berinisial LK (44).
Karena emosi, guru atau terduga pelaku memukul dengan tangan terbuka tepat di bagian atas kepala sebanyak satu kali. Korban juga ditendang di bokong dan dipukul menggunakan belahan bambu pada betis.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
Atas tindakan guru LK, korban mengalami luka bengkak pada leher, pantat dan betis. Korban kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya kepada ZL (44) sebagai wali (Pengampu korban).
Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, mengatakan korban dan walinya telah membuat laporan ke kantor polisi pada Senin (25/10) kemarin.
Menurut Agustinus, pihaknya telah melakukan visum terhadap korban juga melakukan pemeriksaan saksi pelapor dan akan mencari serta mengamankan terduga pelaku di Polres Alor, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Perkara tersebut akan dilimpahkan ke unit PPA Polres Alor untuk penanganan lebih lanjut, tutup Agustinus Christmas, Selasa (26/10).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaOrang tua tersebut tidak setuju dengan hukuman yang diterima anaknya
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaMulanya, korban ribut dalam majelis lalu diberitahu terduga pelaku. Tetapi tak juga didengar hingga terjadilah peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif guru menyiksa siswanya dengan sadis.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaDisdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,
Baca Selengkapnya