Gara-gara uang parkir, Unyil tewas di disiram air keras dan ditikam dua rekannya
Merdeka.com - Hanya gara-gara uang parkir, Andre alias Unyil (35) tewas di tangan dua rekannya sendiri. Satu pelaku diringkus polisi dan kakinya didor karena melawan saat ditangkap.
Pembunuhan itu berawal saat korban menuduh pelaku Hajri alias Ayik (32) mengambil uang sebesar Rp 700.000 hasil menjaga parkir. Korban pun menantang pelaku menemuinya dan menyelesaikan permasalahan keduanya.
Lalu, mereka bertemu di Jalan Gubernur H Bastari, Jakabaring, Palembang, Jumat (24/8). Saat itu, pelaku mengajak seorang rekannya yang masih buron. Di tempat itulah terjadi pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas. Pelaku menyiram wajah korban dengan air keras dan menusuk perut hingga kehabisan darah.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Usai kejadian, pelaku meninggalkan rumahnya lalu bersembunyi di tempat keluarganya di Talang Betutu, Palembang. Hingga akhirnya, polisi mengetahui keberadaannya dan tertangkap.
Kepada petugas, tersangka Ayik mengaku tak terima dituduh mengambil seluruh uang parkir. Dirinya hanya menggunakan uang sebesar Rp 210 ribu sebagaimana gajinya.
"Saya dituduh maling padahal tidak sama sekali. Dia nantang saya berkelahi, jadi saya keroyok sampai mati," ungkap tersangka Ayik di Mapolda Sumsel, Selasa (28/8).
Tersangka berdalih sempat berniat menyerahkan diri. Lantaran pernah menderita selama dipenjara, niatnya itu batal dan memilih tetap bersembunyi.
"Dulu pernah masuk penjara kasus begal, tidak enak hidup di penjara, saya takut dipenjara lagi," kata dia.
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara mengatakan, tersangka merupakan residivis kasus begal. Kini penyidik memburu satu pelaku lain yang diduga turut terlibat dalam pengeroyokan itu.
"Kita kenakan Pasal 170 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Seorang rekannya masih kita buru," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas perbuatannya, ketiga pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka
Baca SelengkapnyaPelaku yaitu AYR (32) karyawan swasta warga Bandung
Baca SelengkapnyaAksi juru parkir liar kembali bikin resah. Kali ini, juru parkir liar menganiaya sopir di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban baru saja mengambil orderan di warung Reachess. Ketika keluar, korban ditagih uang parkir.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapati fakta baru bahwa AG yang melindas korban dengan motor
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu, pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 3. Dia terancam hukuman 7 tahun penjara
Baca SelengkapnyaYosep merupakan otak pembunuhan terhadap istri dan anak kandungnya tersebut.
Baca SelengkapnyaBH mengajak tiga orang lainnya menuju ke Pati untuk mencari mobilnya yang tak kunjung kembali usai disewa. Rupanya dia malah diteriaki maling.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaTabir kematian mayat dalam koper yang ditemukan di Cikarang, Bekasi akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaYudhi kemudian digiring ke gunung tak jauh dari perumahan itu.
Baca Selengkapnya