Gara-gara uang Rp 5.000, 3 sekawan di Palembang bunuh teman sendiri
Merdeka.com - Hanya gara-gara uang Rp 5.000, tiga sekawan, Apriadi alias Adi (22), Iin dan Ar nekat menghabisi nyawa temannya sendiri bernama Herman. Setelah buron selama tiga tahun, Apriadi diringkus polisi menyusul dua rekannya yang lebih dulu ditangkap.
Pembunuhan tersebut bermula saat Iin meminta uang sebesar Rp 5.000 kepada salah satu temannya pada 2013 lalu.
Korban yang mengetahui kejadian itu, menuduh Iin melakukan pemerasan. Terjadilah cekcok mulut antara korban dan Iin hingga adu fisik.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
Tak lama, pelaku Apriadi dan Ar turut mengeroyok korban. Korban pun tewas dengan beberapa luka tusukan akibat senjata tajam oleh ketiga pelaku.
Pelaku Apriadi membantah turut menusuk korban.
Dia hanya ikut memukul wajahnya dengan tangan kosong. Apalagi, saat kejadian pelaku tak membawa senjata tajam.
"Saya cuma memukul saja, yang nusuk itu Iin sama Ar. Masalahnya karena uang Rp 5.000, dia (korban) mengira Iin memeras temannya," ungkap tersangka Apriadi di Mapolsek Ilir Timur II Palembang, Kamis (30/6).
Tak lama usai kejadian, Iin dan Ar diringkus polisi. Sementara Apriadi melarikan diri ke Ogan Komering Ilir menjadi petani karet. Rindu dengan keluarga, pelaku mudik ke Palembang untuk merayakan lebaran. Dia diciduk di rumahnya di Jalan Ramakasih II, Keluruhan Duku, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Selasa (28/6).
Kapolsek Ilir Timur II Palembang Kompol M Hadi Wijaya mengatakan, penangkapan tersangka ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam. Setelah diselidiki, diketahui tersangka merupakan DPO sejak tahun 2013 atas kasus pembunuhan.
"Tersangka kita kenakan Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, dua pelaku lain sudah divonis," tandasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaSetelah buron lebih dari sepekan, tersangka pembunuh pegawai koperasi di Palembang, AN (25), akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Dengan demikian, semua pelaku
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaMereka tak ingin warga sekitar mencium bau yang nantinya memicu kecurigaan.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Bekasi, inisial AS (20) kritis di rumah sakit. Dia babak belur dihajar tiga orang pria di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, pelaku mengambil uang Rp32 juta milik korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca Selengkapnya