Garda Terdepan saat New Normal: Masyarakat
Merdeka.com - Dokter Spesialis Paru, Erlina Burhan menjelaskan di era new normal saat ini bukan dokter yang jadi garda terdepan. Melainkan, kata dia, masyarakat yang kini harus bersungguh-sungguh agar tidak terjadi gelombang kedua.
"Bahwa kami ini adalah sebetulnya bukan garda terdepan,gardan terdepan sesungguhnya masyarakat, kedisiplinan masyarakat sehingga tidak terjadi gelombang kedua, kalau petugas masyarakat benteng terakhir, Kalau untuk new normal atau kebiasaan baru," kata Erlina dalam diskusi siaran telekonference dengan tema : diskusi Kesiapan Normal Baru: Distorsi Informasi Saat Normalisasi, Jumat (12/6).
Erlina mengatakan menurut world healt organization (WHO) negara yang bisa menerapkan new normal atau ketatanan normal baru yaitu memiliki beberapa kriteria. Pertama kata dia, terbukti bahwa transmisi Covid-19 telah terkontrol, kapasitas sistem kesehatan mampu untuk mendeteksi, menguji, mengisolasi dan menangani setiap kasus, serta menelusuri kontak.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara melakukan diseminasi? Proses diseminasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari media massa seperti televisi dan surat kabar, hingga pertemuan langsung atau pelatihan.
"Mengurangi risiko wabah pada tempat berisiko tinggi seperti fasilitas kesehatan, rumah lansia, dan pemukiman padat penduduk, serta upaya pencegahan di tempat kerja, sekolah," lanjut Erlina.
Selanjutnya risiko penyebaran kasus imported bisa terkendalikan. Serta kata dia masyarakat sepenuhnya diedukasi, serta ikut berperan dan diperdayakan dalam transmisi.
"Masyarakat kunci utama, tapi pemerintah harus berikan fasilitas dan mengawal bahwa itu harus terjadi," jelas Erlina.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.
Baca Selengkapnya