Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Garut Tertahan di PPKM Level 3 karena Kemenkes Ambil Data Lebih Awal

Garut Tertahan di PPKM Level 3 karena Kemenkes Ambil Data Lebih Awal Ilustrasi. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Kabupaten Garut menjadi salah satu dari sembilan daerah di Jawa Barat yang masih harus melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana menyebut bahwa hal itu terjadi karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terlalu awal mengambil data vaksinasi.

"Jadi kita itu masih tertahan di level 3 (PPKM). Setelah ditelisik barusan kita kroscek ke Kemenkes ternyata bukan karena angka kita capaian di bawah, tapi karena hitungan kita secara akumulasi sudah di 53 persen, kemudian lansia itu di 42 persen, kendalanya adalah bahwa setelah dianalisis kenapa kita di level 3 karena pengambilannya itu data di hari Minggu (14/11) sore," kata Nurdin, Selasa (16/11).

Ia menjelaskan bahwa di waktu pengambilan data itu, posisi capaian vaksinasi masyarakat lanjut usia masih di angka 39,73 persen. Data tersebut kemudian berubah di malam harinya setelah petugas memasukkan data.

Orang lain juga bertanya?

"Padahal setelah kita berjuang sudah di 42 persen. Sebetulnya ending (pengambilan data Kemenkes) itu di hari senin pengambilan itu. Itu diambil hari minggu sore sehingga posisi kita terekam di 39,73 persen. Itulah prosesnya seperti itu, jika pengambilan lebih dulu, diakumulasikan Senin malam, (data) Minggu malam tidak keambil," jelasnya.

"Padahal teman-teman ngelembur sampai malam untuk memasukkan data vaksinasi. Karena diambilnya sore, malamnya (data) yang sudah masuk sampai larut malam itu tidak terekam di yang malamnya," tambahnya.

Walau begitu, Sekda mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan putus asa dan menerima kondisi saat ini, termasuk tidak akan mengendurkan kegiatan vaksinasi.

"Cuma kemarin teman-teman nakes (tenaga Kesehatan) minta agar ada bentuk dispensasi, untuk minggu ini hari Minggu ini mereka off (tidak melakukan vaksinasi), tidak seperti hari-hari biasanya. Karena kecapekan, enggak istirahat mereka, minggu depan mungkin off dulu, hari berjalan tetap akan melaksanakan seperti biasa," ungkapnya.

Ia juga meminta masyarakat Garut untuk tetap menaati aturan PPKM level 3 seperti sebelumnya. Para pelaku usaha wisata pun diminta untuk bersabar. "Sebetulnya secara prinsip sudah selesai, secara pragmatis kita sudah di level dua harusnya, secara administratif lah barang kali kita masih di posisi (PPKM) level 3 karena hal tadi," ucapnya.

Kabupaten Garut diketahui menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang masih harus memberlakukan PPKM level 3 bersama Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung. Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 60 tahun 2021.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM

Kemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.

Baca Selengkapnya
KPU Tunda Rekapitulasi Suara Provinsi Papua dan Papua Pegunungan, Ini Alasannya
KPU Tunda Rekapitulasi Suara Provinsi Papua dan Papua Pegunungan, Ini Alasannya

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengungkapkan kendala tersebut sehubungan dengan adanya rekapitulasi pada tingkat kecamatan belum sepenuhnya rampung.

Baca Selengkapnya
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB
Kemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Status Siaga Darurat, 14 Kecamatan di Gunungkidul Kesulitan Air Bersih
Status Siaga Darurat, 14 Kecamatan di Gunungkidul Kesulitan Air Bersih

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.

Baca Selengkapnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Gunungkidul Siaga Darurat Kekeringan, Ini Fakta di Baliknya
Gunungkidul Siaga Darurat Kekeringan, Ini Fakta di Baliknya

Hanya empat dari 18 kecamatan di seluruh Gunungkidul yang terdampak kekeringan

Baca Selengkapnya
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Sri Sultan HB X Tetapkan DIY Siaga Darurat Bencana Kekeringan hingga 31 Agustus, Ini Fakta di Baliknya
Sri Sultan HB X Tetapkan DIY Siaga Darurat Bencana Kekeringan hingga 31 Agustus, Ini Fakta di Baliknya

Puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal

Kasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya