Gas amonia menyebar, posko kesehatan PT Pusri terima 854 pasien
Merdeka.com - Lima hari dibuka sejak Jumat (2/11), posko kesehatan PT Pusri Palembang menerima 854 pasien. Posko itu didirikan setelah adanya 27 warga yang terpapar amonia dari pabrik perusahaan.
Manager Humas PT Pusri Palembang Hernawan mengatakan, ratusan pasien tersebut bukan karena terpapar atau keracunan amonia melainkan hanya melakukan pengobatan secara umum. Ada yang mengeluhkan sakit pinggang, maag, atau beberapa penyakit lain.
"Saya jelaskan, 854 pasien itu bukan karena terpapar amonia atau keracunan, tapi pengobatan biasa, mereka menikmati kesehatan gratis dari kami," ungkap Hernawan, Kamis (8/11).
-
Siapa yang terdampak polusi udara? Tentu saja kondisi tersebut memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang menghirupnya. Bahkan yang hidup berdampingan dengan kondisi tersebut.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Siapa yang terpengaruh polusi udara? Hal ini tidak hanya berbahaya bagi anak-anak, namun juga bisa mengancam kesehatan orang dewasa.
-
Dimana saja polusi udara bisa mengancam anak? Tahukah orang tua, polusi udara tidak selalu berasal dari luar rumah.
-
Apa yang dialami warga Musi Rawas? Banjir memaksa warga Musi Rawas beraktivitas di atap rumah.
Dijelaskannya, mayoritas warga yang berobat berasal dari Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, atau pemukiman dekat PT Pusri. Rencananya, warga yang sempat terpapar pada malam kejadian akan dibawa ke rumah sakit kembali untuk pemeriksaan kesehatannya lebih lanjut.
"Pada malam itu ada 27 warga yang terpapar. Malam ini kita bawa lagi ke rumah sakit untuk observasi, perawatan mereka jadi fokus kita," ujarnya.
Sebelumnya, puluhan warga yang mayoritas anak-anak dilarikan ke rumah sakit akibat terpapar amonia PT Pusri Palembang. Bau menyengat juga dirasakan warga yang bermukim di kawasan Plaju yang berseberangan dengan Sungai Musi.
Bau menyengat muncul secara tiba-tiba dari pabrik PT Pusri, Kamis (1/11) pukul 18.00 hingga pukul 20.00. Saat itu juga, puluhan anak-anak mengalami mual-mual, sesak nafas dan mata pedih akibat terpapar gas amonia.
Tak ingin membahayakan jiwa, warga mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pusri Palembang. Setelah menjalani perawatan, korban terpapar diizinkan pulang. Gas amonia ternyata ditimbulkan dari pabrik Pusri IB yang sedang melakukan jadwal servis start up dan menyalakan mesin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga diduga keracunan gas dari PT Medco E&P Malaka.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebagian warga mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca Selengkapnya