Gatot Nurmantyo: Kalau Memang Negara Adil dan Beradab Semua yang Kumpulan Diperiksa
Merdeka.com - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo menyinggung pemeriksaan pimpinan FPI Muhammad Rizieq Syihab oleh kepolisian sebagai saksi kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan acara di Petamburan, Jakarta Pusat. Namun, Rizieq dan menantunya Hanif Alatas tak menghadiri pemeriksaan yang sedianya dilakukan polisi kemarin tersebut.
"Contoh saja singkat saja apa yang terjadi belakangan ini, tentang pemeriksaan Habib Rizieq, kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab semua yang kumpulan-kumpulan periksa semuanya ini contoh saja," kata Gatot dalam acara Dialog 100 Tokoh dan Ulama Memperingati Reuni ke-4 gerakan 212 digelar FPI secara daring, Rabu (2/12).
Gatot juga menyinggung perihal penangkapan petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot yang merupakan presidium KAMI menilai penangkapan rekannya tersebut tanpa didasari bukti yang kuat.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
"Kemudian contohnya anggota KAMI Syahganda Nainggolan, bang Jumhur, bang Anton, pada saat ditangkap saya bilang jangan dikasiani karena mereka bukan pejuang karbitan. Justru yang kita kasianilah adalah para penyidik, karena penyidik di kepolisian ini adalah orang-orang pintar dan pasti mempunyai hati nurani dia batinnya tersiksa karena dia harus melakukan pelanggaran hukum untuk menangkap sodara-sodara KAMI tanpa alat bukti yang kuat," kata Gatot.
Kasus Kerumunan Acara Rizieq
Sebelumnya, Pimpinan Ormas FPI, Rizieq Syihab, dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, hari ini. Rizieq akan dimintai keterangan soal dugaan pelanggaran protokol kesehatan akibat kerumunan orang di acaranya di Petamburan beberapa waktu lalu.
Tetapi hingga siang ini, Rizieq belum tampak. Saat dikonfirmasi, tim pengacara FPI, Ichwan Tuankotta, belum bisa memastikan apakah Rizieq dan menantunya Hanif Alatas akan memenuhi panggilan penyidik hari ini.
"Kalau itu belum bisa memastikan (kedatangan Habib Rizieq)," kata Ichwan, Selasa (1/12).
Tetapi, Ichwan memastikan tim kuasa hukum akan mendatangi Polda Metro Jaya.
"Tim kuasa hukum nanti semua akan ke Polda untuk ketemu dengan pihak kepolisian. Itu aja yang bisa disampaikan. Insya Allah tim pengacara Habib Hanif dan Habib Rizieq akan ke Polda Metro Jaya. Kita akan jelasin di Polda," katanya.
Kondisi di Polda Metro Jaya saat ini, sejumlah aparat kepolisian disiagakan untuk melakukan pengamanan kedatangan Habib Rizieq. Sejumlah mobil taktis tampak terparkir di sekitar gedung Polda Metro Jaya.
Surat pemanggilan untuk Rizieq dan menantu sudah dikirimkan penyidik pada Senin (30/11) kemarin. Keduanya akan diperiksa sebagai saksi terkait kerumunan pelanggaran protokol kesehatan.
"Besok Ada tiga yang akan kita lakukan pemeriksaan, Pertama adalah biro hukumnya dari FPI inisial AY, kemudian kedua, menantu dari MRS inisialnya HA, dan ketiga saudara MRS juga kita jadwalkan pemanggilannya untuk bisa hadir dilakukan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan pada Senin (30/1).
Yusri mengharapkan kepada ketiga orang yang dilakukan pemanggilan oleh penyidik pada hari ini untuk bisa hadir, sebagai warga negara yang taat hukum.
"Kami yakin mudah-mudahan kita warga negara Indonesia harus taat terhadap hukum," katanya.
Kasus KAMI
Sementara itu, tiga anggota KAMI ditahan Mabes Polri. Mereka adalah Syahganda Nainggolan, Anton Permana, dan Jumhur Hidayat.
Mereka ditangkap karena diduga menyebarkan provokasi hingga menyulut demo RUU Cipta Kerja. Dari hasil pemeriksaan, para anggota KAMI diduga melanggar pasal 45 ayat 2 Undang-undang RI nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Mereka juga dikenakan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto diperiksa KPK terkait Harun Masiku beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menilai tak ada pelanggaran yang dilakukan Satpol PP Garut yang menyatakan dukungan kepada Gibran.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas atas penyitaan HP dan buku catatannya
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut pihaknya akan memberikan pendampingan hukum kepada Aiman.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan (PDIP) bakal mendatangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan polisi terkait dengan penyitaan HP Hasto.
Baca SelengkapnyaPDIP bereaksi keras atas tindakan KPK yang memeriksa Kusnadi, asisten Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan menyita barang miliknya tanpa prosedur.
Baca SelengkapnyaGumilar menyadari TNI tidak sempurna. Bahkan tidak juga diibaratkan seperti superman.
Baca SelengkapnyaMenurutnya barang yang disita oleh tim penyidik tersebut tidak ada hubungannya dengan perkara.
Baca Selengkapnya