Gatot Nurmantyo Minta Publik Hentikan Ejekan Istilah Kadrun dan Kampret
Merdeka.com - Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawiran Gatot Nurmantyo meminta publik untuk menghentikan saling ejek dengan sebutan yang merendahkan, yakni sebutan kadal gurun atau Kadrun dan Kampret. Menurut dia, hal itu jelas dirasa kurang santun bagi bangsa Indonesia yang menjunjung nilai kesantunan.
"Saya juga mengimbau secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempunyai sebutan masing-masing. Dengan sebutan Kadrun, ada juga Kampret itu kan nama-nama binatang," ucap Gatot dalam sebuah video yang diunggah di akun jejaring sosial media pribadinya, Kamis (17/12).
Ia juga mengajak publik untuk berpolitik secara santun dengan membuang ejekan yang saling merendahkan tersebut.
-
Kenapa Ganjar Pranowo mendorong komedian untuk mengkritik? 'Para stand up komedian jadi ketakutan semua, 'Mas kalau saya kritik ini gimana?' 'Loh, saya kritik saja, tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya',' kata Ganjar saat menghadiri acara Dialog Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo ajak berdialektika? 'Tidak, maksud saya biar ada dialektika. Kan kita ini masih belajar nih, kita ini belum mapan-mapan banget. Kalau Anda boleh, kenapa saya tidak boleh?' ujarnya dengan nada tanya.
-
Apa yang Ganjar Pranowo katakan tentang kritik dari komedian? 'Para stand up komedian jadi ketakutan semua, 'Mas kalau saya kritik ini gimana?' 'Loh, saya kritik saja, tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya',' kata Ganjar saat menghadiri acara Dialog Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis.
-
Bagaimana Tari Jayengrana mengajak orang tidak sombong? Dari sosoknya yang gagah, namun memiliki gerakan yang lemah gemulai menandakan ada kekuatan besar yang ditahan agar tidak menimbulkan bencana. Ketika seseorang berhasil mencapai suatu kebahagiaan ada hal wajar saat berbangga hati.Namun hendaknya rasa bangga tersebut tidak diekspresikan secara berlebihan dan hanya sebatas motivasi diri agar terus berkembang. Hal paling berbahaya saat berlebihan dalam mengekspresikan diri adalah munculnya sifat sombong dan menganggap orang lain rendah dalam segala hal. Tarian Jayengrana pun mengajak siapapun yang menyaksikan penampulannya agar bisa menuangkan ekspresi kebahagiaan dan kebanggaan sebatas masih di dalam garis norma susila, agama dan sosial.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo menanggapi kritik? 'Kalau dihajar, saya sudah terlalu sering, dipuji juga pernah. Yang perlu disikapi dari kita jangan baperan karena kita berada pada posisi itu tuh, Anda itu wajib, wajib dikritik,' pungkas Ganjar.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
"Mari kita bernegara dengan santun, hilangkan kata-kata seperti itu, kembalilah kepada bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi memanggil kata-kata Mas, Kakak, Abang, Ucok dan lain sebagainya," tutupnya.
Kadrun dan Kampret
Ejekan Kadrun-Kampret sempat tenar saat Pemilu 2019 lalu. Ejekan Kadrun dilontarkan oleh simpatisan pasangan Calon Presiden Joko Widodo dengan Maruf Amin kepada pendukung pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno. Sementara sebutan Kampret sebaliknya.
Kendati rekonsiliasi antara keduanya telah terjadi, sebutan Kadrun masih kerap dipakai. Namun lebih ditujukan ke kalangan yang kontra pemerintah. Sementara ejekan Kampret merujuk ke para pendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Reporter: YopiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, apabila demokrasi sudah berjalan sesuai amanah tidak ada kasus intimidasi dan peretasan dialami budayawan Butet.
Baca SelengkapnyaTim hukum TPN Ganjar-Mahfud MD dan Timnas AMIN kompak memberikan bantuan hukum kepada budayawan Butet Kartaredjasa
Baca SelengkapnyaRelawan Pro Jokowi (Projo) DIY resmi mencabut laporannya terkait dugaan penghinaan yang dilakukan oleh budayawan Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengimbau agar jangan sampai karena berbeda pilihan nantinya persatuan dan kesatuan bangsa justru terganggu.
Baca SelengkapnyaKerja sama tim hukum TPN Ganjar dan Timnas AMIN ini menyangkut kebebasan berekspresi dan berpendapat
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaPernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDahnil berharap semua pihak untuk introspeksi diri, jangan karena batal berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka lalu mereka menjelek-jelekan pihak lain.
Baca Selengkapnya